Share

Stories 14 November 2024

Kunci Umur Panjang dan Badan Sehat, Tidur!

Selama tidur dilihat hanya sebagai aktivitas sepele dan sebuah siklus tubuh. Padahal tidur jadi kunci umur panjang dan vitalitas

Ilustrasi tidur/MD Anderson Cancer Center

Context.id, JAKARTA - Di usia 63 tahun, Peter H. Diamandis pendiri XPRIZE Foundation dan Abundance360, serta penulis Longevity Guidebook merasa lebih sehat dari sebelumnya baik secara fisik, mental, maupun energi. 

Diamandis bercerita kondisi ini bukan karena kebetulan, melainkan direncanakan dan fokus pada rentang kesehatan jumlah waktu yang dihabiskan dalam keadaan sehat dan bebas penyakit. 

Diamandis tidak hanya berbicara tentang umur panjang, tetapi benar-benar menjalani prinsip-prinsip tersebut. 

Dalam perjalanannya, dia menggali berbagai aspek bioteknologi, nutrisi, olahraga, dan bahkan kecerdasan buatan untuk memperlambat, menghentikan, dan membalikkan proses penuaan. 

Namun, di balik semua riset dan teknologi canggih yang ia pelajari, Diamandis menyadari ada satu hal yang seringkali terabaikan, yakni tidur. Tidur, kata Diamandis, adalah fondasi dari kesehatan yang optimal. 



Tidur yang nyenyak tidak hanya memperbaiki tubuh setelah seharian beraktivitas, tetapi juga mendukung sistem kekebalan tubuh, meningkatkan fungsi kognitif, dan memperpanjang umur. 

Mengapa tidur begitu penting?
Matthew Walker, seorang pakar tidur dan penulis buku Why We Sleep, seperti dilansir dari Time menegaskan tidur adalah satu-satunya cara paling efektif untuk memulihkan kesehatan fisik dan mental kita setiap hari. 

Walker mengungkapkan, ada hubungan langsung antara kualitas tidur dan harapan hidup kita. Tidak ada orang yang bisa tidur kurang dari enam jam per malam tanpa menghadapi risiko kesehatan serius. 

Bahkan tidur yang kurang dari tujuh jam setiap malam dapat meningkatkan risiko kanker, Alzheimer, dan gangguan psikis seperti kecemasan dan depresi.

Bagi banyak orang, tidur sering dianggap sebagai kegiatan yang bisa dikorbankan demi pekerjaan atau hiburan. 

Namun, pandangan ini sangat keliru. Walker mengatakan, jika manusia bisa bertahan dengan tidur yang lebih sedikit, kita pasti sudah berevolusi untuk itu. 

Faktanya, tidur adalah waktu kita paling rentan terhadap serangan, namun tubuh manusia tetap mempertahankan kebutuhan akan tidur delapan jam setiap malam.

Beberapa penelitian menunjukkan dampak langsung dari kurang tidur. 

Misalnya, penelitian yang membatasi tidur pada seseorang hanya lima jam setiap malam selama lima hari berturut-turut, menunjukkan penurunan kadar testosteron yang setara dengan seseorang yang 10 tahun lebih tua. 

Ini bukti kekurangan tidur dapat mempercepat proses penuaan, terutama pada pria. Kondisi serupa terjadi pada wanita, dengan penurunan hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron.

Selain itu, kurang tidur juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Studi menunjukkan mereka yang tidur kurang dari empat jam setiap malam selama empat hari berturut-turut mengalami peningkatan kadar gula darah yang cukup signifikan, hingga memasuki kategori pra-diabetes.

Tidur, kunci umur panjang 
Tidak hanya memengaruhi fisik, kurang tidur juga berhubungan langsung dengan penurunan fungsi kognitif. 

Penurunan kemampuan otak dalam mengingat fakta baru bisa mencapai 100% hingga 60% setelah satu malam tidur yang buruk. 

Ini adalah perbedaan yang signifikan antara “mendapat nilai bagus dalam ujian” dan “gagal total,” seperti yang dikatakan Walker. 

Bahkan, tidur yang tidak cukup bisa mengurangi aktivitas sel pembunuh alami dalam tubuh, yang berfungsi untuk melawan infeksi dan kanker, hingga 70% setelah hanya satu malam tidur yang tidak optimal.

Walker tidak hanya meneliti, tetapi juga memberikan panduan praktis untuk meningkatkan kualitas tidur kita. 

Berikut adalah beberapa tips untuk tidur lebih baik dan mendukung umur panjang:
1. Tidur 7-9 Jam per Malam: Tidur kurang dari 7 jam dapat berdampak buruk pada kesehatan metabolisme, kognitif, dan jantung Anda.

2. Perbaiki Efisiensi Tidur: Gunakan alat pelacak tidur seperti Oura atau WHOOP untuk memastikan Anda tidur dengan efisien—minimal 85% waktu tidur harus efektif.

