Cacar Monyet Masuk Indonesia, Mana Wilayah Rawan dan Bagaimana Vaksinnya?
Tak hanya Indonesia, Filipina juga mengonfirmasi kasus baru virus Mpox di negara berpenduduk 115 juta tersebut
Context.id, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengumumkan jumlah kasus monkeypox (Mpox) atau cacar monyet terbaru yang terkonfirmasi di Indonesia hingga Sabtu (17/8/2024).
Melansir situs Kementerian Kesehatan, tercatat 88 kasus konfirmasi Mpox dengan kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta sebanyak 59 kasus.
Lalu disusul Jawa Barat dengan 13 kasus, Banten 9 kasus, Jawa Timur 9 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 3 kasus, dan Kepulauan Riau 1 kasus.
Dari 88 kasus tersebut, sebanyak 87 kasus dinyatakan sembuh. Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr. Yudhi Pramono menyebut, sebanyak 54 dari 88 kasus yang terkonfirmasi memenuhi kriteria untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS) untuk mengetahui jenis virusnya.
Apabila meninjau tren sepekan dalam kasus Mpox di Indonesia dari 2022–2024, periode kasus terbanyak terjadi pada Oktober 2023.
BACA JUGA
Tak hanya Indonesia, Filipina juga mengonfirmasi kasus baru virus Mpox di negara berpenduduk 115 juta tersebut.
Seperti yang ditulis Al Jazeera, Departemen Kesehatan Filipina mendeteksi virus Mpox pada pria asal Manilla berusia 33 tahun dan tidak memiliki catatan perjalanan ke luar Filipina pada Senin (19/8/2024).
Terakhir kali virus Mpox terdeteksi di Filipina terjadi pada Desember tahun lalu. Kasus ini menjadi kasus ke-10 yang dideteksi di laboratorium Departemen Kesehatan Filipina.
Kasus pertama terjadi pada Juli 2022. Pihak terkait masih menunggu hasil pengujian untuk menentukan jenis varian dari virus tersebut.
Untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet, Kementerian Kesehatan menyediakan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan virus cacar monyet.
Mengutip Bisnis, laboratorium ini dibagi ke dalam beberapa regional. Laboratorium regional I berada di Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Kota Medan, Sumatera Utara, regional II di Kota Batam Kepulauan Riau, dan regional III di Sumatera Selatan.
Lalu regional IV terletak di Jakarta dan Pangandaran, Jawa Barat. Untuk regional V berpusat di Yogyakarta dan Magelang, Jawa Tengah.
Selanjutnya, regional VI berada di Kota Surabaya,Jawa Timur. Kemudian, regional VII terletak di Kota Banjarbaru, Kalimantan Timur.
Selain itu, regional VIII bercokol di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Makassar, Sulawesi Selatan.
Tak hanya itu, regional IX dan X, masing-masing terletak di Maluku dan Maluku Utara dan regional XI berada di Papua.
Hanya regional III (Sumatera Selatan), regional IX (Maluku), dan regional X (Maluku Utara) yang masih dalam proses penyediaan.
Sementara sisanya, sudah dilengkapi dengan alat reagen untuk pemeriksaan Mpox.
Selain menyediakan laboratorium, Kementerian Kesehatan mengadakan vaksin pencegahan virus cacar monyet.
Melansir Antara, Kemenkes sedang menyiapkan total 4.450 dosis vaksin yaitu 2.225 sasaran dengan dua dosis per orang.
Selain itu, Kemenkes juga mengawasi skema pemeriksaan terhadap Warga Negara Asing (WNA) yang datang ke Indonesia, termasuk yang bertindak sebagai tamu negara.
Nantinya, WNA harus mengisi beberapa lembar kuesioner yang berisi riwayat penyakit, aktivitas kontak, dan tujuan perjalanan terakhir.
