Stories - 02 August 2024
Kontroversi dalam Gelaran Olimpiade Paris 2024
Gelaran olahraga bergengsi di dunia yaitu Olimpiade Paris 2024 diwarnai beragam kontroversi
Context.id, JAKARTA - Gelaran olahraga bergengsi di dunia yaitu Olimpiade Paris 2024 telah dibuka pada 26 Juli 2024. Untuk pertama kalinya, pembukaan Olimpiade tidak dilangsungkan di stadion melainkan di Sungai Seine, Prancis.
Sungai di jantung Kota Paris itu menjadi lintasan parade perahu yang dinaiki oleh atlet, pelatih, dan staf para delegasi Olimpiade. Perahu ini berangkat dari Jembatan Austerlitz dan berlabuh di Jembatan Léna.
Namun pembukaan Olimpiade 2024 diwarnai dengan deretan kontroversi yang membuat mata dunia berpaling ke Paris. Kontroversi ini terjadi baik sebelum maupun sesudah pembukaan ajang tersebut.
Berikut adalah beberapa kontroversi selama pagelaran Olimpiade Paris 2024.
Standar Ganda Komite Olimpiade Internasional
Dalam gelaran Olimpiade, terdapat satu perjanjian perdamaian di antara para delegasinya bernama The Olympic Truce.
BACA JUGA
- Tradisi Emas Olimpiade yang Memudar
- 10 Venue Paling Ikonik di Olimpiade Paris 2024
- Kisah Atlet Pengungsi di Olimpiade Paris 2024
Seperti yang ditulis AP News, perjanjian ini berupa gencatan senjata yang dimulai tujuh hari sebelum Olimpiade dimulai dan tujuh hari setelah Olimpiade berakhir.
Namun, dalam rentang waktu tersebut, Israel melanggar perjanjian tersebut. Pada 19 Juli 2024, tepat seminggu sebelum upacara pembukaan Olimpiade di tanggal 26 Juli 2024, Israel menjatuhkan bom di Kamp Al-Nuseirat, Gaza, yang menewaskan delapan warga Palestina.
Akan tetapi, tidak ada konsekuensi akibat pelanggaran tersebut dan Komite Olimpiade Internasional tetap mengizinkan Israel melenggang ke ajang Olimpiade Paris 2024.
Hal ini berbanding terbalik saat Komite Olimpiade Internasional memberikan sanksi larangan mengikuti Olimpiade kepada Rusia dan Belarusia karena keterlibatannya dalam invasi perang di Ukraina.
Parodi The Last Supper
Pelukis terkenal Leonardo da Vinci menciptakan salah satu mahakaryanya berjudul The Last Supper atau Perjamuan terakhir. Seperti yang ditulis Cenacolo Vinciano, lukisan ini dibuat dari tahun 1494 sampai 1498 dengan dimensi ukuran 460X880 cm.
Namun, pada saat pembukaan Olimpiade 2024 di Paris, lukisan ini dijadikan sebuah parodi. Melansir The Guardian, parodi yang diambil dari adegan alkitab tersebut menampilkan waria, model transgender, dan penyanyi yang dibuat menyerupai dewa Yunani.
Parodi ini telah memicu kemarahan di kalangan Katolik, kelompok kristen, dan politisi konservatif di seluruh dunia. Panitia penyelenggara Paris 2024 telah meminta maaf atas insiden ini setelah timbulnya kemarahan di berbagai kalangan.
Teror Menjelang Pembukaan
Beberapa jam sebelum pembukaan Olimpiade 2024 dimulai, jaringan serat optik milik beberapa provider internet terputus. Mengutip The Economic Times, akibat pemutusan tersebut, sistem internet di enam wilayah di Prancis mengalami kelumpuhan.
Selain pemutusan jaringan internet, ada sabotase pada kabel listrik untuk pada rel kereta cepat. Melansir CNN, akibat sabotase ini layanan kereta cepat yang menghubungkan Paris dengan wilayah di utara, barat, dan timur sempat terhenti.
Dari laporan Al Jazeera, serangan terkoordinasi yang dilakukan pada Jumat (26/7/2024) dini hari ini mengakibatkan terputusnya dan terbakarnya kabel serat optik yang membentang di sepanjang rel mengirimkan informasi kepada masinis kereta. Setidaknya, sebanyak 250.000 penumpang terkena dampak sabotase ini.
Sungai Seine Tercemar
Sungai Seine direncanakan menjadi tempat bertanding bagi dua cabang olahraga yaitu renang dan triathlon. Namun cabang olahraga triathlon yang akan digelar pada 3 Agustus 2024 terancam batal digelar di Sungai Seine. Hal ini disebabkan level pencemaran di Sungai Seine masih tinggi.
Padahal, melansir dari DW, Pemerintah Prancis telah merogoh kocek US$1,5 miliar untuk melakukan pengelolaan dan sistem pembuangan air limbah di sungai tersebut. Upaya tersebut dilakukan agar Sungai Seine dapat dijadikan venue Olimpiade 2024.
Seperti yang ditulis AP News, sistem pembuangan limbah di Paris mengalir melalui pipa yang sama. Hal ini bisa menyebabkan bakteri, virus, atau parasit masuk ke dalam air. Pada bulan Juni, dilakukan uji kualitas air yang menemukan adanya bakteri E. Coli. Meskipun uji kualitas air di bulan selanjutnya cenderung membaik.
Namun pada Minggu (28/7/2024), di jembatan Alexander III, salah satu spot untuk cabang renang dalam triathlon, kandungan bakteri enterococci terlampau tinggi dengan konsentrasi sebesar 1000 colony-forming unit (cfu) atau 100 ml. Itu lebih dari dua kali lipat batas 400 cfu yang ditetapkan oleh regulasi di Eropa.
Kontributor: Fadlan Priatna
Penulis : Context.id
Editor : Wahyu Arifin
MORE STORIES
Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital
Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset\" sirkuit otak
Context.id | 30-10-2024
Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat
Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...
Helen Angelia | 30-10-2024
Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman
Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...
Context.id | 29-10-2024
Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih
Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung
Context.id | 29-10-2024
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2024 - Context
Copyright © 2024 - Context