Stories - 04 September 2024

Ada Suara Misterius di Starliner, NASA Bantah Dugaan Sinyal Alien

NASA menyebutkan suara misterius itu sebagai umpan balik dari pengeras suara yang merupakan hasil konfigurasi audio antara wahana antariksa dan ISS.


Butch Wilmore, astronot NASA yang terjebak di ISS/ NASA

Context.id, JAKARTA - Pada Sabtu (31/8), astronot Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) Butch Wilmore mendengar beberapa suara aneh yang berasal dari sebuah speaker di dalam pesawat luar angkasa Starliner.

“Saya punya pertanyaan tentang Starliner, Ada suara aneh yang keluar dari speaker... Saya tidak tahu apa penyebabnya." Wilmore melaporkan keanehan yang dirasakannya melalui radio ke Pusat Kontrol Misi di Johnson Space Center, Houston. Amerika Serikat

Wilmore mengatakan dia tidak yakin apakah ada keanehan dalam sambungan antara stasiun dan pesawat luar angkasa yang menyebabkan suara tersebut, atau sesuatu yang lain. 

Dia meminta para pengendali penerbangan di Houston untuk mendengarkan audio di dalam Starliner.

Beberapa menit kemudian, Pusat Kontrol Misi meradio kembali bahwa mereka terhubung melalui “jalur langsung” untuk mendengarkan audio di dalam Starliner, yang telah terhubung dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) selama hampir tiga bulan.

Wilmore, yang tampaknya melayang di dalam Starliner, kemudian mendekatkan mikrofon ke speaker di dalam Starliner.

Tak lama setelah itu, terdengar bunyi ping yang cukup khas. “Baiklah Butch, bunyi itu terdengar jelas,” kata pemantau radio Pusat Kontrol Misi ke Wilmore. 

“Rasanya seperti suara berdenyut, hampir seperti ping sonar.”

Astronot Butch Wilmore sedang memperbaiki alat komunikasi di ISS/NASA

Seperti dituliskan Wired, rekaman suara yang didengar oleh Butch Wilmore dan percakapannya dengan Pusat Kontrol Misi direkam dan dibagikan oleh seorang ahli meteorologi dari Michigan bernama Rob Dale.

Belum jelas penyebab suara aneh dan agak menyeramkan tersebut. Saat Starliner terbang menuju stasiun luar angkasa, dia menjaga komunikasi dengan stasiun luar angkasa melalui sistem frekuensi radio.

Sebagai informasi, Butch Wilmore adalah seorang astronot NASA yang ditugaskan ke angkasa bersama rekannya, Suni Williams dengan kapsul Starliner milik Boeing. 

Sesuai rencana, mereka pergi hanya sekitar seminggu atau akan kembali pada 13 Juni ketika mereka meluncur sebagai kru pertama Starliner. Tapi apa lacur, perkiraan itu meleset. 

Terjadi kendala teknis pada sistem starliner, salah satunya adalah kebocoran lima sistem helium yang berfungsi untuk memberikan tekanan pada sistem propulsi pesawat ruang angkasa. Selain itu, lima sistem pendorong mengalami kegagalan sistem sehingga tidak dapat digunakan.

Akhirnya, mereka pun tertahan di ISS dengan keadaan luar angkasa yang gelap gulita selama berbulan-bulan. 

Jika melihat dari laporan Willmore, bukan hal aneh jika astronot sering kali memperhatikan keganjilan di luar angkasa dari waktu ke waktu.

Seperti misalnya yang dialami astronot Yang Liwei selama penerbangan luar angkasa manusia pertama China pada tahun 2003 silam. 

Liwei mengatakan mendengar suara seperti ember besi yang diketuk dengan palu kayu saat berada di orbit.

Para ilmuwan menyadari suara tersebut disebabkan oleh deformasi kecil pada pesawat luar angkasa akibat perbedaan tekanan antara dinding bagian dalam dan luar.

Suara seperti sonar yang terdengar akhir pekan ini kemungkinan besar memiliki penyebab yang tidak berbahaya, dan Wilmore tentu tidak terdengar panik.

Namun, suara-suara aneh ini patut dicatat mengingat tantangan yang dihadapi Boeing dan NASA soal kegagalan penerbangan berawak perdana Starliner.

NASA mengumumkan seminggu lalu karena ketidakpastian tentang kemampuan terbang Starliner, pesawat tersebut akan kembali tanpa kru aslinya, Wilmore dan Suni Williams.

Williams dan Wilmore akan tetap berada di angkasa hingga Februari mendatang sebagai bagian dari misi penjemputan SpaceX Crew-9 milik Elon Musk. 

Keberangkatan kapsul Starliner akan memberi ruang bagi Crew Dragon Freedom milik Crew-9 dan dua awaknya, astronot NASA Nick Hague dan kosmonot Rusia Aleksandr Gorbunov untuk menempel di ISS.

Pasalnya, stasiun itu hanya memiliki satu slot pesawat. Jika Starliner tidak dipulangkan, Crew 9 tidak akan bisa menjemput.

Selain itu, Crew-9 terbang hanya dengan dua orang, bukan empat orang seperti biasanya, sehingga Williams dan Wilmore dapat pulang dengan tumpangan.

