Share

Stories 15 Juli 2024

Bayar Utang Miliaran Rupiah Lewat Terumbu Karang, Emang Bisa?

Utang Indonesia kepada Amerika Serikat akan dikonversi dengan perawatan atau konservasi terumbu karang

Ilustrasi Terumbu Karang/Universitas Airlangga

Context.id, JAKARTA - Indonesia berutang kepada Amerika Serikat sebanyak US$35 juta atau setara Rp564 miliar (dengan kurs Rp16.139 per hari ini). Namun Amerika menawarkan solusi lain untuk membayarkan utang tersebut yaitu dengan melakukan konservasi terumbu karang. 

Nantinya, pengalihan pembayaran utang ini akan diurus oleh beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ditunjuk oleh pemerintah Amerika. 

Dikutip dari Bisnis, Kuasa Usaha ad Interim Kedubes Amerika untuk Indonesia Michael Kleine menyebut perjanjian ini menggambarkan kerja sama yang terencana dan komprehensif. 

Kleine menambahkan bahwa pengalihan pembayaran utang dengan mengalokasikan dana untuk konservasi terumbu karang merupakan langkah konkret. Untuk menyokong pembangunan berkelanjutan, perlu adanya perlindungan terhadap terumbu karang di Indonesia yang sangat berharga. 

Dirjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia Victor Gustaaf Manoppo mengatakan kerja sama ini sekaligus memperkuat ide pokok soal sehatnya kehidupan laut merupakan tanggung jawab bersama dalam kepentingan global.



Pengalihan utang ini akan mengucurkan dana yang dipakai sebagai alat pembayaran utang menjadi prakarsa untuk menunjang konservasi ekosistem terumbu karang. Dana tersebut akan dihimpun dan dikelola oleh Komite Pengawas yang beranggotakan perwakilan pemerintah Amerika dan Indonesia, pihak LSM, dan kelompok masyarakat sipil lainnya. 

Melansir South China Morning Post, kerja sama dalam bidang konservasi melalui pengalihan pembayaran utang ini merupakan yang keempat kalinya, setelah pertama kali disepakati pada 2009. Skema ini diharapkan dapat menyuntikkan dana di bidang konservasi selama 15 tahun.

Kegiatan konservasi ini akan terkonsentrasi di beberapa wilayah di Indonesia seperti Bentang Laut Kepala Burung di Papua Barat, Pulau Banda, dan Sunda Kecil. Tiga wilayah ini menjadi habitat rumah bagi lebih dari tiga perempat spesies karang dan 3.000 jenis ikan, kura-kura, hiu, paus, dan lumba-lumba.

Upaya yang diutamakan meliputi perlindungan spesies terancam atau endemik yang hidup pada ekosistem terumbu karang, pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan, pengurangan ancaman, serta peningkatan kualitas pengelolaan kawasan lindung.

Perlu diketahui, Indonesia menjadi rumah untuk 16% kawasan terumbu karang dunia dan 60% spesies karang dunia. Terumbu karang punya peran penting dalam mendukung ekosistem laut seperti tempat penyediaan makanan, mata pencaharian dan perlindungan bagi separuh populasi dunia dari ancaman badai. 

Namun sekitar 75% terumbu karang di seluruh dunia terancam. Melansir Reuters, secara global, terumbu karang berada di bawah ancaman yang terus meningkat seiring dengan perubahan iklim yang menaikkan suhu laut. 

Bahkan di tingkat nasional, terumbu karang kadung sulit untuk dilestarikan karena terancam oleh emisi gas rumah kaca dan pembakaran bahan bakar fosil berskala global yang membuat bumi semakin panas.

Indonesia sendiri berkomitmen untuk memulihkan ekosistem terumbu karang. Sementara kelompok nirlaba lokal akan memakai dana konservasi guna mendukung rancangan yang menguntungkan ekosistem terumbu karang dan mata pencaharian. 

Kontributor: Fadlan Priatna



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 15 Juli 2024

Bayar Utang Miliaran Rupiah Lewat Terumbu Karang, Emang Bisa?

Utang Indonesia kepada Amerika Serikat akan dikonversi dengan perawatan atau konservasi terumbu karang

Ilustrasi Terumbu Karang/Universitas Airlangga

Context.id, JAKARTA - Indonesia berutang kepada Amerika Serikat sebanyak US$35 juta atau setara Rp564 miliar (dengan kurs Rp16.139 per hari ini). Namun Amerika menawarkan solusi lain untuk membayarkan utang tersebut yaitu dengan melakukan konservasi terumbu karang. 

