Share

Home Stories

Stories 22 November 2024

Benar-benar Komedi, Pisang Dilakban Bisa Dilelang hingga Rp98,8 Miliar

Karya seni konseptual pisang karya Maurizio Cattelan, "Comedian," saat dilelang di rumah lelang Sothebys jatuh ke tangan seorang pengusaha kripto.

Banana Comedian/ DW

Context.id, JAKARTA - Di Indonesia, semahal-mahalnya harga pisang mungkin ratusan ribu. Tapi di Manhattan Amerika Serikat ada pisang yang hanya dibungkus dengan lakban bisa laku hingga US$6,2 juta alias Rp98,8 miliar (asumsi dolar Rp15,942) pada  Rabu (20/11)

Penawaran cepat selama lima menit yang dimulai pada harga US$800.000 berakhir ketika pengusaha kripto kelahiran Tiongkok Justin Sun mengajukan penawaran yang sangat tinggi. 

Sun mengalahkan enam pesaing lainnya, yang menurut para ahli di rumah lelang Sotheby's merupakan tanda bahwa dalam situasi ekonomi global yang sulit orang super kaya tetap menghabiskan banyak uang untuk sekadar tontonan.

Melansir The NYT, ini memang bukan pisang biasa, ini pisang adalah karya seni konseptual, “Comedian,” yang dibuat seniman ternama Maurizio Cattelan pada 2019 lalu. 

Pisang yang selama bertahun-tahun telah menimbulkan kontroversi di dunia seni ini bisa dibilang sebagai buah termahal di dunia. 



Membeli panduan
Justin Sun adalah pendiri Tron, sebuah cryptocurrency, dan telah dituduh oleh SEC AS atas penjualan aset kripto yang tidak terdaftar dan manipulasi pasar. 

Sun juga seorang kolektor seni besar, memiliki kewarganegaraan Grenada, dan pernah menjadi duta besar untuk Organisasi Perdagangan Dunia. Sun memiliki koleksi seni berkelas seperti patung Giacometti dan lukisan Picasso. 

Namun, pisang yang dimaksud hanyalah representasi fisik dari karya seni konseptual yang dilengkapi dengan daftar instruksi terperinci.

Pisang itu hanyalah wujud sementara. Pemilik sebenarnya membeli sertifikat keaslian dan panduan terperinci tentang cara memasang dan merawat karya seni tersebut, termasuk instruksi mengganti pisang setiap 7-10 hari saat mulai membusuk.

Lalu apa yang Maurizio Cattelan dapatkan dari penjualan ini? Tidak dapat apa-apa. 

Ya, Cattelan tidak menerima apapun dari lelang tersebut, karena seniman hanya menerima pembayaran awal saat karya pertama kali dijual. 

Di AS, tidak ada kewajiban hukum bagi pelelang untuk memberikan royalti kepada seniman saat karya mereka dijual kembali, meskipun teknologi seperti NFT telah memungkinkan seniman menerima royalti di penjualan sekunder

Menurut Sun, karya ini lebih dari sekadar seni; ini adalah simbol budaya yang menghubungkan seni, meme, dan komunitas kripto.

Secara umum, seni memberikan prestise, kepuasan pribadi, serta akses ke jaringan sosial dan bisnis bagi para kolektor kaya.

Padahal jika kita beli pisang di kios buah atau supermarket khususnya di Indonesia paling mahal Rp25 ribu

Di kios buah di Upper West Side Manhattan, harga sebuah pisang adalah 25 sen. Pisang yang digunakan Sotheby’s dihargai 35 sen di kios terdekat. 

Nilai pisang itu meningkat 18 juta kali lipat setelah masuk ke dunia seni.

Seni modern sering menantang batasan tradisional, sebagaimana dilakukan oleh Marcel Duchamp pada 1917 dengan mengubah urinal menjadi karya seni berjudul Fountain. 

Cattelan, dengan Comedian, mengikuti tradisi tersebut, mengundang perdebatan tentang apa yang dianggap sebagai seni dan bagaimana pasar seni menilai objek biasa.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 22 November 2024

Benar-benar Komedi, Pisang Dilakban Bisa Dilelang hingga Rp98,8 Miliar

Karya seni konseptual pisang karya Maurizio Cattelan, "Comedian," saat dilelang di rumah lelang Sothebys jatuh ke tangan seorang pengusaha kripto.

