Brand Uniqlo akan Terdampak Tarif Trump, Apa Alasannya?
Brand pakaian asal Jepang, Uniqlo, mengakui kebijakan Tarif Trump yang tinggi akan berdampak besar pada operasional bisnis mereka mulai akhir tahun ini. Bagaimana bisa?
Brand pakaian asal Jepang, Uniqlo, mungkin jadi salah satu merek favoritmu, terutama kalau kamu suka gaya yang minimalis dan simpel.
Produknya yang terkenal dengan bahan AIRism dan berbagai pilihan baju polos memang digemari banyak orang.
Namun, ada kabar kurang menyenangkan nih, karena harga produk Uniqlo dikabarkan akan semakin mahal. Kenapa bisa begitu?
Rupanya, hal ini berkaitan erat dengan kebijakan tarif yang diterapkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump.
Menurut laporan dari Bisnis.com, tarif tinggi ini membuat banyak perusahaan harus menanggung biaya tambahan.
Untuk menjaga keuntungan, mereka dihadapkan pada dua pilihan, memindahkan produksi ke negara lain yang lebih murah, atau menaikkan harga produk.
Uniqlo sendiri mengakui bahwa kebijakan ini akan berdampak besar pada operasional mereka, terutama mulai akhir tahun ini.
Meskipun mereka punya fasilitas produksi di berbagai negara, seperti Indonesia, China, Vietnam, dan Bangladesh, tarif yang dikenakan tetap tinggi.
Misalnya, tarif untuk produk dari Indonesia sebesar 19%, Sri Lanka 30%, dan Vietnam bisa mencapai 20% hingga 40%.
Ini membuat pilihan untuk memindahkan produksi tidak terlalu membantu.
Dampak kenaikan harga ini kemungkinan besar akan dirasakan pertama kali oleh konsumen di AS, karena tarif tersebut berlaku untuk barang impor ke negara itu.
Mayoritas produk Uniqlo yang dijual di AS sendiri diproduksi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Pengenaan tarif sebesar 25% yang dikenakan pada produk Jepang oleh Trump, dan tarif tinggi lainnya di negara-negara produksi, kita bisa membayangkan seberapa signifikan kenaikan harga yang akan terjadi.
Saat ini, harga T-shirt Uniqlo di Indonesia berkisar Rp200.000. Kira-kira, bakal jadi semahal apa ya nanti?
POPULAR
RELATED ARTICLES
Brand Uniqlo akan Terdampak Tarif Trump, Apa Alasannya?
Brand pakaian asal Jepang, Uniqlo, mengakui kebijakan Tarif Trump yang tinggi akan berdampak besar pada operasional bisnis mereka mulai akhir tahun ini. Bagaimana bisa?
Brand pakaian asal Jepang, Uniqlo, mungkin jadi salah satu merek favoritmu, terutama kalau kamu suka gaya yang minimalis dan simpel.
Produknya yang terkenal dengan bahan AIRism dan berbagai pilihan baju polos memang digemari banyak orang.
Namun, ada kabar kurang menyenangkan nih, karena harga produk Uniqlo dikabarkan akan semakin mahal. Kenapa bisa begitu?
Rupanya, hal ini berkaitan erat dengan kebijakan tarif yang diterapkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump.
Menurut laporan dari Bisnis.com, tarif tinggi ini membuat banyak perusahaan harus menanggung biaya tambahan.
Untuk menjaga keuntungan, mereka dihadapkan pada dua pilihan, memindahkan produksi ke negara lain yang lebih murah, atau menaikkan harga produk.
Uniqlo sendiri mengakui bahwa kebijakan ini akan berdampak besar pada operasional mereka, terutama mulai akhir tahun ini.
Meskipun mereka punya fasilitas produksi di berbagai negara, seperti Indonesia, China, Vietnam, dan Bangladesh, tarif yang dikenakan tetap tinggi.
Misalnya, tarif untuk produk dari Indonesia sebesar 19%, Sri Lanka 30%, dan Vietnam bisa mencapai 20% hingga 40%.
Ini membuat pilihan untuk memindahkan produksi tidak terlalu membantu.
Dampak kenaikan harga ini kemungkinan besar akan dirasakan pertama kali oleh konsumen di AS, karena tarif tersebut berlaku untuk barang impor ke negara itu.
Mayoritas produk Uniqlo yang dijual di AS sendiri diproduksi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Pengenaan tarif sebesar 25% yang dikenakan pada produk Jepang oleh Trump, dan tarif tinggi lainnya di negara-negara produksi, kita bisa membayangkan seberapa signifikan kenaikan harga yang akan terjadi.
Saat ini, harga T-shirt Uniqlo di Indonesia berkisar Rp200.000. Kira-kira, bakal jadi semahal apa ya nanti?
POPULAR
RELATED ARTICLES