Share

Home Stories

Stories 22 Desember 2024

Trump Bantah Tudingan Bahwa Elon Musk Mengontrol Presiden

Musk tidak akan memegang jabatan presiden karena secara konstitusional tidak memenuhi syarat

Elon Musk dan Donald Trump/responsiblestatecraft.org

Context.id, JAKARTA  - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menepis tudingan dirinya telah “menyerahkan jabatan presiden” kepada Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, yang belakangan memainkan peran besar dalam transisi pemerintahan. 

Dalam pidatonya di Arizona, Trump menyebut tuduhan tersebut sebagai “tipuan politik” yang disebarkan lawan-lawan politiknya. 

Trump menegaskan Musk tidak akan memegang jabatan presiden karena secara konstitusional tidak memenuhi syarat.

Elon Musk, yang lahir di Afrika Selatan, merupakan salah satu pendukung terbesar Trump dalam Pemilu AS 2024. 

Dia menyumbangkan sekitar US$200 juta untuk Komite Aksi Politik (PAC) pro-Trump dan mendukung presiden terpilih dalam kampanye. 

Musk juga ditunjuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), sebuah panel penasihat independen yang akan menangani pengeluaran pemerintah federal.

Beberapa hari sebelumnya, Trump dan Musk bersama-sama menolak rancangan anggaran yang dinegosiasikan di Kongres karena tidak memasukkan kenaikan batas utang. 

Langkah ini memaksa renegosiasi yang menghasilkan rancangan baru tanpa beberapa ketentuan yang mereka tolak.

Namun, peran besar Musk memicu kritik dari Demokrat, yang menuduhnya memengaruhi keputusan untuk kepentingan bisnisnya, termasuk penghapusan ketentuan yang dapat membatasi operasionalnya di China. 

Beberapa Republikan, seperti Senator Bill Hagerty, memuji Musk atas kontribusinya, sementara lainnya merasa khawatir akan pengaruh Musk yang dinilai berlebihan.

Musk juga diketahui hadir dalam pembicaraan Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy serta pertemuan dengan pemimpin dunia lainnya. 

Hal ini semakin memperkuat kesan Musk memiliki peran signifikan dalam transisi pemerintahan.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 22 Desember 2024

Trump Bantah Tudingan Bahwa Elon Musk Mengontrol Presiden

Musk tidak akan memegang jabatan presiden karena secara konstitusional tidak memenuhi syarat

Elon Musk dan Donald Trump/responsiblestatecraft.org

Context.id, JAKARTA  - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menepis tudingan dirinya telah “menyerahkan jabatan presiden” kepada Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, yang belakangan memainkan peran besar dalam transisi pemerintahan. 

Dalam pidatonya di Arizona, Trump menyebut tuduhan tersebut sebagai “tipuan politik” yang disebarkan lawan-lawan politiknya. 

Trump menegaskan Musk tidak akan memegang jabatan presiden karena secara konstitusional tidak memenuhi syarat.

Elon Musk, yang lahir di Afrika Selatan, merupakan salah satu pendukung terbesar Trump dalam Pemilu AS 2024. 

Dia menyumbangkan sekitar US$200 juta untuk Komite Aksi Politik (PAC) pro-Trump dan mendukung presiden terpilih dalam kampanye. 

Musk juga ditunjuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), sebuah panel penasihat independen yang akan menangani pengeluaran pemerintah federal.

Beberapa hari sebelumnya, Trump dan Musk bersama-sama menolak rancangan anggaran yang dinegosiasikan di Kongres karena tidak memasukkan kenaikan batas utang. 

Langkah ini memaksa renegosiasi yang menghasilkan rancangan baru tanpa beberapa ketentuan yang mereka tolak.

Namun, peran besar Musk memicu kritik dari Demokrat, yang menuduhnya memengaruhi keputusan untuk kepentingan bisnisnya, termasuk penghapusan ketentuan yang dapat membatasi operasionalnya di China. 

Beberapa Republikan, seperti Senator Bill Hagerty, memuji Musk atas kontribusinya, sementara lainnya merasa khawatir akan pengaruh Musk yang dinilai berlebihan.

Musk juga diketahui hadir dalam pembicaraan Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy serta pertemuan dengan pemimpin dunia lainnya. 

Hal ini semakin memperkuat kesan Musk memiliki peran signifikan dalam transisi pemerintahan.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

10 Tahun Google Photos: Dari Kenangan Digital hingga Editan AI

Saat ini Google Photos berusia 10 tahun dan merilis sejumlah fitur baru berbasis AI

Noviarizal Fernandez . 14 June 2025

Sulitnya Memilih MacBook; Pro Semakin Kuat dan Air yang Istimewa

MacBook Pro masih menjadi altar suci bagi para kreator profesional sementara MacBook Air adalah titik temu antara estetika dan efisiensi

Renita Sukma . 13 June 2025

Global March to Gaza, Ribuan Orang Menyeberangi Gurun Demi Palestina

Pawai solidaritas lintas benua yang dimulai dari Tunis, Tunisia menuju Gaza dan berisi warga biasa guru, bukan tentara

Noviarizal Fernandez . 11 June 2025

Perseteruan Trump dan Musk, Bakal Rugikan Amerika?

Ancaman Donald Trump kepada Elon Musk punya dampak sangat besar pada keamanan negara dan juga kedigdayaan Amerika Serikat

Renita Sukma . 09 June 2025