Share

Home Originals

Originals 07 Januari 2025

Tren 2025: Efek Trump dan Paket Kebijakan Prabowo

Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS sangat mempengaruhi politik dan ekonomi dunia, tak terkecuali Indonesia

Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 6:44
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 6:44
 
1x
Ilustrasi Putin, Trump dan XI Jinping/Context-Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Sepanjang 2024, Indonesia disibukkan dengan hajat demokrasi lima tahunan alias pemilu. Namun sebenarnya, selama 2024 bukan hanya pemilu saja yang meramaikan lini masa Google atau media sosial kita.

Ada banyak hal yang tren di dunia maya kita, mulai dari persoalan khodam, persoalan fufufafa, Bobby Kertanegara dan banyak lainnya. Lalu bagaimana dengan 2025?

Salah satu yang banyak menyita perhatian di pengujung 2024 dan di awal 2025 adalah persoalan mata uang kripto. Ya, pada 2024, salah satu mata uang kripto yakni bitcoin mencapai harga US$100 ribu dan dipercaya akan menemukan kejayaannya kembali di 2025. Loh kenapa?

Trump dianggap menjadi jimat untuk melonjaknya harga kripto, termasuk bitcoin. Ya, terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS menjadi faktor utama harga bitcoin terkerek naik. Pasalnya Trump sangat pro dengan kripto, bahkan melabeli dirinya sebagai presiden kripto.

Bukan hanya soal kripto, Trump juga menggaungkan kembali slogan lamanya, America First, termasuk skema proteksionisme alias penerapan tarif tinggi bagi barang atau komoditas dari negara-negara pesaing yang mau masuk AS.

Sikap AS tentunya membuat Rusia dan China meradang serta mulai menyiapkan strategi yang akhirnya memicu perang dagang. Kondisi geopolitik yang semakin menegangkan ini mesti diwaspadai negara-negara emerging market, termasuk Indonesia.

Lembaga-lembaga dunia seperti IMF, World Bank dan OECD sudah merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di angka 5%, lebih rendah dari angka 5,2% seperti yang tercantum dalam APBN 2025.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Originals 07 Januari 2025

Tren 2025: Efek Trump dan Paket Kebijakan Prabowo

Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS sangat mempengaruhi politik dan ekonomi dunia, tak terkecuali Indonesia

Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 6:44
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 6:44
 
1x
Ilustrasi Putin, Trump dan XI Jinping/Context-Puspa Larasati

Context.id, JAKARTA - Sepanjang 2024, Indonesia disibukkan dengan hajat demokrasi lima tahunan alias pemilu. Namun sebenarnya, selama 2024 bukan hanya pemilu saja yang meramaikan lini masa Google atau media sosial kita.

Ada banyak hal yang tren di dunia maya kita, mulai dari persoalan khodam, persoalan fufufafa, Bobby Kertanegara dan banyak lainnya. Lalu bagaimana dengan 2025?

Salah satu yang banyak menyita perhatian di pengujung 2024 dan di awal 2025 adalah persoalan mata uang kripto. Ya, pada 2024, salah satu mata uang kripto yakni bitcoin mencapai harga US$100 ribu dan dipercaya akan menemukan kejayaannya kembali di 2025. Loh kenapa?

Trump dianggap menjadi jimat untuk melonjaknya harga kripto, termasuk bitcoin. Ya, terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS menjadi faktor utama harga bitcoin terkerek naik. Pasalnya Trump sangat pro dengan kripto, bahkan melabeli dirinya sebagai presiden kripto.

Bukan hanya soal kripto, Trump juga menggaungkan kembali slogan lamanya, America First, termasuk skema proteksionisme alias penerapan tarif tinggi bagi barang atau komoditas dari negara-negara pesaing yang mau masuk AS.

Sikap AS tentunya membuat Rusia dan China meradang serta mulai menyiapkan strategi yang akhirnya memicu perang dagang. Kondisi geopolitik yang semakin menegangkan ini mesti diwaspadai negara-negara emerging market, termasuk Indonesia.

Lembaga-lembaga dunia seperti IMF, World Bank dan OECD sudah merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di angka 5%, lebih rendah dari angka 5,2% seperti yang tercantum dalam APBN 2025.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Dari Panggung ke Kursi Komisaris: Patronase Politik Gaya Indonesia

Para pengkritik menilainya sebagai bentuk patronase politik atau yang dikenal dalam istilah lokal sebagai politik bagi-bagi kue

Naufal Jauhar Nazhif . 05 May 2025

The Two Popes, Progresif dan Tradisionalis

Antara warisan progresif Fransiskus dan bayang-bayang Benediktus

Naufal Jauhar Nazhif . 04 May 2025

Mengapa Harga Emas Naik-Turun Seperti Rollercoaster? Ini Sejarahnya

Dalam dunia yang makin tak menentu dari perang dagang hingga ketegangan geopolitik emas kembali menjadi primadona.

Naufal Jauhar Nazhif . 30 April 2025

Salib: Dari Alat Hukuman Brutal Menjadi Simbol Iman

Salib tidak lagi dibaca sebagai instrumen hukuman, melainkan lambang kasih ilahi.

Naufal Jauhar Nazhif . 29 April 2025