Share

Home Stories

Stories 15 Mei 2024

Penerima Nobel Sastra, Alice Munro Meninggal di Usia 92 Tahun

Alice Munro sastrawan yang menulis dengan kedalaman, empati, dan rasa kemanusiaan yang luar biasa

Sastrawan Alice Munro/Bloomberg

Context.id, JAKARTA - Alice Munro, penulis cerita pendek dan peraih Nobel Sastra tutup usia di umurnya 92 tahun yang berlokasi di Port Hope Ontario, Kanada, Senin (15/5) malam kemarin. 

Penguin Random House Canada, juru bicara penerbit buku-buku Alice Munro mengkonfirmasi kabar kematian tersebut.

Kristin Cochrane, CEO Penguin Random House Canada, mengatakan almarhum Alice Munro adalah harta dan aset nasional Kanada. Seorang yang menulis dengan kedalaman, empati, dan kemanusiaan yang luar biasa. 

"Karyanya dibaca dan dihargai oleh pembaca di seluruh Kanada, bahkan seluruh dunia. Tulisan Alice menginspirasi banyak penulis juga, dan karyanya meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada lanskap sastra kita. Kami semua di Penguin Random House Canada dan secara global meratapi kehilangan ini serta menghargai semua yang ditinggalkan Alice Munro," tulis Kristin dalam keterangan resminya. 

Melansir nytimes, kondisi kesehatan Munro semakin menurun sejak tahun 2009 setelah menjalani operasi bypass jantung.



Dirinya juga telah menjalani perawatan akibat penyakit kanker yang menyerangnya. Walaupun kondisinya kian memburuk namun Munro tetap produktif menulis. 

Bersama dengan Katherine Anne Porter dan Raymond Carver, dirinya sukses sebagai sastrawan yang ahli menulis cerita pendek, bidang yang terkenal sulit bagi penulis kawakan sekalipun. 

Kisah bersahaja mengenai keseharian hidup orang-orang di kota kecil Kanada serta fokus pada sosok perempuan yang melewati berbagai rintangan kehidupannya menjadi tema yang sering ditulisnya. 

Kisah-kisah kesederhanaan yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat membuat karya-karyanya mudah diterima publik dan menarik perhatian generasi pembaca baru. 

Selain kisahnya yang kuat, karakter tokoh dalam cerpennya juga kaya secara psikologis sehingga bisa membuat pembacanya mencapai keintiman karakter yang kuat.

Padahal keintiman bacaan dengan pembacanya biasanya baru terasa pada karya sastra dengan durasi yang panjang seperti novel. 

Kesuksesan Munro bermula pada cerita pertamanya bertajuk ‘Dance of the Happy Shades’ yang dirilis pada 1968.  Kemudian di tahun 1977 cerita-cerita tersebut mulai diterbitkan pada majalah The New Yorker. 

Pada 2009, Munro mendapatkan berbagai penghargaan di antaranya, Man Booker International Prize atas seluruh karyanya, serta diberi julukan sebagai ‘Chekhovnya Kanada’ oleh Cynthia Ozick, penulis terkenal dari Amerika Serikat. 

Tak hanya itu, dirinya juga pernah dijuluki sebagai ‘salah satu penulis utama fiksi Inggris di zaman tersebut’ menurut Margaret Atwood. Sementara sastrawan Salman Rushdie memujinya sebagai ‘ahli bentuk’ atas karya tulisannya. 

Dedikasinya pada karya sastra tidak sia-sia, pada 2013, Akademi Nobel mengganjarnya Hadiah Nobel Sastra.

Munro menjadi penulis Kanada pertama, dan wanita ketiga belas, yang menerima penghargaan sangat bergengsi tersebut. 

Dianggap sebagai "ahli cerita pendek kontemporer," ceritanya "The Bear Came Over the Mountain" difilmkan oleh Sarah Polley sebagai Away from Her, dan "Hateship, Friendship, Courtship, Loveship, Marriage" sebagai Hateship Loveship.

Munro dibesarkan di Wingham, Ontario, tempat dia menerbitkan cerita pertamanya "The Dimensions of a Shadow."

Setelah pindah ke Victoria, pada tahun 1963, dia membuka toko buku Munro's Books dengan suaminya saat itu, James.

