Share

Stories 26 Juni 2024

Usai Sudah Drama Pelarian Julian Assange Pendiri Wikileaks

Assange menghidrup udara bebas setelah bersedia akan mengakui kesalahan atas pelanggaran Undang-Undang Spionase AS

Julian Assange turun dari pesawat di Pulau Saipan/ Slate

Context.id, JAKARTA - Drama hukum dan pelarian pendiri Wikileaks, Julian Assange akhirnya tuntas sudah.

Assange, dibebaskan dari Penjara Belmarsh di Inggris, Senin (24/6/2026), dan menghirup udara kebebasan setelah bersedia akan mengakui kesalahan atas pelanggaran Undang-Undang Spionase Amerika Serikat

Bebasnya Assange mengakhiri petualangan selama 14 tahun oleh aktivis asal Australia itu dalam upaya menghindari jerat hukum AS.

Sebagai informasi, pemerintah AS memburu Assange setelah dirinya membocorkan ribuan dokumen rahasia yang terkait operasi intelijen negara tersebut melalui Wikileaks.  

WikiLeaks adalah platform pelaporan pelanggaran yang didirikan oleh Julian Assange. Platform ini didirikan untuk memperoleh dan menyebarkan dokumen rahasia dan kumpulan data dari sumber dan pembocor anonim. 



“Mereka awalnya mengatakan bahwa mereka adalah badan intelijen open source, atau badan intelijen untuk rakyat,” kata James Ball, mantan staf WikiLeaks yang menjadi kritikus dan juga penulis “Post Truth" seperti dikutip dari NBC News

Dia menambahkan, “Sama seperti CIA atau GCHQ [Inggris] yang menemukan rahasia untuk pemerintah mereka, idenya adalah WikiLeaks akan membocorkannya untuk semua orang.”

Keterangan bebasnya Assange dikabarkan di akun media sosial X, Wikileaks yang menuliskan Assange telah keluar dari Penjara Belmarsh dan dibebaskan dengan jaminan oleh Pengadilan Tinggi Inggris, kemudian naik pesawat menuju ulau Saipan, Kepulauan Mariana Utara, wilayah AS di Pasifik Barat, Senin sore.

”Ini adalah buah dari kampanye global yang melibatkan organisasi-organisasi akar rumput, pendukung kebebasan pers, legislator, dan para pemimpin dari berbagai spektrum politik, berujung hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa,” demikian pernyataan Wikileaks.

”Julian sudah bebas,” cuit Stella Assange, istri Julian Assange, di media sosial X.

”Tidak ada kata-kata yang bisa mewakili ungkapan terima kasih mendalam kepada ANDA—ya ANDA SEMUA, yang telah memobilisasi selama bertahun-tahun agar (kebebasan) ini menjadi kenyataan,” lanjut Stella.

Video yang diunggah Wikileaks memperlihatkan Assange, berbaju biru dan bercelana jins, menandatangani sebuah dokumen sebelum kemudian naik pesawat jet pribadi bertuliskan perusahaan carter VistaJet. 

Di pengadilan wilayah itu, pada Rabu (26/6/2024), Assange dijadwalkan akan mendengarkan dakwaan dan mengakui bersalah.

Pengakuan bersalah ini merupakan bagian dari kesepakatan pembebasan dirinya dari penjara di Inggris dan kembali ke negara asalnya, Australia.

Menurut berita acara Pengadilan Distrik AS di Kepulauan Mariana Utara, Assange sepakat mengakui kesalahan dalam dakwaan kriminal tunggal, berupa konspirasi memperoleh dan menyebarkan dokumen-dokumen rahasia Departemen Pertahanan Nasional AS.

Assange seharusnya dipenjara 62 bulan dalam pembacaan dakwaan di Pulau Saipan, Rabu (26/6/2024) pukul 09.00 waktu setempat.

Menurut laporan itu,  pulau itu dipilih sebagai lokasi pembacaan dakwaan karena Assange menolak datang ke daratan AS. 

Selain itu, pulau tersebut juga dekat dengan Australia, negara asal kampung halaman yang akan dituju Assange.

Pada 2010, Wikileaks merilis ratusan ribu dokumen rahasia militer AS tentang perang AS di Afghanistan dan Irak beserta berbagai catatan kabel diplomatik. Kasus itu dikenal sebagai pembobolan keamanan terbesar dalam sejarah militer AS.

Assange didakwa pada masa pemerintahan Presiden AS Donald Trump terkait pembocoran besar-besaran dokumen rahasia AS oleh Wikileaks.

