Arab Saudi Buru Jemaah Haji Ilegal, Cegah Insiden Mina Terulang
Insiden Mina 2015 lalu telah dicap sebagai kejadian haji yang paling buruk dalam 25 terakhir karena menelan korban hingga 2.500 jiwa
Context.id, JAKARTA - Direktur Keamanan Publik dan Komite Keamanan Haji Arab Saudi Letnan Jenderal Mohammed bin Abdullah Al-Bassami mengatakan pasukannya telah siap mengamankan dan menertibkan haji tahun ini.
“Pasukan keamanan akan mencegah tindakan apa pun yang dapat mempengaruhi keamanan dan keselamatan para peziarah” jelas Al-Bassami, seperti dikutip dari Al-Awsat, Senin, (10/6).
Bahkan otoritas keamanan tersebut juga menyatakan bahwa mereka telah membersihkan wilayah Mekkah dan sekitarnya dari para peziarah yang tidak terdaftar dalam status resmi haji selama bulan haji ini.
Pasalnya kerumunan dalam periode haji tahunan merupakan masalah utama bagi otoritas keamanan haji Arab Saudi, mengingat sebanyak 1,8 juta umat muslim pada tahun lalu menurut data haji datang ke Mekkah untuk beribadah.
Menjelang ibadah haji tahun ini, Otoritas Keamanan Saudi menyatakan telah menolak lebih dari 150.000 orang asing yang ingin ke wilayah Mekkah baik menggunakan visa turis maupun visa bekerja.
BACA JUGA
Selain itu, Otoritas juga telah menangkap 140 penipuan kampanye haji dan 4.032 individu yang melanggar peraturan terkait haji ilegal serta mengembalikan lebih dari 170.000 orang yang bukan penduduk kota suci Mekah.
“Instruksinya jelas, dan semua pasukan keamanan melayani para peziarah. Siapapun yang melanggar keamanan haji akan ditangani dengan tegas dan kuat oleh pasukan keamanan Arab Saudi," tegas Al-Bassami.
Hal ini untuk memberikan kenyamanan bagi 1,3 juta orang-orang yang pergi berhaji itu.
Tak hanya itu, Al-Bassami juga mengatakan kehadiran pasukan keamanan telah ditingkatkan di lapangan untuk membantu mendeteksi segala bentuk pelanggaran dan memungkinkan respons cepat.
“Tindakan pencegahan akan diambil untuk menghentikan kejahatan, menindak pencopetan dan masalah negatif lainnya yang dapat mempengaruhi keamanan para peziarah,” pungkas Al-Bassami.
Adapun segala upaya keamanan haji telah dilakukan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi pada momentum haji tahun ini, mengingat insiden Mina pada tahun 2015 lalu telah dicap sebagai kejadian haji yang paling buruk dalam 25 terakhir.
Pasalnya dalam kejadian tersebut, menurut laporan AP News hampir 2.500 orang tewas dalam insiden desak-desakan itu, dengan jumlah korban tewas lebih banyak dibandingkan catatan kejadian Mina 1990 yang hanya 1.426 korban jiwa.
Catatan juga menjelaskan bahwa korban terbanyak berasal dari Iran dengan total 464 orang dan disusul oleh Mali dengan total 312 orang tewas dalam ibadah haji tersebut.
Alhasil insiden ini pun menimbulkan ketegangan baru antara dua kekuatan utama di Timur Tengah yaitu Arab Saudi dan Iran mengenai pelayanan haji yang berujung dengan saling menyalahkan.
Penulis: Candra Soemirat
RELATED ARTICLES
Arab Saudi Buru Jemaah Haji Ilegal, Cegah Insiden Mina Terulang
Insiden Mina 2015 lalu telah dicap sebagai kejadian haji yang paling buruk dalam 25 terakhir karena menelan korban hingga 2.500 jiwa
Context.id, JAKARTA - Direktur Keamanan Publik dan Komite Keamanan Haji Arab Saudi Letnan Jenderal Mohammed bin Abdullah Al-Bassami mengatakan pasukannya telah siap mengamankan dan menertibkan haji tahun ini.
“Pasukan keamanan akan mencegah tindakan apa pun yang dapat mempengaruhi keamanan dan keselamatan para peziarah” jelas Al-Bassami, seperti dikutip dari Al-Awsat, Senin, (10/6).
Bahkan otoritas keamanan tersebut juga menyatakan bahwa mereka telah membersihkan wilayah Mekkah dan sekitarnya dari para peziarah yang tidak terdaftar dalam status resmi haji selama bulan haji ini.
Pasalnya kerumunan dalam periode haji tahunan merupakan masalah utama bagi otoritas keamanan haji Arab Saudi, mengingat sebanyak 1,8 juta umat muslim pada tahun lalu menurut data haji datang ke Mekkah untuk beribadah.
Menjelang ibadah haji tahun ini, Otoritas Keamanan Saudi menyatakan telah menolak lebih dari 150.000 orang asing yang ingin ke wilayah Mekkah baik menggunakan visa turis maupun visa bekerja.
BACA JUGA
Selain itu, Otoritas juga telah menangkap 140 penipuan kampanye haji dan 4.032 individu yang melanggar peraturan terkait haji ilegal serta mengembalikan lebih dari 170.000 orang yang bukan penduduk kota suci Mekah.
“Instruksinya jelas, dan semua pasukan keamanan melayani para peziarah. Siapapun yang melanggar keamanan haji akan ditangani dengan tegas dan kuat oleh pasukan keamanan Arab Saudi," tegas Al-Bassami.
Hal ini untuk memberikan kenyamanan bagi 1,3 juta orang-orang yang pergi berhaji itu.
Tak hanya itu, Al-Bassami juga mengatakan kehadiran pasukan keamanan telah ditingkatkan di lapangan untuk membantu mendeteksi segala bentuk pelanggaran dan memungkinkan respons cepat.
“Tindakan pencegahan akan diambil untuk menghentikan kejahatan, menindak pencopetan dan masalah negatif lainnya yang dapat mempengaruhi keamanan para peziarah,” pungkas Al-Bassami.
Adapun segala upaya keamanan haji telah dilakukan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi pada momentum haji tahun ini, mengingat insiden Mina pada tahun 2015 lalu telah dicap sebagai kejadian haji yang paling buruk dalam 25 terakhir.
Pasalnya dalam kejadian tersebut, menurut laporan AP News hampir 2.500 orang tewas dalam insiden desak-desakan itu, dengan jumlah korban tewas lebih banyak dibandingkan catatan kejadian Mina 1990 yang hanya 1.426 korban jiwa.
Catatan juga menjelaskan bahwa korban terbanyak berasal dari Iran dengan total 464 orang dan disusul oleh Mali dengan total 312 orang tewas dalam ibadah haji tersebut.
Alhasil insiden ini pun menimbulkan ketegangan baru antara dua kekuatan utama di Timur Tengah yaitu Arab Saudi dan Iran mengenai pelayanan haji yang berujung dengan saling menyalahkan.
Penulis: Candra Soemirat
POPULAR
RELATED ARTICLES