Share

Home Stories

Stories 22 April 2024

NASA Curigai Program Antariksa China Bonceng Kepentingan Militer

Program antariksa China dicurigai sebagai salah satu bagian dari operasi kepentingan militer Negeri Tirai Bambu tersebut.

Satelit China di angkasa/ Asia Times

Context.id, JAKARTA - Program antariksa China dicurigai sebagai salah satu bagian dari operasi kepentingan militer Negeri Tirai Bambu dan semua negara harus mewaspadainya. 

Hal itu dikatakan oleh mantan Senator Florida Bill Nelson di depan sidang DPR AS yang membahas mengenai anggaran Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), pekan lalu. 

Menurut Nelson, dirinya mengamati jika China dalam kurun waktu 10 tahun terakhir telah sangat Rahasia melakukan pengembangan teknologi luar angkasanya.

“Kami percaya bahwa banyak dari program luar angkasa sipil mereka sebenarnya adalah program militer,” kata Bill Nelson, seperti dilansir dari The Guardian, Senin (22/4).

Tak hanya itu, Nelson juga berharap jika Beijing dapat menggunakan ruang publik di luar angkasanya untuk penggunaan yang damai, walaupun dia sendiri belum bisa membuktikan kecurigannya tersebut.



Lebih lanjut, dia juga menambahkan bahwa Amerika Serikat harus segera melakukan pendaratan kembalinya di bulan sebelum didahului oleh China pada 2030 mendatang.

Pasalnya, Nelson khawatir jika China akan mengklaim wilayah yang kaya akan sumber daya di bulan, mereka akan mencegah negara-negara lainnya untuk melakukan eksplorasi serupa di bulan.

Adapun pada 2022 silam, Negeri Tirai Bambu tersebut telah menjalankan program luar angkasa mereka dengan membangun stasiun luar angkasa dan membawa banyak misi untuk mengorbit bumi dan membawa sampel materi dari luar angkasa.

Sejak saat itu, Amerika Serikat kembali merencanakan pengiriman astronotnya ke bulan pada tahun 2026 dengan misi Artemis III, untuk tandingi eksplorasi yang dilakukan China.

“Tapi kita harus realistis, China benar-benar telah membuang banyak uang untuk itu dan mereka memiliki banyak ruang dalam anggaran mereka untuk tumbuh dan saya pikir kita lebih baik tidak lengah.” tutur Nelson.

Dengan demikian, Nelson yakin jika Amerika Serikat tidak akan kehilangan keuntungan globalnya dalam eksplorasi ruang angkasa

Penulis: Candra Soemirat



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 22 April 2024

NASA Curigai Program Antariksa China Bonceng Kepentingan Militer

Program antariksa China dicurigai sebagai salah satu bagian dari operasi kepentingan militer Negeri Tirai Bambu tersebut.

Satelit China di angkasa/ Asia Times

Context.id, JAKARTA - Program antariksa China dicurigai sebagai salah satu bagian dari operasi kepentingan militer Negeri Tirai Bambu dan semua negara harus mewaspadainya. 

Hal itu dikatakan oleh mantan Senator Florida Bill Nelson di depan sidang DPR AS yang membahas mengenai anggaran Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), pekan lalu. 

Menurut Nelson, dirinya mengamati jika China dalam kurun waktu 10 tahun terakhir telah sangat Rahasia melakukan pengembangan teknologi luar angkasanya.

“Kami percaya bahwa banyak dari program luar angkasa sipil mereka sebenarnya adalah program militer,” kata Bill Nelson, seperti dilansir dari The Guardian, Senin (22/4).

Tak hanya itu, Nelson juga berharap jika Beijing dapat menggunakan ruang publik di luar angkasanya untuk penggunaan yang damai, walaupun dia sendiri belum bisa membuktikan kecurigannya tersebut.



Lebih lanjut, dia juga menambahkan bahwa Amerika Serikat harus segera melakukan pendaratan kembalinya di bulan sebelum didahului oleh China pada 2030 mendatang.

Pasalnya, Nelson khawatir jika China akan mengklaim wilayah yang kaya akan sumber daya di bulan, mereka akan mencegah negara-negara lainnya untuk melakukan eksplorasi serupa di bulan.

Adapun pada 2022 silam, Negeri Tirai Bambu tersebut telah menjalankan program luar angkasa mereka dengan membangun stasiun luar angkasa dan membawa banyak misi untuk mengorbit bumi dan membawa sampel materi dari luar angkasa.

Sejak saat itu, Amerika Serikat kembali merencanakan pengiriman astronotnya ke bulan pada tahun 2026 dengan misi Artemis III, untuk tandingi eksplorasi yang dilakukan China.

“Tapi kita harus realistis, China benar-benar telah membuang banyak uang untuk itu dan mereka memiliki banyak ruang dalam anggaran mereka untuk tumbuh dan saya pikir kita lebih baik tidak lengah.” tutur Nelson.

Dengan demikian, Nelson yakin jika Amerika Serikat tidak akan kehilangan keuntungan globalnya dalam eksplorasi ruang angkasa

Penulis: Candra Soemirat



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Bioskop Tua dan Jejak Politik yang Tak Pernah Usai

Bagi Yosep Anggi Noen, gedung bioskop bukan sekadar tempat memutar film, tapi ruang yang menjadi saksi propaganda rezim dan ruang tarik ulur suara ...

Renita Sukma . 21 May 2025

Netflix, Iklan dan Ilusi Tanpa Jeda

Netflix punya visi untuk membuat iklan tidak terlihat seperti pariwara melainkan berbaur dalam serial atau film yang sedang ditonton

Noviarizal Fernandez . 20 May 2025

Gen Z Lawan Krisis Iklim, Suara Nina dari Gresik

Aktivis muda Aeshnina Azzahra atau Nina lantang mengkritik produsen dan pemerintah soal krisis iklim dan sampah plastik di Indonesia

Renita Sukma . 20 May 2025

Wiji Thukul dan Gen Z, Ketika Kata-Kata Tak Beristirahat

Sudah lebih dari seperempat abad sejak Wiji Thukul menghilang, namun suaranya masih terdengar kencang di telinga generasi muda

Renita Sukma . 15 May 2025