Stories - 19 August 2024
Toyohiro Akiyama, Jurnalis Pertama yang Terbang ke Luar Angkasa
TBS, kantor Akiyama bekerja membayar sekitar US 10 juta US 15 juta untuk melakukan liputan langsung dari luar angkasa
Context.id, JAKARTA - Perjalanan ke luar angkasa lazimnya dilakukan oleh seorang profesional seperti astronot atau peneliti atas kepentingan riset maupun program pemerintah.
Namun saat ini, aturan terkait siapa saja yang boleh pergi ke luar angkasa sudah semakin cair.
Sekarang siapa pun boleh untuk terbang ke luar angkasa dengan beberapa program seperti pariwisata luar angkasa dan program astronot pribadi.
Beberapa perusahaan menyediakan perjalanan wisata ke luar angkasa.
Melansir Travel Leisure, perusahaan seperti SpaceX milik Elon Musk dan Virgin Atlantic menawarkan perjalanan ke luar angkasa dengan harga US$20 Juta.
Selain itu, ada juga program astronot pribadi yang digagas oleh Axiom Space. Program ini menawarkan misi astronot pribadi dengan berbagai tujuan seperti komersial, filantropis, dan penelitian.
Akan tetapi, penerbangan komersial ke luar angkasa pertama kali dilakukan oleh orang Jepang yang berprofesi sebagai reporter.
Pria bernama Toyohiro Akiyama, lahir di Tokyo Jepang tahun 1942. Akiyama adalah penumpang sipil non astronaut pertama yang ikut serta dalam penerbangan ruang angkasa.
Mengutip Britannica, Akiyama memulai kariernya di stasiun televisi Jepang bernama Tokyo Broadcasting System (TBS) tahun 1966 sebagai reporter.
Setahun kemudian Akiyama bekerja untuk British Broadcasting Corporation (BBC) World Service di London selama empat tahun hingga 1971.
Dia lalu pindah ke divisi berita luar negeri TBS sampai akhirnya menjabat kepala koresponden TBS di Washington D.C dari 1984–1988.
Rencana Akiyama terbang ke luar angkasa dimulai pada tahun 1989. Seperti yang ditulis IFL Science, TBS tempat Akiyama bekerja mencanangkan ide gila untuk merayakan ulang tahun ke-40 tahun stasiun TV tersebut.
Ide gila adalah merayakan di luar angkasa. Pada Agustus 1989, Akiyama dipilih TBS untuk menjadi jurnalis pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa.
TBS sebagai naungan tempat Akiyama bekerja membayar sekitar US$10 juta–US$15 juta untuk melakukan liputan langsung dari luar angkasa.
Sebelum melesat ke angkasa, Akiyama harus menyelesaikan beberapa pelatihan terlebih dahulu di Pusat Pelatihan Kosmonaut Yury Gagarin di Star City, Rusia.
Akiyama menghabiskan waktu lebih dari setahun untuk menjalani pemeriksaan medis dan pelatihan fisik.
Stasiun TBS bekerja sama dengan Rusia untuk melakukan perjalanan ruang angkasa.
Pada 2 Desember 1990, Akiyama terbang dengan membawa misi bernama Mir Kosmoreporter menggunakan pesawat ruang angkasa Soyuz TM11 ditemani astonaut Viktor Afanasayev dan Musa Manarov.
Setelah dua hari perjalanan, Akiyama tiba di Stasiun Luar Angkasa Soviet Mir.
Selama di sana, Akiyama memproduksi siaran televisi harian untuk TBS, dan meliput laporan langsung dari Stasiun Luar Angkasa Mir.
Setelah delapan hari mengapung di luar angkasa, Akiyama kembali ke Bumi pada 10 Desember 1990 dengan menumpangi pesawat Soyuz TM10.
Pascapenerbangan antariksanya, Akiyama tetap bekerja di TBS sebagai wakil direktur divisi berita. Ia pensiun tahun 1995 untuk fokus menekuni pertanian di Fukushima.
Kontributor: Fadlan Priatna
Penulis : Context.id
Editor : Wahyu Arifin
MORE STORIES
Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman
Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...
Context.id | 29-10-2024
Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih
Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung
Context.id | 29-10-2024
Dari Pengusaha Menjadi Sosok Dermawan; Tren Filantropis Pendiri Big Tech
Banyak yang meragukan mengapa para taipan Big Tech menjadi filantropi, salah satunya tudingan menghindari pajak
Context.id | 28-10-2024
Dari Barak ke Ruang Rapat: Sepak Terjang Lulusan Akmil dan Akpol
Para perwira lulusan Akmil dan Akpol memiliki keterampilan kepemimpinan yang berharga untuk dunia bisnis dan pemerintahan.
Context.id | 28-10-2024
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2024 - Context
Copyright © 2024 - Context