Dokumen-dokumen itu dibocorkan oleh Chelsea Manning, mantan analis intelijen militer AS yang juga terkena dakwaan pelanggaran UU Spionase.

Lebih dari 700.000 dokumen, termasuk catatan-catatan kabel diplomatik dan catatan-catatan pertempuran serta video tahun 2007 berisi tayangan serbuan helikopter AS, Apache, menembaki kelompok-kelompok perlawanan di Irak. 

Belasan orang, termasuk dua anggota staf kantor berita Reuters, tewas dalam serangan itu. Video tersebut dirilis tahun 2010.

Dakwaan terhadap Assange menuai kemarahan luas. Banyak pendukung Assange menyatakan, Assange sebagai pemimpin Wikileaks seharusnya tidak didakwa dengan dakwaan yang biasanya dijatuhkan kepada pegawai pemerintah federal yang mencuri atau membocorkan informasi.

Banyak pembela kebebasan pers berargumentasi, dakwaan terhadap Assange menjadi ancaman bagi kebebasan berbicara.

Assange ditangkap pertama kali di Inggris pada 2010 setelah otoritas Swedia ingin memeriksanya terkait dugaan kejahatan seksual.

Assange melarikan diri dan berlindung ke Kedutaan Besar Ekuador di Inggris guna menghindari ekstradisi ke Swedia. Ia berada di dalam kompleks Kedubes Ekuador selama tujuh tahun.

Ia dikeluarkan dari Kedubes Ekuador pada 2019 dan ditahan di penjara superketat, Belmarsh, karena tidak membayar uang jaminan. Dari penjara itu, selama lima tahun ia terus berjuang agar tidak diekstradisi ke AS.

Penjara lima tahun itu sama dengan hukuman yang dijatuhkan terhadap Reality Winner, mantan veteran Angkatan Udara dan mantan kontraktor intelijen yang dihukum penjara 63 bulan karena memindahkan dokumen-dokumen rahasia dan mengirimkannya ke media.

Selama di dalam Penjara Belmarsh, Assange menikahi pasangannya, Stella. Pasangan tersebut memiliki dua anak saat Assange masih berlindung di Kedubes Ekuador.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 26 Juni 2024

Usai Sudah Drama Pelarian Julian Assange Pendiri Wikileaks

Assange menghidrup udara bebas setelah bersedia akan mengakui kesalahan atas pelanggaran Undang-Undang Spionase AS

Julian Assange turun dari pesawat di Pulau Saipan/ Slate

Context.id, JAKARTA - Drama hukum dan pelarian pendiri Wikileaks, Julian Assange akhirnya tuntas sudah.

Assange, dibebaskan dari Penjara Belmarsh di Inggris, Senin (24/6/2026), dan menghirup udara kebebasan setelah bersedia akan mengakui kesalahan atas pelanggaran Undang-Undang Spionase Amerika Serikat

Bebasnya Assange mengakhiri petualangan selama 14 tahun oleh aktivis asal Australia itu dalam upaya menghindari jerat hukum AS.

Sebagai informasi, pemerintah AS memburu Assange setelah dirinya membocorkan ribuan dokumen rahasia yang terkait operasi intelijen negara tersebut melalui Wikileaks.  

WikiLeaks adalah platform pelaporan pelanggaran yang didirikan oleh Julian Assange. Platform ini didirikan untuk memperoleh dan menyebarkan dokumen rahasia dan kumpulan data dari sumber dan pembocor anonim. 



“Mereka awalnya mengatakan bahwa mereka adalah badan intelijen open source, atau badan intelijen untuk rakyat,” kata James Ball, mantan staf WikiLeaks yang menjadi kritikus dan juga penulis “Post Truth" seperti dikutip dari NBC News

Dia menambahkan, “Sama seperti CIA atau GCHQ [Inggris] yang menemukan rahasia untuk pemerintah mereka, idenya adalah WikiLeaks akan membocorkannya untuk semua orang.”

Keterangan bebasnya Assange dikabarkan di akun media sosial X, Wikileaks yang menuliskan Assange telah keluar dari Penjara Belmarsh dan dibebaskan dengan jaminan oleh Pengadilan Tinggi Inggris, kemudian naik pesawat menuju ulau Saipan, Kepulauan Mariana Utara, wilayah AS di Pasifik Barat, Senin sore.

”Ini adalah buah dari kampanye global yang melibatkan organisasi-organisasi akar rumput, pendukung kebebasan pers, legislator, dan para pemimpin dari berbagai spektrum politik, berujung hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa,” demikian pernyataan Wikileaks.

