Share

Stories 04 Juni 2024

Claudia Sheinbaum Jadi Presiden Perempuan Pertama Mexico

Setelah 200 tahun, Meksiko memiliki presiden perempuan pertama

Claudia Sheinbaum/Reuters

Context.id, JAKARTA - Claudia Sheinbaum, ilmuwan dan mantan wali kota Mexico City, akan menjadi presiden perempuan pertama Meksiko setelah 200 tahun lamanya negara republik tersebut berdiri.

Sheinbaum, meraih kemenangan telaknya dalam pemilihan presiden Mexico pada Minggu, (2/6).

Melansir WSJ, kandidat dari partai sayap kiri Gerakan Regenerasi Nasional atau Morena yang sedang berkuasa itu menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Institut Pemilihan Nasional memperoleh suara antara 58% hingga 60% melampaui pesaingnya.

“Saya berjanji bahwa saya tidak akan mengecewakan Anda,” kata Sheinbaum, seperti dikutip dari AP News, Selasa, (4/6).

Sementara itu, oposisinya seperti Xochitl Galvez menurut jajak pendapat hanya mendapatkan perolehan suara antara 26% hingga 28%, sedangkan kandidat lainnya Jorge Álvarez Máynez memiliki suara antara 9,9% hingga 10,8% suara.



Adapun kemenangan Sheinbaum sejatinya lebih besar dari yang diharapkan partai, dan selisihnya sekitar tiga puluh poin akan menjadi yang terbesar dalam pemilihan presiden sejak pemilihan tahun 1982, ketika Meksiko masih menjadi negara dengan satu partai.

Tak hanya itu, kemenangan telak mantan wali kota itu nyatanya tidak terlepas dari pengaruh Presiden Mexico yang akan lengser Andres Manuel Lopez Obrador. Sheinbaum memanfaatkan popularitas dari mentornya itu yang masih menjabat menjadi presiden saat ini.

Selain itu, dalam berkampanye ilmuwan dan mantan wali kota itu menegaskan beberapa program andalannya seperti program sosial mentor untuk mengatasi peningkatan kekerasan dan pembunuhan yang melonjak hingga 150%.

Terlebih lagi tingginya angka kekerasan dan pembunuhan itu disebabkan oleh banyaknya perdagangan kartel narkoba yang mengendalikan sebagian besar perdagangan obat terlarang di Amerika Serikat.

Untuk mengendalikan perdagangan kartel, Sheinbaum menawarkan program perluasan Garda Nasional Militer yang dibuat oleh Presiden sebelumnya Andres Manuel Lopez Obrador dari partai yang sama.

Sheinbaum juga mengatakan akan melanjutkan strategi Lopez Obrador untuk mengenyahkan kemiskinan yang membuat banyak anak muda Meksiko menjadi target perekrutan  kartel narkoba. 

“Biarkan jelas, itu tidak berarti tangan besi, perang atau otoritarianisme. Kami akan mempromosikan strategi untuk mengatasi penyebabnya dan terus bergerak menuju impunitas nol”, tegas Sheinbaum.

Tak hanya itu, Sheinbaum juga menyalahkan kebijakan ekonomi neoliberal karena mengutuk jutaan orang menjadi miskin.  Dirinya menjanjikan peningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk pensiunan orang tua dan program membayar pemuda untuk magang.

Selain itu, wanita 61 tahun itu dalam kampanyenya juga berjanji untuk menekankan energi bersih di seluruh kawasan, menguatkan perusahaan minyak negara Pemex, dan keberlanjutan pengelolaan pendidikan, keadilan sosial, perawatan kesehatan, perumahan, dan infrastruktur.

“Bagi saya, berada dari kiri ada hubungannya dengan itu, dengan menjamin hak minimum untuk semua penduduk,” ujar Sheinbaum.

Sheinbaum juga berjanji untuk menciptakan proyek strategis dan mengambil keuntungan dari peluang investasi asing.