Banana Comedian/ DW

Context.id, JAKARTA - Di Indonesia, semahal-mahalnya harga pisang mungkin ratusan ribu. Tapi di Manhattan Amerika Serikat ada pisang yang hanya dibungkus dengan lakban bisa laku hingga US$6,2 juta alias Rp98,8 miliar (asumsi dolar Rp15,942) pada  Rabu (20/11)

Penawaran cepat selama lima menit yang dimulai pada harga US$800.000 berakhir ketika pengusaha kripto kelahiran Tiongkok Justin Sun mengajukan penawaran yang sangat tinggi. 

Sun mengalahkan enam pesaing lainnya, yang menurut para ahli di rumah lelang Sotheby's merupakan tanda bahwa dalam situasi ekonomi global yang sulit orang super kaya tetap menghabiskan banyak uang untuk sekadar tontonan.

Melansir The NYT, ini memang bukan pisang biasa, ini pisang adalah karya seni konseptual, “Comedian,” yang dibuat seniman ternama Maurizio Cattelan pada 2019 lalu. 

Pisang yang selama bertahun-tahun telah menimbulkan kontroversi di dunia seni ini bisa dibilang sebagai buah termahal di dunia. 



Membeli panduan
Justin Sun adalah pendiri Tron, sebuah cryptocurrency, dan telah dituduh oleh SEC AS atas penjualan aset kripto yang tidak terdaftar dan manipulasi pasar. 

Sun juga seorang kolektor seni besar, memiliki kewarganegaraan Grenada, dan pernah menjadi duta besar untuk Organisasi Perdagangan Dunia. Sun memiliki koleksi seni berkelas seperti patung Giacometti dan lukisan Picasso. 

Namun, pisang yang dimaksud hanyalah representasi fisik dari karya seni konseptual yang dilengkapi dengan daftar instruksi terperinci.

Pisang itu hanyalah wujud sementara. Pemilik sebenarnya membeli sertifikat keaslian dan panduan terperinci tentang cara memasang dan merawat karya seni tersebut, termasuk instruksi mengganti pisang setiap 7-10 hari saat mulai membusuk.

Lalu apa yang Maurizio Cattelan dapatkan dari penjualan ini? Tidak dapat apa-apa. 

Ya, Cattelan tidak menerima apapun dari lelang tersebut, karena seniman hanya menerima pembayaran awal saat karya pertama kali dijual. 

Di AS, tidak ada kewajiban hukum bagi pelelang untuk memberikan royalti kepada seniman saat karya mereka dijual kembali, meskipun teknologi seperti NFT telah memungkinkan seniman menerima royalti di penjualan sekunder

Menurut Sun, karya ini lebih dari sekadar seni; ini adalah simbol budaya yang menghubungkan seni, meme, dan komunitas kripto.

Secara umum, seni memberikan prestise, kepuasan pribadi, serta akses ke jaringan sosial dan bisnis bagi para kolektor kaya.

Padahal jika kita beli pisang di kios buah atau supermarket khususnya di Indonesia paling mahal Rp25 ribu

Di kios buah di Upper West Side Manhattan, harga sebuah pisang adalah 25 sen. Pisang yang digunakan Sotheby’s dihargai 35 sen di kios terdekat. 

Nilai pisang itu meningkat 18 juta kali lipat setelah masuk ke dunia seni.

Seni modern sering menantang batasan tradisional, sebagaimana dilakukan oleh Marcel Duchamp pada 1917 dengan mengubah urinal menjadi karya seni berjudul Fountain. 

Cattelan, dengan Comedian, mengikuti tradisi tersebut, mengundang perdebatan tentang apa yang dianggap sebagai seni dan bagaimana pasar seni menilai objek biasa.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Dumbphone: Solusi Kabur dari Kalut Dunia Digital?

Dari smartphone ke dumphone, solusi untuk tetap terkoneksi tanpa distraksi.

Context.id . 16 July 2025

Facebook Perketat Monetisasi, Konten Duplikat Bakal Ditindak

Kreator yang ketahuan berulang kali mencuri konten kehilangan akses untuk melakukan monetisasi dalam jangka waktu tertentu

Renita Sukma . 16 July 2025

China Mulai Menyerap Sinar Matahari dengan Skala Raksasa

Pada 2030, kompleks panel surya milik China ini diperkirakan akan merentang sejauh 250 mil atau lebih panjang dari jarak Jakarta ke Semarang

Renita Sukma . 15 July 2025

Muncul Joki dan Pemalsuan, Strava Berubah jadi Ajang Validasi?

Aktivitas olahraga lari makin diminati oleh banyak orang, begitu pun para joki yang melihat ini sebagai sebuah peluang.

Context.id . 15 July 2025