Tur Global 2024 Menjadi Alat Pemasaran Terbaik di Dunia Mode
Jenama fesyen dunia meraup keuntungan dengan adanya tur musik dunia seperti Eras Tour Taylor Swift karena mereka mendapatkan sarana pemasaran yang efektif
Context.id, JAKARTA - Tahun ini bisa dibilang tahunnya penggemar musik. Bagaimana tidak, setelah puasa panjang akibat pandemi Covid-19 akhirnya para penggila musik bisa menyaksikan konser musik di mana-mana
Banyaknya tur internasional seperti yang dilakukan Taylor Swift dengan Eras Tournya atau "Sweat" Tour Charli XCX dan Troye Sivan lalu "Short n' Sweet" Tour Sabrina Carpenter tentunya selain meningkatkan gairah ekonomi di berbagai negara yang dikunjungi, juga ikut mengerek tren mode busana.
Saat para bintang ini menyelenggarakan tur keliling dunia, jenama fesyen dunia melirik peluang pemasaran untuk menjangkau audiens baru. Hal itu yang direkam Launchmetrics selama setahun terakhir saat merilis data yang menganalisis dampak tur-tur ini terhadap jenama-jenama fesyen yang tampil di panggung.
Menurut data Launchmetrics seperti dilansir Fashionista, sebagai tur terlaris sepanjang masa, Eras Tour Swift yang akan ditutup pada Desember ini banyak menampilkan sejumlah pakaian khusus. Mode memainkan peran yang sangat penting dalam pertunjukan Swift.
Superstar musik ini sempat menggunakan berbagai bodysuit Versace yang dihiasi dengan berbagai macam ornamen dan kemudian beralih ke "Fearless," yang mana Swift berganti pakaian dengan gaun mini Roberto Cavalli yang dibuat khusus untuknya.
BACA JUGA
Selama tur Swift tepatnya pada periode Mei-Juli 2023, Launchmetrics mencatat Versace menghasilkan nilai dampak media (MIV) sebesar US$6,3 juta dan US$4,9 juta MIV untuk Roberto Cavalli Couture.
Swift juga meminta Roberto Cavalli untuk mendesain beberapa bodysuit era "Reputation"-nya yang lengkap dengan desain berkelok-kelok yang berkilauan serta set rumbai dua potong "1989"-nya, yang sering kali berubah warna untuk pertunjukan yang berbeda.
Swift juga menyoroti Zuhair Murad Couture selama bagian "Midnights" miliknya, meraup US$2,3 juta MIV untuk merek tersebut melalui bodysuit biru tengah malam yang menampilkan manik-manik rumit motif bintang perak dan detail potongan .
Setelah musim panas "Brat", Charli XCX dan Troye Sivan yang masing-masing ditata oleh Chris Horan dan Marc Forné memulai Tur "Sweat" mereka September ini dan dengan cepat memikat penonton dengan suasana seperti di klub.
Duo ini memulai tur dengan memadukan gaya busana Acne Studios dari ujung kepala hingga ujung kaki yang membantu merek tersebut meraup US$643K dalam MIV. Maka, tidak mengherankan jika Charli XCX kini menjadi wajah merek tersebut .
Namun Alexander McQueen menempati posisi teratas untuk kategori mode tur "Sweat" dengan nilai MIV US$681.000 berkat gaun putih Charli XCX yang dirancang oleh Seàn McGirr.
Tur tersebut juga menampilkan desain dari merek-merek mewah terkenal seperti Saint Laurent denga US$120.000 MIV, lalu Gucci sebesar US$85.000 MIV dan Luar US$53.000 MIV.
Sesuai dengan sifat musiknya yang genit, Tur "Short n' Sweet" Sabrina Carpenter dipenuhi dengan gaun mini berkilau dan pakaian yang terinspirasi dari lingerie, yang menjadikan Victoria's Secret sebagai merek yang tepat. Carpenter menghasilkan US$747.000 dalam MIV untuk Victoria's Secret.
