Share

Stories 28 Mei 2024

Hampir Pecah Rekor, Suhu Pakistan Capai 52 Derajat Celcius

Pakistan merupakan lima dari negara dunia yang paling rentan terdampak pada perubahan iklim

Ilustrasi panas/Bisnis

Context.id, JAKARTA - Kenaikan suhu di Pakistan hampir memecahkan rekor tertinggi negara tersebut dengan angka mencapai 52 derajat celcius di provinsi Sindh, Pakistan Selatan. 

Adapun rekor suhu tertinggi negara tersebut di kota mencapai 53,5 derajat celcius dan di desa berada di angka 54 derajat celcius. Suhu tersebut juga merupakan suhu tertinggi di musim panas selama ini.

Melansir dari Reuters, negara di Asia berpotensi mengalami perubahan suhu ekstrim yang semakin memburuk akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. 

Menurut Sardar Sarfaraz, Kepala Ahli Meteorologi di Departemen Meteorologi Pakistan menyebutkan bahwa suhu tersebut merupakan suhu terpanas kedua di Asia dan tertinggi keempat di dunia. 

Koordinator iklim untuk Perdana Menteri Pakistan Rubina Khursheed Alam mengatakan Pakistan merupakan lima dari negara dunia yang paling rentan terdampak pada perubahan iklim



Dirinya juga mengatakan bahwa pemerintah tengah berupaya dalam meningkatan kesadaran masyarakat akibat gelombang panas. Sebelumnya, Pakistan  pernah mengalami kenaikan suhu yang mencapai 54 derajat celcius di kota Turbat pada tahun 2017.

Shahid Abbas, pejabat senior Departemen Meteorologi Pakistan mengatakan kota Sindhi, salah satu situs arkeologi yang terkenal dengan peradaban Lembah Indus yang telah dibangun pada tahun 2500 SM, mengalami peningkatan suhu selama 24 jam hingga 52,2 derajat celcius.

Sementara itu kota Mohenjo Daro yang biasanya ramai dengan turis harus kehilangan para pengunjungnya akibat terjadinya gelombang panas di kota tersebut.  

Wajib Ali, salah satu pemilik kedai teh di kota Mohenja Daro mengatakan bahwa cuaca panas membuat pelanggannya tidak datang ke restoran.  

“Pelanggan tidak datang ke restoran karena cuaca sangat panas. Saya duduk diam di restoran dengan meja dan kursi tanpa ada pelanggan,” Wajid Ali, pemilik kedai teh di kota itu.

Diprediksikan gelombang panas akan mereda di kota Mohenjo Daro dan sekitarnya. Namun di wilayah lain Sindh, salah satunya Karachi, kota terbesar di Pakistan diperkirakan mengalami gelombang panas lainnya.

Penulis: Diandra Zahra



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 28 Mei 2024

Hampir Pecah Rekor, Suhu Pakistan Capai 52 Derajat Celcius

Pakistan merupakan lima dari negara dunia yang paling rentan terdampak pada perubahan iklim

Ilustrasi panas/Bisnis

Context.id, JAKARTA - Kenaikan suhu di Pakistan hampir memecahkan rekor tertinggi negara tersebut dengan angka mencapai 52 derajat celcius di provinsi Sindh, Pakistan Selatan. 

Adapun rekor suhu tertinggi negara tersebut di kota mencapai 53,5 derajat celcius dan di desa berada di angka 54 derajat celcius. Suhu tersebut juga merupakan suhu tertinggi di musim panas selama ini.

Melansir dari Reuters, negara di Asia berpotensi mengalami perubahan suhu ekstrim yang semakin memburuk akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. 

Menurut Sardar Sarfaraz, Kepala Ahli Meteorologi di Departemen Meteorologi Pakistan menyebutkan bahwa suhu tersebut merupakan suhu terpanas kedua di Asia dan tertinggi keempat di dunia. 

Koordinator iklim untuk Perdana Menteri Pakistan Rubina Khursheed Alam mengatakan Pakistan merupakan lima dari negara dunia yang paling rentan terdampak pada perubahan iklim



Dirinya juga mengatakan bahwa pemerintah tengah berupaya dalam meningkatan kesadaran masyarakat akibat gelombang panas. Sebelumnya, Pakistan  pernah mengalami kenaikan suhu yang mencapai 54 derajat celcius di kota Turbat pada tahun 2017.

Shahid Abbas, pejabat senior Departemen Meteorologi Pakistan mengatakan kota Sindhi, salah satu situs arkeologi yang terkenal dengan peradaban Lembah Indus yang telah dibangun pada tahun 2500 SM, mengalami peningkatan suhu selama 24 jam hingga 52,2 derajat celcius.

Sementara itu kota Mohenjo Daro yang biasanya ramai dengan turis harus kehilangan para pengunjungnya akibat terjadinya gelombang panas di kota tersebut.  

Wajib Ali, salah satu pemilik kedai teh di kota Mohenja Daro mengatakan bahwa cuaca panas membuat pelanggannya tidak datang ke restoran.  

“Pelanggan tidak datang ke restoran karena cuaca sangat panas. Saya duduk diam di restoran dengan meja dan kursi tanpa ada pelanggan,” Wajid Ali, pemilik kedai teh di kota itu.

Diprediksikan gelombang panas akan mereda di kota Mohenjo Daro dan sekitarnya. Namun di wilayah lain Sindh, salah satunya Karachi, kota terbesar di Pakistan diperkirakan mengalami gelombang panas lainnya.

Penulis: Diandra Zahra



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset \" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia . 30 October 2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...

Context.id . 29 October 2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id . 29 October 2024