Share

Stories 28 November 2024

Radio Amatir Antariksa Menghubungkan Astronaut dengan Anak-anak di Bumi

Radio amatir telah menghubungkan astronaut di luar angkasa dengan anak-anak di Bumi sehingga memperluas edukasi eksplorasi ruang angkasa

Ilustrasi radio antariksa/LAPAN

Context.id, JAKARTA - Radio amatir telah menjadi jembatan unik antara astronaut di luar angkasa dan anak-anak di Bumi. 

Ini memungkinkan komunikasi yang tidak hanya mempererat hubungan manusia, tetapi juga membuka pintu bagi edukasi ilmiah dan eksplorasi ruang angkasa

Melansir Space.com, inovasi ini dimulai lebih dari 40 tahun yang lalu, ketika astronaut Owen Garriott, dengan kode panggilan W5LFL, menjadi orang pertama yang melakukan komunikasi radio amatir dari luar angkasa. 

Pada misi STS-9 pesawat ulang-alik pada 1983, Garriott tidak hanya menghubungkan dirinya dengan operator radio amatir di Bumi, tetapi juga memungkinkan publik mendengarkan percakapan langsung dari luar angkasa.

Pencapaian ini menandai awal dari revolusi komunikasi astronaut, yang memungkinkan masyarakat umum untuk terhubung dengan luar angkasa melalui perangkat radio sederhana. 



Keberhasilan Garriott memicu gelombang baru dalam dunia radio amatir, yang kini dioperasikan oleh kelompok-kelompok seperti Radio Amateur Satellite Corporation (AMSAT). 

Didirikan pada 1969, AMSAT telah meluncurkan lebih dari 30 satelit yang dirancang oleh operator radio amatir, termasuk satelit pertama OSCAR-1 yang diluncurkan pada 1961. 

Sejak saat itu, radio amatir telah meluncurkan lebih banyak satelit daripada sebagian besar negara, memperluas jangkauan komunikasi luar angkasa.

Program terbaru yang mengembangkan potensi radio amatir di luar angkasa adalah ARISS (Amateur Radio on the International Space Station), yang menghubungkan sekolah-sekolah dan kelompok pemuda di seluruh dunia dengan astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). 

Setiap tahun, ARISS melakukan 60 hingga 100 "koneksi pendidikan," yang memungkinkan siswa dari berbagai belahan dunia untuk berbicara langsung dengan astronaut di orbit. 

Program ini telah melibatkan hingga 200.000 pemuda setiap tahunnya, dengan lebih dari 1.700 hubungan terjalin sejak dimulainya program ini.

ARISS merayakan pencapaian besar dengan memperingati 24 tahun operasionalnya pada 2024, dan kini sedang mengembangkan visi masa depan yang lebih luas melalui inisiatif ARISS 2.0. 

Visi ini mencakup perluasan jangkauan komunikasi ke luar angkasa, termasuk misi ke bulan dan stasiun luar angkasa komersial, serta proyek-proyek sains dan teknologi yang melibatkan radio amatir.

Salah satu proyek masa depan yang menarik adalah ARISS's CAVIAR (Communication, Audio, Video, and Imaging using Amateur Radio). 

Proyek ini dirancang untuk memungkinkan komunikasi langsung dengan astronaut di bulan, serta pengambilan gambar dan video dari permukaan bulan. 

Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk menginspirasi generasi muda dan mendorong mereka untuk mengejar karier di bidang STEAM (sains, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika), menjadikan mereka bagian dari eksplorasi luar angkasa.

Radio amatir antariksa ini membuka peluang bagi edukasi global dalam penemuan ilmiah dan teknologi yang akan membentuk masa depan eksplorasi ruang angkasa.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 28 November 2024

Radio Amatir Antariksa Menghubungkan Astronaut dengan Anak-anak di Bumi

Radio amatir telah menghubungkan astronaut di luar angkasa dengan anak-anak di Bumi sehingga memperluas edukasi eksplorasi ruang angkasa

Ilustrasi radio antariksa/LAPAN

Context.id, JAKARTA - Radio amatir telah menjadi jembatan unik antara astronaut di luar angkasa dan anak-anak di Bumi. 