Penulis: Candra Soemirat



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 04 Juni 2024

Claudia Sheinbaum Jadi Presiden Perempuan Pertama Mexico

Setelah 200 tahun, Meksiko memiliki presiden perempuan pertama

Claudia Sheinbaum/Reuters

Context.id, JAKARTA - Claudia Sheinbaum, ilmuwan dan mantan wali kota Mexico City, akan menjadi presiden perempuan pertama Meksiko setelah 200 tahun lamanya negara republik tersebut berdiri.

Sheinbaum, meraih kemenangan telaknya dalam pemilihan presiden Mexico pada Minggu, (2/6).

Melansir WSJ, kandidat dari partai sayap kiri Gerakan Regenerasi Nasional atau Morena yang sedang berkuasa itu menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Institut Pemilihan Nasional memperoleh suara antara 58% hingga 60% melampaui pesaingnya.

“Saya berjanji bahwa saya tidak akan mengecewakan Anda,” kata Sheinbaum, seperti dikutip dari AP News, Selasa, (4/6).

Sementara itu, oposisinya seperti Xochitl Galvez menurut jajak pendapat hanya mendapatkan perolehan suara antara 26% hingga 28%, sedangkan kandidat lainnya Jorge Álvarez Máynez memiliki suara antara 9,9% hingga 10,8% suara.



Adapun kemenangan Sheinbaum sejatinya lebih besar dari yang diharapkan partai, dan selisihnya sekitar tiga puluh poin akan menjadi yang terbesar dalam pemilihan presiden sejak pemilihan tahun 1982, ketika Meksiko masih menjadi negara dengan satu partai.

Tak hanya itu, kemenangan telak mantan wali kota itu nyatanya tidak terlepas dari pengaruh Presiden Mexico yang akan lengser Andres Manuel Lopez Obrador. Sheinbaum memanfaatkan popularitas dari mentornya itu yang masih menjabat menjadi presiden saat ini.

Selain itu, dalam berkampanye ilmuwan dan mantan wali kota itu menegaskan beberapa program andalannya seperti program sosial mentor untuk mengatasi peningkatan kekerasan dan pembunuhan yang melonjak hingga 150%.

Terlebih lagi tingginya angka kekerasan dan pembunuhan itu disebabkan oleh banyaknya perdagangan kartel narkoba yang mengendalikan sebagian besar perdagangan obat terlarang di Amerika Serikat.

Untuk mengendalikan perdagangan kartel, Sheinbaum menawarkan program perluasan Garda Nasional Militer yang dibuat oleh Presiden sebelumnya Andres Manuel Lopez Obrador dari partai yang sama.

Sheinbaum juga mengatakan akan melanjutkan strategi Lopez Obrador untuk mengenyahkan kemiskinan yang membuat banyak anak muda Meksiko menjadi target perekrutan  kartel narkoba. 

“Biarkan jelas, itu tidak berarti tangan besi, perang atau otoritarianisme. Kami akan mempromosikan strategi untuk mengatasi penyebabnya dan terus bergerak menuju impunitas nol”, tegas Sheinbaum.

Tak hanya itu, Sheinbaum juga menyalahkan kebijakan ekonomi neoliberal karena mengutuk jutaan orang menjadi miskin.  Dirinya menjanjikan peningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk pensiunan orang tua dan program membayar pemuda untuk magang.

Selain itu, wanita 61 tahun itu dalam kampanyenya juga berjanji untuk menekankan energi bersih di seluruh kawasan, menguatkan perusahaan minyak negara Pemex, dan keberlanjutan pengelolaan pendidikan, keadilan sosial, perawatan kesehatan, perumahan, dan infrastruktur.

“Bagi saya, berada dari kiri ada hubungannya dengan itu, dengan menjamin hak minimum untuk semua penduduk,” ujar Sheinbaum.

Sheinbaum juga berjanji untuk menciptakan proyek strategis dan mengambil keuntungan dari peluang investasi asing.

Penulis: Candra Soemirat



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset \" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia . 30 October 2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...

Context.id . 29 October 2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id . 29 October 2024