Hasil Investigasi: Roblox Dianggap Abaikan Keselamatan Anak
Roblox mengabaikan keselamatan anak, membiarkan konten berbahaya dan pelecehan seksual daring merajalela
Context.id, JAKARTA - Di tengah perkembangan pesat dunia permainan daring, platform Roblox kini berada di bawah sorotan tajam setelah laporan mengejutkan dari lembaga Hindenburg Research.
Dalam laporan tersebut, Roblox, yang memiliki lebih dari 80 juta pengguna harian, dituduh mengabaikan keselamatan penggunanya dengan membiarkan konten berbahaya merajalela.
Hindenburg menyebut platform tersebut sebagai "neraka pedofilia," menyoroti banyak anak-anak yang terpapar pada pelecehan seksual, pornografi, dan ujaran kebencian.
Laporan ini menuliskan Hindenburg menemukan akun-akun yang merujuk pada pelaku pelecehan terkenal, termasuk variasi nama Jeffrey Epstein.
Mereka juga mengklaim banyak ruang obrolan di Roblox digunakan untuk perdagangan konten eksplisit yang menyasar anak-anak.
BACA JUGA
Dengan mayoritas pengguna Roblox berusia di bawah 16 tahun, kekhawatiran orang tua semakin meningkat.
Roblox menanggapi tuduhan ini dengan tegas, menyatakan bahwa keselamatan dan kesopanan adalah dasar operasional mereka.
Perusahaan tersebut berpendapat setiap hari, jutaan pengguna mengalami pengalaman yang aman di platform mereka.
Namun, mereka juga mengakui insiden keselamatan adalah masalah serius dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kontrol dan moderasi konten di platform.
Menyikapi laporan ini, aktivis keselamatan anak mendesak Ofcom, regulator komunikasi Inggris, untuk menerapkan Undang-Undang Keamanan Daring dengan lebih ketat.
Undang-undang ini mengharuskan platform untuk melindungi anak-anak dari konten berbahaya, dan harus ada kode praktik yang jelas untuk menjamin kepatuhan.
Ofcom selaku regulator harus melakukan perubahan besar untuk memastikan anak-anak tetap aman di dunia digital.
Selain itu laporan menuntut Ofcom mengawasi produk yang ditujukan untuk anak-anak harus dirancang sedemikian rupa agar predator tidak dapat mengeksploitasi anak-anak di dalamnya.
Meskipun Roblox mengklaim berkomitmen untuk mematuhi regulasi, banyak orang tua dan aktivis mengkhawatirkan bagaimana perusahaan akan menegakkan standar ini.
Dengan jumlah pengguna yang sangat besar, moderasi konten di platform semacam ini menjadi tantangan yang kompleks.
Situasi ini memicu pertanyaan mendalam tentang seberapa aman sebenarnya platform seperti Roblox untuk anak-anak.
Dalam konteks kekhawatiran yang semakin meningkat, sangat penting bagi orang tua untuk melakukan pengawasan dan mendidik anak-anak tentang keselamatan daring.
Roblox, dengan semua potensi positifnya sebagai platform kreatif, harus berhadapan dengan tanggung jawab besar untuk memastikan pengalaman bermain anak tetap aman dan mendidik.
RELATED ARTICLES
Hasil Investigasi: Roblox Dianggap Abaikan Keselamatan Anak
Roblox mengabaikan keselamatan anak, membiarkan konten berbahaya dan pelecehan seksual daring merajalela
Context.id, JAKARTA - Di tengah perkembangan pesat dunia permainan daring, platform Roblox kini berada di bawah sorotan tajam setelah laporan mengejutkan dari lembaga Hindenburg Research.
Dalam laporan tersebut, Roblox, yang memiliki lebih dari 80 juta pengguna harian, dituduh mengabaikan keselamatan penggunanya dengan membiarkan konten berbahaya merajalela.
Hindenburg menyebut platform tersebut sebagai "neraka pedofilia," menyoroti banyak anak-anak yang terpapar pada pelecehan seksual, pornografi, dan ujaran kebencian.
Laporan ini menuliskan Hindenburg menemukan akun-akun yang merujuk pada pelaku pelecehan terkenal, termasuk variasi nama Jeffrey Epstein.
Mereka juga mengklaim banyak ruang obrolan di Roblox digunakan untuk perdagangan konten eksplisit yang menyasar anak-anak.
BACA JUGA
Dengan mayoritas pengguna Roblox berusia di bawah 16 tahun, kekhawatiran orang tua semakin meningkat.
Roblox menanggapi tuduhan ini dengan tegas, menyatakan bahwa keselamatan dan kesopanan adalah dasar operasional mereka.
Perusahaan tersebut berpendapat setiap hari, jutaan pengguna mengalami pengalaman yang aman di platform mereka.
Namun, mereka juga mengakui insiden keselamatan adalah masalah serius dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kontrol dan moderasi konten di platform.
Menyikapi laporan ini, aktivis keselamatan anak mendesak Ofcom, regulator komunikasi Inggris, untuk menerapkan Undang-Undang Keamanan Daring dengan lebih ketat.
Undang-undang ini mengharuskan platform untuk melindungi anak-anak dari konten berbahaya, dan harus ada kode praktik yang jelas untuk menjamin kepatuhan.
Ofcom selaku regulator harus melakukan perubahan besar untuk memastikan anak-anak tetap aman di dunia digital.
Selain itu laporan menuntut Ofcom mengawasi produk yang ditujukan untuk anak-anak harus dirancang sedemikian rupa agar predator tidak dapat mengeksploitasi anak-anak di dalamnya.
Meskipun Roblox mengklaim berkomitmen untuk mematuhi regulasi, banyak orang tua dan aktivis mengkhawatirkan bagaimana perusahaan akan menegakkan standar ini.
Dengan jumlah pengguna yang sangat besar, moderasi konten di platform semacam ini menjadi tantangan yang kompleks.
Situasi ini memicu pertanyaan mendalam tentang seberapa aman sebenarnya platform seperti Roblox untuk anak-anak.
Dalam konteks kekhawatiran yang semakin meningkat, sangat penting bagi orang tua untuk melakukan pengawasan dan mendidik anak-anak tentang keselamatan daring.
Roblox, dengan semua potensi positifnya sebagai platform kreatif, harus berhadapan dengan tanggung jawab besar untuk memastikan pengalaman bermain anak tetap aman dan mendidik.
POPULAR
RELATED ARTICLES