Nantinya, pengalihan pembayaran utang ini akan diurus oleh beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ditunjuk oleh pemerintah Amerika. 

Dikutip dari Bisnis, Kuasa Usaha ad Interim Kedubes Amerika untuk Indonesia Michael Kleine menyebut perjanjian ini menggambarkan kerja sama yang terencana dan komprehensif. 

Kleine menambahkan bahwa pengalihan pembayaran utang dengan mengalokasikan dana untuk konservasi terumbu karang merupakan langkah konkret. Untuk menyokong pembangunan berkelanjutan, perlu adanya perlindungan terhadap terumbu karang di Indonesia yang sangat berharga. 

Dirjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia Victor Gustaaf Manoppo mengatakan kerja sama ini sekaligus memperkuat ide pokok soal sehatnya kehidupan laut merupakan tanggung jawab bersama dalam kepentingan global.



Pengalihan utang ini akan mengucurkan dana yang dipakai sebagai alat pembayaran utang menjadi prakarsa untuk menunjang konservasi ekosistem terumbu karang. Dana tersebut akan dihimpun dan dikelola oleh Komite Pengawas yang beranggotakan perwakilan pemerintah Amerika dan Indonesia, pihak LSM, dan kelompok masyarakat sipil lainnya. 

Melansir South China Morning Post, kerja sama dalam bidang konservasi melalui pengalihan pembayaran utang ini merupakan yang keempat kalinya, setelah pertama kali disepakati pada 2009. Skema ini diharapkan dapat menyuntikkan dana di bidang konservasi selama 15 tahun.

Kegiatan konservasi ini akan terkonsentrasi di beberapa wilayah di Indonesia seperti Bentang Laut Kepala Burung di Papua Barat, Pulau Banda, dan Sunda Kecil. Tiga wilayah ini menjadi habitat rumah bagi lebih dari tiga perempat spesies karang dan 3.000 jenis ikan, kura-kura, hiu, paus, dan lumba-lumba.

Upaya yang diutamakan meliputi perlindungan spesies terancam atau endemik yang hidup pada ekosistem terumbu karang, pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan, pengurangan ancaman, serta peningkatan kualitas pengelolaan kawasan lindung.

Perlu diketahui, Indonesia menjadi rumah untuk 16% kawasan terumbu karang dunia dan 60% spesies karang dunia. Terumbu karang punya peran penting dalam mendukung ekosistem laut seperti tempat penyediaan makanan, mata pencaharian dan perlindungan bagi separuh populasi dunia dari ancaman badai. 

Namun sekitar 75% terumbu karang di seluruh dunia terancam. Melansir Reuters, secara global, terumbu karang berada di bawah ancaman yang terus meningkat seiring dengan perubahan iklim yang menaikkan suhu laut. 

Bahkan di tingkat nasional, terumbu karang kadung sulit untuk dilestarikan karena terancam oleh emisi gas rumah kaca dan pembakaran bahan bakar fosil berskala global yang membuat bumi semakin panas.

Indonesia sendiri berkomitmen untuk memulihkan ekosistem terumbu karang. Sementara kelompok nirlaba lokal akan memakai dana konservasi guna mendukung rancangan yang menguntungkan ekosistem terumbu karang dan mata pencaharian. 

Kontributor: Fadlan Priatna



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Peringkat Global Negara dan Kota yang Mendorong Perusahaan Rintisan AI

Jerman menunjukkan peningkatan dalam pemeringkatan baru untuk tempat terbaik bagi perusahaan rintisan AI, sementara Prancis menurun dan AS serta I ...

Context.id . 25 November 2024

Apakah Hologram AI Yesus Bisa Menerima Pengakuan Dosa?

\"Tuhan, ampunilah saya karena telah melakukan kesalahan......\"

Context.id . 25 November 2024

Apakah Flu saat Hamil Meningkatkan Risiko Autisme Anak? Ini Kata Para Ahli

Meskipun belum bisa dipastikan sebagai penyebab langsung, infeksi seperti flu saat hamil bisa berkontribusi meningkatkan risiko gangguan spektrum ...

Context.id . 25 November 2024

Haruskah Tetap Belajar Coding di Dunia AI?

Kamp pelatihan coding dulunya tampak seperti tiket emas menuju masa depan yang aman secara ekonomi. Namun, saat janji itu memudar, apa yang harus ...

Context.id . 25 November 2024