Bendung Dampak Perang Dagang Perusahaan China Merekrut Eksekutif Global
Serangan terhadap ekonomi China melalui perang tarif membuat perusahaan di Negeri Tirai Bambu ini mengambil strategi baru, merekrut eksekutif yang pernah bekerja di Eropa
Context.id, JAKARTA - Presiden AS terpilih Donald Trump semakin membuat China tertekan dalam perdagangan global. Salah satu hal yang dilakukan Trump dalam membendung langkah China dan Rusia yang ingin menggerus pengaruh dolar AS dalam ekonomi global dengan ancaman tarif maksimal.
Menanggapi hal itu, perusahaan-perusahaan menengah hingga raksasa di China yang merasa bakal terdampak perang dagang AS-China mulai menyiapkan strategi, salah satunya dengan merekrut eksekutif dengan pengalaman internasional khususnya di Eropa guna membantu mengelola kesulitan.
Korporasi China menggunakan firma-firma internasional untuk mencari pemimpin yang dapat memberikan wawasan strategis agar bisa beradaptasi dengan lanskap global yang berubah dan mengejar pasar alternatif untuk pertumbuhan.
Hal itu terungkap dalam studi berjudul Hedging by Hiring: Executive Composition and Compensation yang dirilis Universitas Michigan AS.
Penelitian itu menjadikan 3.440 perusahaan publik China sebagai subjek sekaligus objek penelitian dan mendapatkan info dengan menurunnya ekspor ke AS, perusahaan China tampaknya berfokus pada pasar Eropa sebagai alternatif utama.
BACA JUGA
Setelah kenaikan tarif terkait perang dagang, ekspor ke negara-negara non-AS terutama Uni Eropa mengalami peningkatan moderat.
Pemimpin dengan pengalaman di Eropa menawarkan pengetahuan dan jaringan yang berharga, yang memungkinkan perusahaan membangun hubungan pembeli-pemasok baru dan memperluas saluran penjualan di pasar yang belum dikenal.
Keterampilan pemasaran sangat dibutuhkan di antara para karyawan ini, berbeda dengan manajemen, keuangan, atau bidang lainnya, yang mencerminkan fokus pada penguatan keterlibatan pelanggan di pasar alternatif dan menumbuhkan loyalitas merek di luar negeri.
"Perusahaan-perusahaan China beralih ke pemimpin yang memahami kompleksitas pasar asing, terutama pasar Eropa," kata Jagadeesh Sivadasan, profesor ekonomi bisnis dan kebijakan publik di Ross School of Business, UM seperti dikutip dari Phys.
Menurutnya keahlian mereka sangat dihargai karena membantu perusahaan mengatasi tantangan dalam mempertahankan operasi dan memperluas pasar di luar AS.
Studi ini menyoroti perusahaan yang sangat bergantung pada pasar luar negeri meningkatkan proporsi eksekutif dengan pengalaman internasional secara lebih signifikan daripada perusahaan dengan paparan luar negeri yang terbatas.
Selain itu, karena perusahaan perlu memanfaatkan jaringan luar negeri dan pengalaman profesional para eksekutif untuk menghadapi krisis di pasar luar negeri atau memasuki pasar ekspor baru.
Penelitian juga menemukan para eksekutif dengan latar belakang internasional, terutama yang memiliki pengalaman di Eropa, menerima kompensasi berbasis ekuitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang fokus secara lokal.
Struktur kompensasi ini, yang menghubungkan pendapatan dengan kinerja perusahaan, mencerminkan ketergantungan perusahaan pada para eksekutif ini untuk menstabilkan dan meningkatkan aliran pendapatan internasional.
Para eksekutif ini juga memainkan peran strategis, tidak hanya membantu perusahaan mereka meningkatkan pendapatan, tetapi juga mendirikan dan memperluas anak perusahaan asing, baik dari segi ukuran maupun jumlah.
Membangun anak perusahaan asing terbukti menjadi respons yang efektif terhadap tarif ekspor, karena pendekatan ini memungkinkan perusahaan memindahkan produksi dari China, sehingga mengurangi dampak pembatasan perdagangan terhadap ekspor China.
