Share

Home Stories

Stories 20 Juni 2024

Pengaruh Keju Bagi Kesehatan Mental

Responden yang memiliki kesehatan mental dan ketahanan terhadap stres kuat diduga banyak mengonsumsi keju

Penjual sedang memotong keju di salah satu toko keju di sudut kota Paris/ Reuters

Context.id, JAKARTA - Tim peneliti dari Shanghai Jiao Tong University School of Medicine menemukan adanya keterkaitan yang kuat antara kesehatan mental dengan mengonsumsi keju.  

Dalam studi berskala besar yang melibatkan 2,3 juta orang itu, tim peneliti menunjukkan mengonsumsi keju dapat memiliki dampak positif terhadap kesehatan mental seseorang, meskipun mekanisme di balik hubungan ini masih perlu diteliti lebih lanjut. 

Penelitian tersebut dilakukan melalui perbandingan antara skor dampak positif, gejala depresi, neurotisisme, dan kepuasan hidup dengan masalah kesehatan terkait usia. 

Dilansir dari New York Post, penelitian yang dipimpin oleh Profesor Tian-Ge Wang menunjukkan, mereka yang memiliki kesehatan mental dan ketahanan terhadap stres kuat diduga banyak mengonsumsi keju.

Dalam studi ini, para peneliti menggunakan 33 faktor yang menghubungkan kesehatan mental dengan penuaan fisik.



Mereka menemukan, mengonsumsi keju dan buah dengan jumlah banyak merupakan faktor utama tingginya skor kesejahteraan. 

Bagi pihak yang mengkonsumsi keju camembert dan sejenisnya lebih sering dapat memberikan pengaruh baik terhadap faktor penuaan yang sehat, yaitu sebanyak 3,67%. 

Namun, para ahli sepakat mozzarella merupakan salah satu jenis keju yang baik untuk kesehatan.

"Jenis keju ini adalah sumber protein dan kalsium yang baik. Bahkan, di dalamnya mengandung probiotik yang dapat bermanfaat bagi kesehatan usus dan kekebalan tubuh," kata dokter ahli kardiologi Cheng-Han Chen.

"Mozzarella segar juga memiliki lemak jenuh dan natrium lebih rendah dibandingkan keju lainnya," tambahnya.

Hasil penelitian tim dari Shanghai Jiao Tong University School of Medicine menunjukkan, orang dengan mental yang lebih baik berkaitan dengan panjangnya usia seseorang.

Temuan ini juga memberikan makna terkait pentingnya menjaga kesehatan mental dalam mempromosikan penuaan yang sehat dan menginformasikan target pencegahan penuaan yang disebabkan oleh kesehatan mental yang tidak optimal. 

Anda dapat melakukan pencegahan tersebut dengan membiasakan diri untuk mengonsumsi keju. 

Penulis: Diandra Zahra



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 20 Juni 2024

Pengaruh Keju Bagi Kesehatan Mental

Responden yang memiliki kesehatan mental dan ketahanan terhadap stres kuat diduga banyak mengonsumsi keju

Penjual sedang memotong keju di salah satu toko keju di sudut kota Paris/ Reuters

Context.id, JAKARTA - Tim peneliti dari Shanghai Jiao Tong University School of Medicine menemukan adanya keterkaitan yang kuat antara kesehatan mental dengan mengonsumsi keju.  

Dalam studi berskala besar yang melibatkan 2,3 juta orang itu, tim peneliti menunjukkan mengonsumsi keju dapat memiliki dampak positif terhadap kesehatan mental seseorang, meskipun mekanisme di balik hubungan ini masih perlu diteliti lebih lanjut. 

Penelitian tersebut dilakukan melalui perbandingan antara skor dampak positif, gejala depresi, neurotisisme, dan kepuasan hidup dengan masalah kesehatan terkait usia. 

Dilansir dari New York Post, penelitian yang dipimpin oleh Profesor Tian-Ge Wang menunjukkan, mereka yang memiliki kesehatan mental dan ketahanan terhadap stres kuat diduga banyak mengonsumsi keju.

Dalam studi ini, para peneliti menggunakan 33 faktor yang menghubungkan kesehatan mental dengan penuaan fisik.



Mereka menemukan, mengonsumsi keju dan buah dengan jumlah banyak merupakan faktor utama tingginya skor kesejahteraan. 

Bagi pihak yang mengkonsumsi keju camembert dan sejenisnya lebih sering dapat memberikan pengaruh baik terhadap faktor penuaan yang sehat, yaitu sebanyak 3,67%. 

Namun, para ahli sepakat mozzarella merupakan salah satu jenis keju yang baik untuk kesehatan.

"Jenis keju ini adalah sumber protein dan kalsium yang baik. Bahkan, di dalamnya mengandung probiotik yang dapat bermanfaat bagi kesehatan usus dan kekebalan tubuh," kata dokter ahli kardiologi Cheng-Han Chen.

"Mozzarella segar juga memiliki lemak jenuh dan natrium lebih rendah dibandingkan keju lainnya," tambahnya.

Hasil penelitian tim dari Shanghai Jiao Tong University School of Medicine menunjukkan, orang dengan mental yang lebih baik berkaitan dengan panjangnya usia seseorang.

Temuan ini juga memberikan makna terkait pentingnya menjaga kesehatan mental dalam mempromosikan penuaan yang sehat dan menginformasikan target pencegahan penuaan yang disebabkan oleh kesehatan mental yang tidak optimal. 

Anda dapat melakukan pencegahan tersebut dengan membiasakan diri untuk mengonsumsi keju. 

Penulis: Diandra Zahra



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Perumusan Gagasan Sejarah: Pemerintah Sekarang Vs 1957, Apa Bedanya?

Pemerintah kembali menulis sejarah Indonesia, tapi tanpa riuh debat publik seperti era 1957. Proyek senyap miliaran rupiah dianggap jadi alat legi ...

Renita Sukma . 09 July 2025

Ketika Perang Dagang Mempercepat Eksploitasi Mode

Tarif yang dimaksudkan untuk membela pekerja AS justru memperburuk nasib pekerja di tempat lain

Noviarizal Fernandez . 07 July 2025

Festival Film AI dan Masa Depan Ekspresi Manusia

Festival Film AIFF 2025 mencoba menjembatani antara teknologi AI dan orisinalitas karya seni dalam industri hiburan

Renita Sukma . 07 July 2025

Muatan Politis Proyek Revisi Sejarah Versi Pemerintah

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia versi pemerintah dianggap bermuatan politis, bukan karena dasar pertimbangan ilmu pengetahuan

Renita Sukma . 25 June 2025