”Julian sudah bebas,” cuit Stella Assange, istri Julian Assange, di media sosial X.

”Tidak ada kata-kata yang bisa mewakili ungkapan terima kasih mendalam kepada ANDA—ya ANDA SEMUA, yang telah memobilisasi selama bertahun-tahun agar (kebebasan) ini menjadi kenyataan,” lanjut Stella.

Video yang diunggah Wikileaks memperlihatkan Assange, berbaju biru dan bercelana jins, menandatangani sebuah dokumen sebelum kemudian naik pesawat jet pribadi bertuliskan perusahaan carter VistaJet. 

Di pengadilan wilayah itu, pada Rabu (26/6/2024), Assange dijadwalkan akan mendengarkan dakwaan dan mengakui bersalah.

Pengakuan bersalah ini merupakan bagian dari kesepakatan pembebasan dirinya dari penjara di Inggris dan kembali ke negara asalnya, Australia.

Menurut berita acara Pengadilan Distrik AS di Kepulauan Mariana Utara, Assange sepakat mengakui kesalahan dalam dakwaan kriminal tunggal, berupa konspirasi memperoleh dan menyebarkan dokumen-dokumen rahasia Departemen Pertahanan Nasional AS.

Assange seharusnya dipenjara 62 bulan dalam pembacaan dakwaan di Pulau Saipan, Rabu (26/6/2024) pukul 09.00 waktu setempat.

Menurut laporan itu,  pulau itu dipilih sebagai lokasi pembacaan dakwaan karena Assange menolak datang ke daratan AS. 

Selain itu, pulau tersebut juga dekat dengan Australia, negara asal kampung halaman yang akan dituju Assange.

Pada 2010, Wikileaks merilis ratusan ribu dokumen rahasia militer AS tentang perang AS di Afghanistan dan Irak beserta berbagai catatan kabel diplomatik. Kasus itu dikenal sebagai pembobolan keamanan terbesar dalam sejarah militer AS.

Assange didakwa pada masa pemerintahan Presiden AS Donald Trump terkait pembocoran besar-besaran dokumen rahasia AS oleh Wikileaks.

Dokumen-dokumen itu dibocorkan oleh Chelsea Manning, mantan analis intelijen militer AS yang juga terkena dakwaan pelanggaran UU Spionase.

Lebih dari 700.000 dokumen, termasuk catatan-catatan kabel diplomatik dan catatan-catatan pertempuran serta video tahun 2007 berisi tayangan serbuan helikopter AS, Apache, menembaki kelompok-kelompok perlawanan di Irak. 

Belasan orang, termasuk dua anggota staf kantor berita Reuters, tewas dalam serangan itu. Video tersebut dirilis tahun 2010.

Dakwaan terhadap Assange menuai kemarahan luas. Banyak pendukung Assange menyatakan, Assange sebagai pemimpin Wikileaks seharusnya tidak didakwa dengan dakwaan yang biasanya dijatuhkan kepada pegawai pemerintah federal yang mencuri atau membocorkan informasi.

Banyak pembela kebebasan pers berargumentasi, dakwaan terhadap Assange menjadi ancaman bagi kebebasan berbicara.

Assange ditangkap pertama kali di Inggris pada 2010 setelah otoritas Swedia ingin memeriksanya terkait dugaan kejahatan seksual.

Assange melarikan diri dan berlindung ke Kedutaan Besar Ekuador di Inggris guna menghindari ekstradisi ke Swedia. Ia berada di dalam kompleks Kedubes Ekuador selama tujuh tahun.

Ia dikeluarkan dari Kedubes Ekuador pada 2019 dan ditahan di penjara superketat, Belmarsh, karena tidak membayar uang jaminan. Dari penjara itu, selama lima tahun ia terus berjuang agar tidak diekstradisi ke AS.

Penjara lima tahun itu sama dengan hukuman yang dijatuhkan terhadap Reality Winner, mantan veteran Angkatan Udara dan mantan kontraktor intelijen yang dihukum penjara 63 bulan karena memindahkan dokumen-dokumen rahasia dan mengirimkannya ke media.

Selama di dalam Penjara Belmarsh, Assange menikahi pasangannya, Stella. Pasangan tersebut memiliki dua anak saat Assange masih berlindung di Kedubes Ekuador.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset\" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia . 30 October 2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...

Context.id . 29 October 2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id . 29 October 2024