Kontributor: Fadlan Priatna
RELATED ARTICLES
Cacar Monyet Masuk Indonesia, Mana Wilayah Rawan dan Bagaimana Vaksinnya?
Tak hanya Indonesia, Filipina juga mengonfirmasi kasus baru virus Mpox di negara berpenduduk 115 juta tersebut
Context.id, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengumumkan jumlah kasus monkeypox (Mpox) atau cacar monyet terbaru yang terkonfirmasi di Indonesia hingga Sabtu (17/8/2024).
Melansir situs Kementerian Kesehatan, tercatat 88 kasus konfirmasi Mpox dengan kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta sebanyak 59 kasus.
Lalu disusul Jawa Barat dengan 13 kasus, Banten 9 kasus, Jawa Timur 9 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 3 kasus, dan Kepulauan Riau 1 kasus.
Dari 88 kasus tersebut, sebanyak 87 kasus dinyatakan sembuh. Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr. Yudhi Pramono menyebut, sebanyak 54 dari 88 kasus yang terkonfirmasi memenuhi kriteria untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS) untuk mengetahui jenis virusnya.
Apabila meninjau tren sepekan dalam kasus Mpox di Indonesia dari 2022–2024, periode kasus terbanyak terjadi pada Oktober 2023.
BACA JUGA
Tak hanya Indonesia, Filipina juga mengonfirmasi kasus baru virus Mpox di negara berpenduduk 115 juta tersebut.
Seperti yang ditulis Al Jazeera, Departemen Kesehatan Filipina mendeteksi virus Mpox pada pria asal Manilla berusia 33 tahun dan tidak memiliki catatan perjalanan ke luar Filipina pada Senin (19/8/2024).
Terakhir kali virus Mpox terdeteksi di Filipina terjadi pada Desember tahun lalu. Kasus ini menjadi kasus ke-10 yang dideteksi di laboratorium Departemen Kesehatan Filipina.
Kasus pertama terjadi pada Juli 2022. Pihak terkait masih menunggu hasil pengujian untuk menentukan jenis varian dari virus tersebut.
Untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet, Kementerian Kesehatan menyediakan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan virus cacar monyet.
Mengutip Bisnis, laboratorium ini dibagi ke dalam beberapa regional. Laboratorium regional I berada di Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Kota Medan, Sumatera Utara, regional II di Kota Batam Kepulauan Riau, dan regional III di Sumatera Selatan.
Lalu regional IV terletak di Jakarta dan Pangandaran, Jawa Barat. Untuk regional V berpusat di Yogyakarta dan Magelang, Jawa Tengah.
Selanjutnya, regional VI berada di Kota Surabaya,Jawa Timur. Kemudian, regional VII terletak di Kota Banjarbaru, Kalimantan Timur.
Selain itu, regional VIII bercokol di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Makassar, Sulawesi Selatan.
Tak hanya itu, regional IX dan X, masing-masing terletak di Maluku dan Maluku Utara dan regional XI berada di Papua.
Hanya regional III (Sumatera Selatan), regional IX (Maluku), dan regional X (Maluku Utara) yang masih dalam proses penyediaan.
Sementara sisanya, sudah dilengkapi dengan alat reagen untuk pemeriksaan Mpox.
Selain menyediakan laboratorium, Kementerian Kesehatan mengadakan vaksin pencegahan virus cacar monyet.
Melansir Antara, Kemenkes sedang menyiapkan total 4.450 dosis vaksin yaitu 2.225 sasaran dengan dua dosis per orang.
Selain itu, Kemenkes juga mengawasi skema pemeriksaan terhadap Warga Negara Asing (WNA) yang datang ke Indonesia, termasuk yang bertindak sebagai tamu negara.
Nantinya, WNA harus mengisi beberapa lembar kuesioner yang berisi riwayat penyakit, aktivitas kontak, dan tujuan perjalanan terakhir.
Kontributor: Fadlan Priatna
POPULAR
RELATED ARTICLES