3. Jaga Pola Tidur yang Teratur: Bangun dan tidur pada waktu yang sama setiap hari, dengan variasi maksimal 25 menit.

4. Sesuaikan Tidur dengan Kronotipe Anda: Pahami apakah Anda tipe orang pagi atau malam dan sesuaikan waktu tidur secara bertahap sesuai kebutuhan tubuh Anda.

5. Atur Waktu Olahraga Anda: Olahraga terbaik dilakukan setidaknya 90 menit sebelum tidur agar tubuh memiliki waktu untuk mendinginkan diri.

6. Perhatikan Waktu Makan: Makan setidaknya dua jam sebelum tidur agar tubuh Anda memiliki waktu untuk mencerna.

7. Kelola Stres Sebelum Tidur: Praktikkan teknik relaksasi seperti menulis jurnal, meditasi, atau mandi air hangat.

8. Ciptakan Kebiasaan Tidur yang Baik: Redupkan lampu satu jam sebelum tidur dan hindari menggunakan ponsel sambil berbaring.

9. Cek Apakah Anda Mengalami Sleep Apnea: Jika Anda merasa terganggu oleh gangguan pernapasan saat tidur, konsultasikan dengan dokter atau gunakan aplikasi untuk memantau gejalanya.

Dengan memperhatikan tidur sebagai aspek penting dalam kesehatan kita, bukan hanya kita dapat memperpanjang usia, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup kita. 

Seperti yang ditekankan oleh Walker, jika kita tidak memberikan tubuh kita tidur yang cukup, kita mungkin malah akan "mendapatkan lebih sedikit hidup" secara keseluruhan.

Sebagai bagian dari pencarian Diamandis untuk hidup sehat lebih lama, tidur bukan sekadar aktivitas harian yang harus dilakukan, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk kesehatan dan umur panjang kita. 

Tidur bukanlah hal yang bisa ditunda atau dikorbankan begitu saja seperti yang disarankan oleh penelitian dan pengalaman pribadi, tidur adalah salah satu kunci utama untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih produktif



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 14 November 2024

Kunci Umur Panjang dan Badan Sehat, Tidur!

Selama tidur dilihat hanya sebagai aktivitas sepele dan sebuah siklus tubuh. Padahal tidur jadi kunci umur panjang dan vitalitas

Ilustrasi tidur/MD Anderson Cancer Center

Context.id, JAKARTA - Di usia 63 tahun, Peter H. Diamandis pendiri XPRIZE Foundation dan Abundance360, serta penulis Longevity Guidebook merasa lebih sehat dari sebelumnya baik secara fisik, mental, maupun energi. 

Diamandis bercerita kondisi ini bukan karena kebetulan, melainkan direncanakan dan fokus pada rentang kesehatan jumlah waktu yang dihabiskan dalam keadaan sehat dan bebas penyakit. 

Diamandis tidak hanya berbicara tentang umur panjang, tetapi benar-benar menjalani prinsip-prinsip tersebut. 

Dalam perjalanannya, dia menggali berbagai aspek bioteknologi, nutrisi, olahraga, dan bahkan kecerdasan buatan untuk memperlambat, menghentikan, dan membalikkan proses penuaan. 

Namun, di balik semua riset dan teknologi canggih yang ia pelajari, Diamandis menyadari ada satu hal yang seringkali terabaikan, yakni tidur. Tidur, kata Diamandis, adalah fondasi dari kesehatan yang optimal. 



Tidur yang nyenyak tidak hanya memperbaiki tubuh setelah seharian beraktivitas, tetapi juga mendukung sistem kekebalan tubuh, meningkatkan fungsi kognitif, dan memperpanjang umur. 

Mengapa tidur begitu penting?
Matthew Walker, seorang pakar tidur dan penulis buku Why We Sleep, seperti dilansir dari Time menegaskan tidur adalah satu-satunya cara paling efektif untuk memulihkan kesehatan fisik dan mental kita setiap hari. 

Walker mengungkapkan, ada hubungan langsung antara kualitas tidur dan harapan hidup kita. Tidak ada orang yang bisa tidur kurang dari enam jam per malam tanpa menghadapi risiko kesehatan serius. 

Bahkan tidur yang kurang dari tujuh jam setiap malam dapat meningkatkan risiko kanker, Alzheimer, dan gangguan psikis seperti kecemasan dan depresi.

Bagi banyak orang, tidur sering dianggap sebagai kegiatan yang bisa dikorbankan demi pekerjaan atau hiburan. 

Namun, pandangan ini sangat keliru. Walker mengatakan, jika manusia bisa bertahan dengan tidur yang lebih sedikit, kita pasti sudah berevolusi untuk itu. 

Faktanya, tidur adalah waktu kita paling rentan terhadap serangan, namun tubuh manusia tetap mempertahankan kebutuhan akan tidur delapan jam setiap malam.

Beberapa penelitian menunjukkan dampak langsung dari kurang tidur. 

Misalnya, penelitian yang membatasi tidur pada seseorang hanya lima jam setiap malam selama lima hari berturut-turut, menunjukkan penurunan kadar testosteron yang setara dengan seseorang yang 10 tahun lebih tua. 

