Share

Home Stories

Stories 14 Agustus 2023

Ganara Art Dirikan Desa Seni di TMII

Ganara Art terus melebarkan sayap dengan membuka Desa Seni Ganara di Taman Mini Indonesia Indah.

Pengunjung sedang menikmati area Desa Seni Ganara

Context.id, JAKARTA - Ganara Art membuka Desa Seni Ganara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk memberikan kesempatan masyarakat menikmati kebudayaan Nusantara dalam satu lokasi. Desa Seni Ganara juga menjadi wadah masyarakat bisa berinteraksi dengan belasan seniman. 

Pendiri Ganara Art, Tita Djumaryo mengatakan bahwa pihaknya ingin menghadirkan seni untuk semua kalangan. Desa Seni Ganara di TMII menjadi area terbesar yang dikembangkan oleh Ganara Art setelah satu dekade mengambil peran dalam dunia seni dan pendidikan Indonesia.

“Desa Seni Ganara hadir untuk melengkapi pengalaman ini dengan kegiatan seni interaktif, kreasi seni digital, rekreasi seni di taman dan beragam galeri serta wadah berkegiatan untuk semua lapisan masyarakat," ujarnya di sela pembukaan desa seni, Senin (14/8/2023).

Desa Seni Ganara dilengkapi dengan kelas melukis dan membuat keramik, serta studio-studio untuk seniman residensi, ruang-ruang workshop beragam material, tungku pembakaran keramik, area galeri dan pameran, restoran dan perpustakaan hingga toko buku langka yang layak dikunjungi kolektor. 

Adapun Ganara Art merupakan lembaga pendidikan seni budaya yang didirikan oleh pendidik seni, Tita Djumaryo pada tahun 2013, dan telah merambah ke berbagai titik di Jakarta dan Makassar. 

Sementara itu, Claudia Ingkiriwang, Direktur Utama PT Bhumi Visatanda Indonesia selaku pengelola TMII mengatakan menyambut kedatangan Ganara Art yang akan melengkapi pengalaman pengunjung saat datang ke kawasan wisata berbasis edukasi ini.

“Selain menjelahi dan menjadi bagian dari budaya Indonesia, kini pengunjung juga bisa mengeksplorasi seni di sini. TMII berkomitmen memberi ruang ruang ekspresi bagi para pelaku seni dan juga penikmat seni agar terus bisa mengembangkan seni,” jelasnya.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 14 Agustus 2023

Ganara Art Dirikan Desa Seni di TMII

Ganara Art terus melebarkan sayap dengan membuka Desa Seni Ganara di Taman Mini Indonesia Indah.

Pengunjung sedang menikmati area Desa Seni Ganara

Context.id, JAKARTA - Ganara Art membuka Desa Seni Ganara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk memberikan kesempatan masyarakat menikmati kebudayaan Nusantara dalam satu lokasi. Desa Seni Ganara juga menjadi wadah masyarakat bisa berinteraksi dengan belasan seniman. 

Pendiri Ganara Art, Tita Djumaryo mengatakan bahwa pihaknya ingin menghadirkan seni untuk semua kalangan. Desa Seni Ganara di TMII menjadi area terbesar yang dikembangkan oleh Ganara Art setelah satu dekade mengambil peran dalam dunia seni dan pendidikan Indonesia.

“Desa Seni Ganara hadir untuk melengkapi pengalaman ini dengan kegiatan seni interaktif, kreasi seni digital, rekreasi seni di taman dan beragam galeri serta wadah berkegiatan untuk semua lapisan masyarakat," ujarnya di sela pembukaan desa seni, Senin (14/8/2023).

Desa Seni Ganara dilengkapi dengan kelas melukis dan membuat keramik, serta studio-studio untuk seniman residensi, ruang-ruang workshop beragam material, tungku pembakaran keramik, area galeri dan pameran, restoran dan perpustakaan hingga toko buku langka yang layak dikunjungi kolektor. 

Adapun Ganara Art merupakan lembaga pendidikan seni budaya yang didirikan oleh pendidik seni, Tita Djumaryo pada tahun 2013, dan telah merambah ke berbagai titik di Jakarta dan Makassar. 

Sementara itu, Claudia Ingkiriwang, Direktur Utama PT Bhumi Visatanda Indonesia selaku pengelola TMII mengatakan menyambut kedatangan Ganara Art yang akan melengkapi pengalaman pengunjung saat datang ke kawasan wisata berbasis edukasi ini.

“Selain menjelahi dan menjadi bagian dari budaya Indonesia, kini pengunjung juga bisa mengeksplorasi seni di sini. TMII berkomitmen memberi ruang ruang ekspresi bagi para pelaku seni dan juga penikmat seni agar terus bisa mengembangkan seni,” jelasnya.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Ketika Perang Dagang Mempercepat Eksploitasi Mode

Tarif yang dimaksudkan untuk membela pekerja AS justru memperburuk nasib pekerja di tempat lain

Noviarizal Fernandez . 07 July 2025

Festival Film AI dan Masa Depan Ekspresi Manusia

Festival Film AIFF 2025 mencoba menjembatani antara teknologi AI dan orisinalitas karya seni dalam industri hiburan

Renita Sukma . 07 July 2025

Muatan Politis Proyek Revisi Sejarah Versi Pemerintah

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia versi pemerintah dianggap bermuatan politis, bukan karena dasar pertimbangan ilmu pengetahuan

Renita Sukma . 25 June 2025

Bagaimana AI Meresap dalam Parfum

AI merevolusi proses pembuatan wewangian atau parfum. Benarkah hasilnya sesuai dengan hasil racikan tangan manusia?

Noviarizal Fernandez . 25 June 2025