Bintang tersebut juga menyoroti desainer baru Ludovic de Saint Sernin dengan mengenakan set dua potong halter-neck berkilau dari merek tersebut di atas panggung, menghasilkan US$578.000 dalam MIV untuk label tersebut.
Carpenter juga telah mengenakan bodysuit berenda sepanjang capri yang dibuat khusus oleh Patou (yang berganti-ganti warna pita untuk pertunjukan yang berbeda), menghasilkan US$213.000 dalam MIV untuk label Prancis tersebut.
Mengingat jangkauan internasional musisi pop masa kini, tur global ini menawarkan akses bagi merek fesyen ke khalayak luas yang mengikuti setiap gerakan dan perubahan busana artis.
Pada dasarnya, tur telah menjadi perpanjangan dari landasan pacu merek fesyen, yang menawarkan saluran lain untuk memasarkan desain mereka.
Berikut ini jenama yang memperoleh MIV terbanyak melalui penempatan strategis di tur internasional, menurut data Launchmetrics.
Tur "Short n' Sweet" Sabrina Carpenter
1. Victoria Secret: US$747K MIV
2. Ludovic de Saint Sernin: US$578K MIV
3. Patou: US$213K MIV
Tur "Sweat" Charli XCX dan Troye Sivan
1. Alexander McQueen: US$681.000 MIV
2. Acne Studios: US$643.000 MIV
3. Ian Charms: US$246.000 MIV
4. Saint Laurent: US$120.000 MIV
5. (di)vision: US$95.000 MIV
6. Dilara Findikoglu: US$90.000 MIV
7. Gucci: US$85.000 MIV
8. Luar: US$53.000 MIV
9. Ann Demeulemeester: US$42.000 MIV
10. Alled-Martinez: US$23.000 MIV
11. Miista: US$19.000 MIV
12. David Koma: US$17.000 MIV
Tur Eras Taylor Swift (2023)
1. Versace: US$6,3 juta MIV
2. Roberto Cavalli Couture: US$4,9 juta MIV
3. Zuhair Murad Couture: US$2,3 juta MIV
RELATED ARTICLES
Tur Global 2024 Menjadi Alat Pemasaran Terbaik di Dunia Mode
Jenama fesyen dunia meraup keuntungan dengan adanya tur musik dunia seperti Eras Tour Taylor Swift karena mereka mendapatkan sarana pemasaran yang efektif
Context.id, JAKARTA - Tahun ini bisa dibilang tahunnya penggemar musik. Bagaimana tidak, setelah puasa panjang akibat pandemi Covid-19 akhirnya para penggila musik bisa menyaksikan konser musik di mana-mana
Banyaknya tur internasional seperti yang dilakukan Taylor Swift dengan Eras Tournya atau "Sweat" Tour Charli XCX dan Troye Sivan lalu "Short n' Sweet" Tour Sabrina Carpenter tentunya selain meningkatkan gairah ekonomi di berbagai negara yang dikunjungi, juga ikut mengerek tren mode busana.
Saat para bintang ini menyelenggarakan tur keliling dunia, jenama fesyen dunia melirik peluang pemasaran untuk menjangkau audiens baru. Hal itu yang direkam Launchmetrics selama setahun terakhir saat merilis data yang menganalisis dampak tur-tur ini terhadap jenama-jenama fesyen yang tampil di panggung.
Menurut data Launchmetrics seperti dilansir Fashionista, sebagai tur terlaris sepanjang masa, Eras Tour Swift yang akan ditutup pada Desember ini banyak menampilkan sejumlah pakaian khusus. Mode memainkan peran yang sangat penting dalam pertunjukan Swift.
Superstar musik ini sempat menggunakan berbagai bodysuit Versace yang dihiasi dengan berbagai macam ornamen dan kemudian beralih ke "Fearless," yang mana Swift berganti pakaian dengan gaun mini Roberto Cavalli yang dibuat khusus untuknya.
BACA JUGA
Selama tur Swift tepatnya pada periode Mei-Juli 2023, Launchmetrics mencatat Versace menghasilkan nilai dampak media (MIV) sebesar US$6,3 juta dan US$4,9 juta MIV untuk Roberto Cavalli Couture.