Butch Wilmore dan Sunny Williams di dalam kapsul Starliner/Boeing

Sementara itu, Starliner ditargetkan sampai ke bumi setelah penerbangan enam jam dengan target pendaratan di gurun White Sands Space Harbor di New Mexico pada pukul 12:03 dini hari tanggal 7 September. 

Setelah pendaratan dengan parasut dan bantalan udara, pesawat itu akan dikirim kembali ke pabrik Starliner milik Boeing di Kennedy Space Center.

Entah, dengan kegagalan Starliner apakah Boeing akan mendapatkan sertifikasi untuk layanan rutin ke ISS bersama armada Crew Dragon milik SpaceX sebagai bagian dari Program Awak Komersial NASA.

Kedua perusahaan tersebut memenangi kontrak pada tahun 2014, memberi Boeing jumlah yang lebih besar sebesar US$4,2 miliar dan SpaceX mendapatkan US$2,6 miliar, masing-masing untuk melakukan penerbangan uji tanpa awak, penerbangan uji berawak, dan enam misi operasional.

SpaceX berhasil menyelesaikan uji terbang berawaknya pada tahun 2020 dan sejak itu telah menerbangkan delapan misi operasional, setelah menerima penghargaan kontrak lebih lanjut.

Boeing tidak dapat memperoleh sebagian besar dari US$4,2 miliar hingga sertifikasi diberikan dan telah menghabiskan lebih dari US$1,6 miliar untuk pengembangan misi ini. 

Penjelasan Suara Misterius? 

Lalu, apa sebenarnya suara misterius itu?  Hal ini membuat para penggila luar angkasa di media sosial menjadi heboh, banyak yang menyamakannya dengan adegan dari film-film bertema alien. 

"Kedengarannya seperti alien yang membenturkan kepala terpenggal ke bagian luar Starliner," tulis seseorang di X. "Beginilah serangan atau kontak pertama alien dimulai." tulis yang lain

"Menakutkan.. Aku yakin para astronot itu hanya ingin berada di daratan yang kokoh lagi," imbuh yang lain.

Namun, NASA kini telah meredakan kekhawatiran mengenai Alien, dengan mengungkapkan bahwa suara itu sebenarnya jauh lebih sering terjadi dan ada kemungkinan akan sering terjadi di luar prediksi para astronot.  

Dalam laporan yang diterbitkan NASA dan dikutip Phys dari akun media sosialnya, dituliskan suara itu telah berhenti.

Menurut NASA, suara misterius itu sebagai umpan balik dari pengeras suara yang merupakan hasil konfigurasi audio antara wahana antariksa dan ISS. 

"Sistem audio stasiun luar angkasa itu rumit, yang memungkinkan beberapa wahana antariksa dan modul saling terhubung, dan sering terjadi gangguan dan umpan balik," kata NASA.

Awak diminta untuk menghubungi kontrol misi saat mereka mendengar suara yang berasal dari sistem komunikasi.

NASA juga menyatakan suara itu tidak memiliki dampak teknis terhadap awak, Starliner, atau operasi stasiun, termasuk pelepasan Starliner tanpa awak dari stasiun paling cepat pada hari Jumat, 6 September lusa. 

Pesawat Starliner milik Boeing/Boeing

Sebelumnya pada pertengahan Agustus kemarin, SETI Institute, Berkeley SETI Research Center, dan International Centre for Radio Astronomy Research mengumumkan sebuah penelitian yang menggunakan Murchison Widefield Array (MWA) di Australia Barat yang mencari tanda-tanda teknologi alien di galaksi di luar galaksi kita, dengan fokus pada frekuensi radio rendah (100 MHz).

Penelitian ini dipublikasikan di server pracetak arXiv. Dalam penjelasannya, melalui MWA, para peneliti mengamati sekitar 2.800 galaksi dalam satu pengamatan. 

Pendekatan baru ini mengamati galaksi-galaksi yang jauh, menjadikannya salah satu pencarian paling terperinci untuk peradaban super—yang lebih maju dari kita. 

Untuk mengirim sinyal dari galaksi lain, sebuah peradaban memerlukan teknologi yang cukup kuat untuk menggunakan energi matahari mereka atau beberapa bintang di galaksi mereka.

"Pekerjaan ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam upaya mendeteksi sinyal dari peradaban luar angkasa yang maju. Bidang pandang yang luas dan jangkauan frekuensi rendah MWA menjadikannya alat yang ideal untuk penelitian semacam ini, dan batasan yang kami tetapkan akan memandu penelitian di masa mendatang," tulis laporan itu. 

Jadi, apakah suara misterius itu sinyal dari alien? 


Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...

Context.id | 29-10-2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id | 29-10-2024

Dari Pengusaha Menjadi Sosok Dermawan; Tren Filantropis Pendiri Big Tech

Banyak yang meragukan mengapa para taipan Big Tech menjadi filantropi, salah satunya tudingan menghindari pajak

Context.id | 28-10-2024

Dari Barak ke Ruang Rapat: Sepak Terjang Lulusan Akmil dan Akpol

Para perwira lulusan Akmil dan Akpol memiliki keterampilan kepemimpinan yang berharga untuk dunia bisnis dan pemerintahan.

Context.id | 28-10-2024