Ini memungkinkan komunikasi yang tidak hanya mempererat hubungan manusia, tetapi juga membuka pintu bagi edukasi ilmiah dan eksplorasi ruang angkasa

Melansir Space.com, inovasi ini dimulai lebih dari 40 tahun yang lalu, ketika astronaut Owen Garriott, dengan kode panggilan W5LFL, menjadi orang pertama yang melakukan komunikasi radio amatir dari luar angkasa. 

Pada misi STS-9 pesawat ulang-alik pada 1983, Garriott tidak hanya menghubungkan dirinya dengan operator radio amatir di Bumi, tetapi juga memungkinkan publik mendengarkan percakapan langsung dari luar angkasa.

Pencapaian ini menandai awal dari revolusi komunikasi astronaut, yang memungkinkan masyarakat umum untuk terhubung dengan luar angkasa melalui perangkat radio sederhana. 



Keberhasilan Garriott memicu gelombang baru dalam dunia radio amatir, yang kini dioperasikan oleh kelompok-kelompok seperti Radio Amateur Satellite Corporation (AMSAT). 

Didirikan pada 1969, AMSAT telah meluncurkan lebih dari 30 satelit yang dirancang oleh operator radio amatir, termasuk satelit pertama OSCAR-1 yang diluncurkan pada 1961. 

Sejak saat itu, radio amatir telah meluncurkan lebih banyak satelit daripada sebagian besar negara, memperluas jangkauan komunikasi luar angkasa.

Program terbaru yang mengembangkan potensi radio amatir di luar angkasa adalah ARISS (Amateur Radio on the International Space Station), yang menghubungkan sekolah-sekolah dan kelompok pemuda di seluruh dunia dengan astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). 

Setiap tahun, ARISS melakukan 60 hingga 100 "koneksi pendidikan," yang memungkinkan siswa dari berbagai belahan dunia untuk berbicara langsung dengan astronaut di orbit. 

Program ini telah melibatkan hingga 200.000 pemuda setiap tahunnya, dengan lebih dari 1.700 hubungan terjalin sejak dimulainya program ini.

ARISS merayakan pencapaian besar dengan memperingati 24 tahun operasionalnya pada 2024, dan kini sedang mengembangkan visi masa depan yang lebih luas melalui inisiatif ARISS 2.0. 

Visi ini mencakup perluasan jangkauan komunikasi ke luar angkasa, termasuk misi ke bulan dan stasiun luar angkasa komersial, serta proyek-proyek sains dan teknologi yang melibatkan radio amatir.

Salah satu proyek masa depan yang menarik adalah ARISS's CAVIAR (Communication, Audio, Video, and Imaging using Amateur Radio). 

Proyek ini dirancang untuk memungkinkan komunikasi langsung dengan astronaut di bulan, serta pengambilan gambar dan video dari permukaan bulan. 

Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk menginspirasi generasi muda dan mendorong mereka untuk mengejar karier di bidang STEAM (sains, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika), menjadikan mereka bagian dari eksplorasi luar angkasa.

Radio amatir antariksa ini membuka peluang bagi edukasi global dalam penemuan ilmiah dan teknologi yang akan membentuk masa depan eksplorasi ruang angkasa.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Universitas Brown Kembalikan Lahan Bersejarah kepada Suku Indian Pokanoket

Brown University mengalihkan kepemilikan lahannya di Mount Hope kepada suku Pokanoket untuk menghormati warisan budaya dan sejarah leluhur mereka.

Context.id . 06 December 2024

Myanmar Menjadi Negara dengan Jumlah Korban Ranjau Darat Terbanyak

Laporan Landmine Monitor 2024 mencatat warga sipil, termasuk anak-anak, menanggung beban paling besar akibat ranjau darat

Context.id . 05 December 2024

Militer China Terus Memperbarui Senjata Hipersonik dan Elektromagnetiknya

China terus melakukan uji coba senjata kendaraan hipersonik dan elektromagnetiknya yang bisa melumpuhkan kawasan strategis musuh

Context.id . 04 December 2024

Bendung Dampak Perang Dagang Perusahaan China Merekrut Eksekutif Global

Serangan terhadap ekonomi China melalui perang tarif membuat perusahaan di Negeri Tirai Bambu ini mengambil strategi baru, merekrut eksekutif yang ...

Context.id . 04 December 2024