Swift juga meminta Roberto Cavalli untuk mendesain beberapa bodysuit era "Reputation"-nya yang lengkap dengan desain berkelok-kelok yang berkilauan serta set rumbai dua potong "1989"-nya, yang sering kali berubah warna untuk pertunjukan yang berbeda.
Swift juga menyoroti Zuhair Murad Couture selama bagian "Midnights" miliknya, meraup US$2,3 juta MIV untuk merek tersebut melalui bodysuit biru tengah malam yang menampilkan manik-manik rumit motif bintang perak dan detail potongan .
Setelah musim panas "Brat", Charli XCX dan Troye Sivan yang masing-masing ditata oleh Chris Horan dan Marc Forné memulai Tur "Sweat" mereka September ini dan dengan cepat memikat penonton dengan suasana seperti di klub.
Duo ini memulai tur dengan memadukan gaya busana Acne Studios dari ujung kepala hingga ujung kaki yang membantu merek tersebut meraup US$643K dalam MIV. Maka, tidak mengherankan jika Charli XCX kini menjadi wajah merek tersebut .
Namun Alexander McQueen menempati posisi teratas untuk kategori mode tur "Sweat" dengan nilai MIV US$681.000 berkat gaun putih Charli XCX yang dirancang oleh Seàn McGirr.
Tur tersebut juga menampilkan desain dari merek-merek mewah terkenal seperti Saint Laurent denga US$120.000 MIV, lalu Gucci sebesar US$85.000 MIV dan Luar US$53.000 MIV.
Sesuai dengan sifat musiknya yang genit, Tur "Short n' Sweet" Sabrina Carpenter dipenuhi dengan gaun mini berkilau dan pakaian yang terinspirasi dari lingerie, yang menjadikan Victoria's Secret sebagai merek yang tepat. Carpenter menghasilkan US$747.000 dalam MIV untuk Victoria's Secret.
Bintang tersebut juga menyoroti desainer baru Ludovic de Saint Sernin dengan mengenakan set dua potong halter-neck berkilau dari merek tersebut di atas panggung, menghasilkan US$578.000 dalam MIV untuk label tersebut.
Carpenter juga telah mengenakan bodysuit berenda sepanjang capri yang dibuat khusus oleh Patou (yang berganti-ganti warna pita untuk pertunjukan yang berbeda), menghasilkan US$213.000 dalam MIV untuk label Prancis tersebut.
Mengingat jangkauan internasional musisi pop masa kini, tur global ini menawarkan akses bagi merek fesyen ke khalayak luas yang mengikuti setiap gerakan dan perubahan busana artis.
Pada dasarnya, tur telah menjadi perpanjangan dari landasan pacu merek fesyen, yang menawarkan saluran lain untuk memasarkan desain mereka.
Berikut ini jenama yang memperoleh MIV terbanyak melalui penempatan strategis di tur internasional, menurut data Launchmetrics.
Tur "Short n' Sweet" Sabrina Carpenter
1. Victoria Secret: US$747K MIV
2. Ludovic de Saint Sernin: US$578K MIV
3. Patou: US$213K MIV
Tur "Sweat" Charli XCX dan Troye Sivan
1. Alexander McQueen: US$681.000 MIV
2. Acne Studios: US$643.000 MIV
3. Ian Charms: US$246.000 MIV
4. Saint Laurent: US$120.000 MIV
5. (di)vision: US$95.000 MIV
6. Dilara Findikoglu: US$90.000 MIV
7. Gucci: US$85.000 MIV
8. Luar: US$53.000 MIV
9. Ann Demeulemeester: US$42.000 MIV
10. Alled-Martinez: US$23.000 MIV
11. Miista: US$19.000 MIV
12. David Koma: US$17.000 MIV
Tur Eras Taylor Swift (2023)
1. Versace: US$6,3 juta MIV
2. Roberto Cavalli Couture: US$4,9 juta MIV
3. Zuhair Murad Couture: US$2,3 juta MIV
POPULAR
RELATED ARTICLES