RELATED ARTICLES
Bendung Dampak Perang Dagang Perusahaan China Merekrut Eksekutif Global
Serangan terhadap ekonomi China melalui perang tarif membuat perusahaan di Negeri Tirai Bambu ini mengambil strategi baru, merekrut eksekutif yang pernah bekerja di Eropa
Context.id, JAKARTA - Presiden AS terpilih Donald Trump semakin membuat China tertekan dalam perdagangan global. Salah satu hal yang dilakukan Trump dalam membendung langkah China dan Rusia yang ingin menggerus pengaruh dolar AS dalam ekonomi global dengan ancaman tarif maksimal.
Menanggapi hal itu, perusahaan-perusahaan menengah hingga raksasa di China yang merasa bakal terdampak perang dagang AS-China mulai menyiapkan strategi, salah satunya dengan merekrut eksekutif dengan pengalaman internasional khususnya di Eropa guna membantu mengelola kesulitan.
Korporasi China menggunakan firma-firma internasional untuk mencari pemimpin yang dapat memberikan wawasan strategis agar bisa beradaptasi dengan lanskap global yang berubah dan mengejar pasar alternatif untuk pertumbuhan.
Hal itu terungkap dalam studi berjudul Hedging by Hiring: Executive Composition and Compensation yang dirilis Universitas Michigan AS.
Penelitian itu menjadikan 3.440 perusahaan publik China sebagai subjek sekaligus objek penelitian dan mendapatkan info dengan menurunnya ekspor ke AS, perusahaan China tampaknya berfokus pada pasar Eropa sebagai alternatif utama.
BACA JUGA
Setelah kenaikan tarif terkait perang dagang, ekspor ke negara-negara non-AS terutama Uni Eropa mengalami peningkatan moderat.
Pemimpin dengan pengalaman di Eropa menawarkan pengetahuan dan jaringan yang berharga, yang memungkinkan perusahaan membangun hubungan pembeli-pemasok baru dan memperluas saluran penjualan di pasar yang belum dikenal.
Keterampilan pemasaran sangat dibutuhkan di antara para karyawan ini, berbeda dengan manajemen, keuangan, atau bidang lainnya, yang mencerminkan fokus pada penguatan keterlibatan pelanggan di pasar alternatif dan menumbuhkan loyalitas merek di luar negeri.
"Perusahaan-perusahaan China beralih ke pemimpin yang memahami kompleksitas pasar asing, terutama pasar Eropa," kata Jagadeesh Sivadasan, profesor ekonomi bisnis dan kebijakan publik di Ross School of Business, UM seperti dikutip dari Phys.
Menurutnya keahlian mereka sangat dihargai karena membantu perusahaan mengatasi tantangan dalam mempertahankan operasi dan memperluas pasar di luar AS.
Studi ini menyoroti perusahaan yang sangat bergantung pada pasar luar negeri meningkatkan proporsi eksekutif dengan pengalaman internasional secara lebih signifikan daripada perusahaan dengan paparan luar negeri yang terbatas.
Selain itu, karena perusahaan perlu memanfaatkan jaringan luar negeri dan pengalaman profesional para eksekutif untuk menghadapi krisis di pasar luar negeri atau memasuki pasar ekspor baru.
Penelitian juga menemukan para eksekutif dengan latar belakang internasional, terutama yang memiliki pengalaman di Eropa, menerima kompensasi berbasis ekuitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang fokus secara lokal.
Struktur kompensasi ini, yang menghubungkan pendapatan dengan kinerja perusahaan, mencerminkan ketergantungan perusahaan pada para eksekutif ini untuk menstabilkan dan meningkatkan aliran pendapatan internasional.
Para eksekutif ini juga memainkan peran strategis, tidak hanya membantu perusahaan mereka meningkatkan pendapatan, tetapi juga mendirikan dan memperluas anak perusahaan asing, baik dari segi ukuran maupun jumlah.
Membangun anak perusahaan asing terbukti menjadi respons yang efektif terhadap tarif ekspor, karena pendekatan ini memungkinkan perusahaan memindahkan produksi dari China, sehingga mengurangi dampak pembatasan perdagangan terhadap ekspor China.
POPULAR
RELATED ARTICLES