Stories - 02 February 2024

Risiko Penyakit Akibat Sering Konsumsi Softdrink

Minuman ringan atau softdrink yang mengandung gula berlebihan, bahan tambahan buatan dan sirup jagung fruktosa tinggi, dapat memberikan efek buruk pada kesehatan

Context.id, JAKARTA - Minuman ringan atau softdrink yang mengandung gula berlebihan, bahan tambahan buatan dan sirup jagung fruktosa tinggi, dapat memberikan efek buruk pada kesehatan hati.

Hati alias hepar memainkan peran penting dalam metabolisme gula, dan ketika dibanjiri dengan kandungan gula yang tinggi dari soft drink, hati mengalami proses metabolisme fruktosa menjadi lemak.

Hal ini, pada gilirannya, berkontribusi terhadap perkembangan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), suatu kondisi yang ditandai dengan penumpukan lemak di sel-sel hati.

Konsumsi minuman ringan secara terus-menerus dapat memperburuk NAFLD. Pada suatu kasus bahkan bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih parah seperti steatohepatitis non-alkohol (NASH) dan menyebabkan sirosis hati atau karsinoma hepatoseluler, suatu bentuk kanker hati.

Selain itu, tingginya kadar asam fosfat dalam minuman ringan jenis cola dapat menyebabkan peradangan hati.



Studi terhadap 100.000 wanita menemukan hubungan tidak sehat antara minuman manis dan kanker hati​.

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Brigham and Women’s Hospital menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi minuman ringan setiap hari berisiko lebih tinggi terkena penyakit seperti kanker hati dan hepatitis kronis.

Studi observasional ini melibatkan hampir 100.000 wanita pascamenopause dari Women’s Health Initiative dan mengikuti mereka selama lebih dari 20 tahun.

“Sepengetahuan kami, ini adalah studi pertama yang melaporkan hubungan antara asupan minuman manis dan kematian akibat penyakit hati kronis,” kata penulis pertama Longgang Zhao dari Brigham’s Channing Division of Network Medicine.

Minuman bersoda dapat mempunyai dampak besar dan buruk terhadap kesehatan manusia karena kandungan gulanya yang tinggi dan bahan kimia tambahan.

Konsumsi secara teratur dikaitkan dengan penambahan berat badan, peningkatan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.

Kandungan gula dan keasaman yang berlebihan pada minuman bersoda dapat mengikis enamel gigi sehingga menyebabkan masalah gigi seperti gigi berlubang dan pembusukan.


Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Perebutan Likuiditas di Indonesia, Apa Itu?

Likuditas adalah kemampuan entitas dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang akan jatuh tempo

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Suku Inuit di Alaska, Tetap Sehat Walau Tak Makan Sayur

Suku Inuit tetap sehat karena memakan banyak organ daging mentah yang mempunyai kandungan vitamin C, nutrisi, dan lemak jenuh tinggi

Context.id | 26-07-2024

Dampingi Korban Kekerasan Seksual Malah Terjerat UU ITE

Penyidik dianggap tidak memperhatikan dan berupaya mencari fakta-fakta yang akurat berkaitan dengan kasus kekerasan seksual

Noviarizal Fernandez | 26-07-2024

Ini Aturan Penggunaan Bahan Pengawet Makanan

Pengawet makanan dari bahan kimia boleh digunakan dengan batas kadar yang sudah ditentukan BPOM

Noviarizal Fernandez | 25-07-2024