Share

Home Stories

Stories 19 November 2024

Bank-bank di Taiwan Membatasi Iklan Facebook untuk Menghindari Penipuan

Pemimpin media sosial mendapatkan tekanan untuk melakukan pengawasan agar bisa mengurangi penipuan daring yang banyak terjadi di platform mereka

Ilustrasi iklan di FB/LeadDigital

Context.id, JAKARTA  - Bank-bank besar Taiwan memutuskan untuk menangguhkan iklan mereka di Facebook Meta Platforms Inc. karena kekhawatiran atas maraknya penipuan keuangan di situs tersebut.

Mega Financial Holding Co, bersama dengan anak perusahaannya dan bank-bank lokal lainnya menarik iklannya dari jejaring sosial global tersebut. 

Chairman Ray Dawn mengatakan banknya telah berhenti beriklan di Facebook, setelah menghabiskan sekitar NT$16 juta (US$490.000) untuk beriklan di sana setiap tahunnya.

“Ada banyak sekali penipuan di Facebook, dengan beberapa penipu yang menyamar sebagai bank. Kami berharap Facebook dapat memprioritaskan penyelesaian masalah ini, jadi kami akan menarik iklan online di platform ini dengan bank-bank lain di Taiwan,” kata Dawn seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (19/11).

Sepuluh bank lokal, termasuk Mega dan Shanghai Commercial & Savings Bank Ltd. akan bergabung dalam kampanye ini, tambahnya.



Seorang juru bicara SCSB mengkonfirmasi aksi bersama dengan Mega dan mengatakan banknya telah menarik iklannya dari Facebook, meskipun dia menolak berkomentar mengenai pengeluaran SCSB di platform ini.

“Kami akan menghentikan iklan melalui influencer internet dan bersedia menghapus iklan yang bukan berasal dari akun-akun terverifikasi,” kata Rachael Kao, presiden CTBC Financial Holding Co dalam laporan Bloomberg. 

Langkah mengejutkan ini menyusul meningkatnya tekanan pada para pemimpin media sosial untuk melakukan lebih banyak hal untuk mengurangi penipuan online, yang meningkat terutama di negara-negara dengan populasi orang-orang lansia.

Meskipun jumlahnya di Taiwan kecil, tindakan bersama yang diambil oleh pengiklan dapat memberikan tekanan keuangan yang nyata pada Meta dan rekan-rekannya.

Kementerian Dalam Negeri Taiwan mengatakan penipuan investasi online adalah penyebab utama hilangnya aset di kalangan masyarakat Taiwan.

Kementerian itu juga mengatakan di antara semua kasus penipuan yang dilaporkan, 97,9% korban melihat iklan penipuan pertama kali di Facebook, dan 2,1% di Google milik Alphabet Inc,

Taiwan juga mengeluarkan peraturan baru pada 2023 lalu yang mewajibkan platform daring untuk menghapus iklan investasi bodong.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 19 November 2024

Bank-bank di Taiwan Membatasi Iklan Facebook untuk Menghindari Penipuan

Pemimpin media sosial mendapatkan tekanan untuk melakukan pengawasan agar bisa mengurangi penipuan daring yang banyak terjadi di platform mereka

Ilustrasi iklan di FB/LeadDigital

Context.id, JAKARTA  - Bank-bank besar Taiwan memutuskan untuk menangguhkan iklan mereka di Facebook Meta Platforms Inc. karena kekhawatiran atas maraknya penipuan keuangan di situs tersebut.

Mega Financial Holding Co, bersama dengan anak perusahaannya dan bank-bank lokal lainnya menarik iklannya dari jejaring sosial global tersebut. 

Chairman Ray Dawn mengatakan banknya telah berhenti beriklan di Facebook, setelah menghabiskan sekitar NT$16 juta (US$490.000) untuk beriklan di sana setiap tahunnya.

“Ada banyak sekali penipuan di Facebook, dengan beberapa penipu yang menyamar sebagai bank. Kami berharap Facebook dapat memprioritaskan penyelesaian masalah ini, jadi kami akan menarik iklan online di platform ini dengan bank-bank lain di Taiwan,” kata Dawn seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (19/11).

Sepuluh bank lokal, termasuk Mega dan Shanghai Commercial & Savings Bank Ltd. akan bergabung dalam kampanye ini, tambahnya.



Seorang juru bicara SCSB mengkonfirmasi aksi bersama dengan Mega dan mengatakan banknya telah menarik iklannya dari Facebook, meskipun dia menolak berkomentar mengenai pengeluaran SCSB di platform ini.

“Kami akan menghentikan iklan melalui influencer internet dan bersedia menghapus iklan yang bukan berasal dari akun-akun terverifikasi,” kata Rachael Kao, presiden CTBC Financial Holding Co dalam laporan Bloomberg. 

Langkah mengejutkan ini menyusul meningkatnya tekanan pada para pemimpin media sosial untuk melakukan lebih banyak hal untuk mengurangi penipuan online, yang meningkat terutama di negara-negara dengan populasi orang-orang lansia.

Meskipun jumlahnya di Taiwan kecil, tindakan bersama yang diambil oleh pengiklan dapat memberikan tekanan keuangan yang nyata pada Meta dan rekan-rekannya.

Kementerian Dalam Negeri Taiwan mengatakan penipuan investasi online adalah penyebab utama hilangnya aset di kalangan masyarakat Taiwan.

Kementerian itu juga mengatakan di antara semua kasus penipuan yang dilaporkan, 97,9% korban melihat iklan penipuan pertama kali di Facebook, dan 2,1% di Google milik Alphabet Inc,

Taiwan juga mengeluarkan peraturan baru pada 2023 lalu yang mewajibkan platform daring untuk menghapus iklan investasi bodong.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025