Stories - 30 August 2024

Sineas Palestina Protes Bias Politik dan Rasisme Hollywood

Sineas Palestina berjuang melawan dan menentang keras propaganda rasis anti-Palestina dan anti-Arab yang masih lazim terjadi di industri hiburan barat


Hollywood/ berkeley.edu

Context.id, JAKARTA - Sebanyak lebih dari 60 pembuat film dari Palestina meneken surat terbuka bernada keras sebagai bentuk protes yang menuduh Hollywood melakukan dehumanisasi dan rasisme terhadap warga Palestina. 

Industri film dan hiburan Amerika Serikat atau yang lebih dikenal sebagai Hollywood dituduh merendahkan martabat orang Palestina dalam industri film barat. Surat tersebut juga mendesak para sineas film internasional untuk bersuara. 

Melansir Variety, beberapa tokoh perfilman terkenal yang menandatangani surat tersebut adalah sutradara Elia Suleiman, pemenang British Academy Film Awards Farah Nabulsi, sutradara The Mountain Between Us Hany Abu-Assad, penulis Michel Khleifi dan Najwa Najjar, serta editor film Mai Masri. 

Salah satu penggalan surat tersebut berbunyi “Kami sangat memahami kekuatan gambar dan sinema, dan kami sudah terlalu lama marah terhadap ketidakmanusiaan dan rasisme yang ditunjukkan oleh sebagian orang di industri hiburan barat terhadap rakyat kami, bahkan di masa yang paling sulit,”

Bait lainnya berbunyi “Kita harus berjuang melawan dan menentang keras propaganda rasis anti-Palestina dan anti-Arab yang masih lazim terjadi di industri hiburan barat”



Surat tersebut menandai inisiatif kolaboratif pertama oleh para pembuat film Palestina sejak peristiwa pada 7 Oktober yang telah menewaskan sekitar 40.602 warga Palestina, di mana 16.500 di antaranya adalah anak-anak dan menyebabkan krisis kemanusiaan di Palestina. 

Seperti yang ditulis The Guardian, kendari mengkritik keras industri hiburan Hollywood, surat tersebut juga berisi ucapan terima kasih kepada National Academy of Television Arts and Sciences (NATAS). 

NATAS yang menjadi penyelenggara Emmy Awards menolak upaya didiskualifikasi dokumenter yang dibuat oleh sutradara Palestina. 

Sebelumnya, dokumenter berjudul It’s Bisan from Gaza and I’m Still Alive yang digarap sutradara asal Palestina Bisan Owda masuk nominasi Emmy Awards dalam kategori The Outstanding Hard News Feature Story (Short Form). 

Namun, organisasi nirlaba Yahudi Creative Community for Peace menuduh Owda mempunyai koneksi dengan Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP), organisasi yang dicap teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. 

NATAS sebagai pihak yang menyelenggarakan Emmy, menolak pencoretan tersebut. Alasannya, mereka tidak dapat melegitimasi klaim tersebut dan menemukan bukti keterlibatan aktif Owda dengan PFLP.

Surat yang menyinggung peristiwa yang menyangkut Owda tersebut berbunyi:  
"Berusaha membungkam suara Bisan hanyalah upaya represif terbaru untuk menolak hak rakyat Palestina dalam merebut kembali narasi kami, membagikan sejarah kami, dan dalam kasus ini, menarik perhatian pada kekejaman yang dihadapi oleh rakyat kami dengan harapan dapat mengakhiri semua itu."

Kontributor: Fadlan Priatna


Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Ada Asteroid Raksasa Mendekat, Bakal Nabrak Bumi?

Asteroid berukuran dewasa akan mendekati bumi pada 18 September 2024.

Naufal Jauhar Nazhif | 13-09-2024

India, Nigeria dan Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Dunia

Indonesia disebut sebagai salah satu dari tiga negara penyumbang polusi plastik terbesar di dunia.

Fahri N. Muharom | 13-09-2024

Paus Berikan Peringatan tentang Penggunaan AI

Paus Fransiskus mengeluarkan peringatan tentang kecerdasan buatan (AI) saat bertemu dengan para pemimpin G7 dan saat berkunjung ke Singapura.

Context.id | 13-09-2024

Uni Eropa Kalah Ekonomi juga Teknologi dari AS dan China

Kejayaan Eropa mulai memudar. China menyalipnya dan Amerika meninggalkannya

Context.id | 12-09-2024