Ini bukti kekurangan tidur dapat mempercepat proses penuaan, terutama pada pria. Kondisi serupa terjadi pada wanita, dengan penurunan hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron.

Selain itu, kurang tidur juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Studi menunjukkan mereka yang tidur kurang dari empat jam setiap malam selama empat hari berturut-turut mengalami peningkatan kadar gula darah yang cukup signifikan, hingga memasuki kategori pra-diabetes.

Tidur, kunci umur panjang 
Tidak hanya memengaruhi fisik, kurang tidur juga berhubungan langsung dengan penurunan fungsi kognitif. 

Penurunan kemampuan otak dalam mengingat fakta baru bisa mencapai 100% hingga 60% setelah satu malam tidur yang buruk. 

Ini adalah perbedaan yang signifikan antara “mendapat nilai bagus dalam ujian” dan “gagal total,” seperti yang dikatakan Walker. 

Bahkan, tidur yang tidak cukup bisa mengurangi aktivitas sel pembunuh alami dalam tubuh, yang berfungsi untuk melawan infeksi dan kanker, hingga 70% setelah hanya satu malam tidur yang tidak optimal.

Walker tidak hanya meneliti, tetapi juga memberikan panduan praktis untuk meningkatkan kualitas tidur kita. 

Berikut adalah beberapa tips untuk tidur lebih baik dan mendukung umur panjang:
1. Tidur 7-9 Jam per Malam: Tidur kurang dari 7 jam dapat berdampak buruk pada kesehatan metabolisme, kognitif, dan jantung Anda.

2. Perbaiki Efisiensi Tidur: Gunakan alat pelacak tidur seperti Oura atau WHOOP untuk memastikan Anda tidur dengan efisien—minimal 85% waktu tidur harus efektif.

3. Jaga Pola Tidur yang Teratur: Bangun dan tidur pada waktu yang sama setiap hari, dengan variasi maksimal 25 menit.

4. Sesuaikan Tidur dengan Kronotipe Anda: Pahami apakah Anda tipe orang pagi atau malam dan sesuaikan waktu tidur secara bertahap sesuai kebutuhan tubuh Anda.

5. Atur Waktu Olahraga Anda: Olahraga terbaik dilakukan setidaknya 90 menit sebelum tidur agar tubuh memiliki waktu untuk mendinginkan diri.

6. Perhatikan Waktu Makan: Makan setidaknya dua jam sebelum tidur agar tubuh Anda memiliki waktu untuk mencerna.

7. Kelola Stres Sebelum Tidur: Praktikkan teknik relaksasi seperti menulis jurnal, meditasi, atau mandi air hangat.

8. Ciptakan Kebiasaan Tidur yang Baik: Redupkan lampu satu jam sebelum tidur dan hindari menggunakan ponsel sambil berbaring.

9. Cek Apakah Anda Mengalami Sleep Apnea: Jika Anda merasa terganggu oleh gangguan pernapasan saat tidur, konsultasikan dengan dokter atau gunakan aplikasi untuk memantau gejalanya.

Dengan memperhatikan tidur sebagai aspek penting dalam kesehatan kita, bukan hanya kita dapat memperpanjang usia, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup kita. 

Seperti yang ditekankan oleh Walker, jika kita tidak memberikan tubuh kita tidur yang cukup, kita mungkin malah akan "mendapatkan lebih sedikit hidup" secara keseluruhan.

Sebagai bagian dari pencarian Diamandis untuk hidup sehat lebih lama, tidur bukan sekadar aktivitas harian yang harus dilakukan, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk kesehatan dan umur panjang kita. 

Tidur bukanlah hal yang bisa ditunda atau dikorbankan begitu saja seperti yang disarankan oleh penelitian dan pengalaman pribadi, tidur adalah salah satu kunci utama untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih produktif



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Ini 15 Kota di Dunia yang Punya Miliarder Terbanyak

Hampir sepertiga miliarder dunia tinggal di hanya 15 kota, menurut studi baru Altrata dan New York merupakan rumah bagi populasi orang superkaya t ...

Context.id . 21 November 2024

Triliunan Dolar Dihabiskan untuk Perang, Mengapa Tidak untuk Iklim?

Tuntutan negara berkembang agar Barat menyumbangkan dana US$1 triliun untuk anggaran iklim bukanlah hal yang mustahil, karena mereka sanggup habis ...

Context.id . 21 November 2024

China dan India Negara Maju dan Harus Berkontribusi di Pendanaan Iklim

Delegasi dari negara-negara miskin mengatakan klasifikasi yang sudah ada sejak tahun 1992 sudah tidak berlaku lagi dan kedua negara \'harus berkon ...

Context.id . 20 November 2024

Aktivis Demokrasi Hong Kong Dipenjara: Siapa Mereka dan Apa Kasusnya?

Aktivis Hong Kong 47 pertama kali ditangkap pada tahun 2021 karena menyelenggarakan pemilu tidak resmi yang oleh pihak berwenang disamakan dengan ...

Context.id . 20 November 2024