Penulis: Diandra Zahra



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 15 Mei 2024

Penerima Nobel Sastra, Alice Munro Meninggal di Usia 92 Tahun

Alice Munro sastrawan yang menulis dengan kedalaman, empati, dan rasa kemanusiaan yang luar biasa

Sastrawan Alice Munro/Bloomberg

Context.id, JAKARTA - Alice Munro, penulis cerita pendek dan peraih Nobel Sastra tutup usia di umurnya 92 tahun yang berlokasi di Port Hope Ontario, Kanada, Senin (15/5) malam kemarin. 

Penguin Random House Canada, juru bicara penerbit buku-buku Alice Munro mengkonfirmasi kabar kematian tersebut.

Kristin Cochrane, CEO Penguin Random House Canada, mengatakan almarhum Alice Munro adalah harta dan aset nasional Kanada. Seorang yang menulis dengan kedalaman, empati, dan kemanusiaan yang luar biasa. 

"Karyanya dibaca dan dihargai oleh pembaca di seluruh Kanada, bahkan seluruh dunia. Tulisan Alice menginspirasi banyak penulis juga, dan karyanya meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada lanskap sastra kita. Kami semua di Penguin Random House Canada dan secara global meratapi kehilangan ini serta menghargai semua yang ditinggalkan Alice Munro," tulis Kristin dalam keterangan resminya. 

Melansir nytimes, kondisi kesehatan Munro semakin menurun sejak tahun 2009 setelah menjalani operasi bypass jantung.



Dirinya juga telah menjalani perawatan akibat penyakit kanker yang menyerangnya. Walaupun kondisinya kian memburuk namun Munro tetap produktif menulis. 

Bersama dengan Katherine Anne Porter dan Raymond Carver, dirinya sukses sebagai sastrawan yang ahli menulis cerita pendek, bidang yang terkenal sulit bagi penulis kawakan sekalipun. 

Kisah bersahaja mengenai keseharian hidup orang-orang di kota kecil Kanada serta fokus pada sosok perempuan yang melewati berbagai rintangan kehidupannya menjadi tema yang sering ditulisnya. 

Kisah-kisah kesederhanaan yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat membuat karya-karyanya mudah diterima publik dan menarik perhatian generasi pembaca baru. 

Selain kisahnya yang kuat, karakter tokoh dalam cerpennya juga kaya secara psikologis sehingga bisa membuat pembacanya mencapai keintiman karakter yang kuat.

Padahal keintiman bacaan dengan pembacanya biasanya baru terasa pada karya sastra dengan durasi yang panjang seperti novel. 

Kesuksesan Munro bermula pada cerita pertamanya bertajuk ‘Dance of the Happy Shades’ yang dirilis pada 1968.  Kemudian di tahun 1977 cerita-cerita tersebut mulai diterbitkan pada majalah The New Yorker. 

Pada 2009, Munro mendapatkan berbagai penghargaan di antaranya, Man Booker International Prize atas seluruh karyanya, serta diberi julukan sebagai ‘Chekhovnya Kanada’ oleh Cynthia Ozick, penulis terkenal dari Amerika Serikat. 

Tak hanya itu, dirinya juga pernah dijuluki sebagai ‘salah satu penulis utama fiksi Inggris di zaman tersebut’ menurut Margaret Atwood. Sementara sastrawan Salman Rushdie memujinya sebagai ‘ahli bentuk’ atas karya tulisannya. 

Dedikasinya pada karya sastra tidak sia-sia, pada 2013, Akademi Nobel mengganjarnya Hadiah Nobel Sastra.

Munro menjadi penulis Kanada pertama, dan wanita ketiga belas, yang menerima penghargaan sangat bergengsi tersebut. 

Dianggap sebagai "ahli cerita pendek kontemporer," ceritanya "The Bear Came Over the Mountain" difilmkan oleh Sarah Polley sebagai Away from Her, dan "Hateship, Friendship, Courtship, Loveship, Marriage" sebagai Hateship Loveship.

Munro dibesarkan di Wingham, Ontario, tempat dia menerbitkan cerita pertamanya "The Dimensions of a Shadow."

Setelah pindah ke Victoria, pada tahun 1963, dia membuka toko buku Munro's Books dengan suaminya saat itu, James.

Penulis: Diandra Zahra



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

TikTok Rilis Fitur Kampus, Mirip Facebook Versi Awal

Survei Pew Research Center pada 2024 menemukan enam dari sepuluh remaja di AS mengaku rutin menggunakan TikTok dan fitur ini bisa menggaet lebih ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025

Bubur Ayam Indonesia Dinobatkan sebagai Bubur Terenak di Dunia!

TasteAtlas menempatkan bubur ayam Indonesia sebagai bubur terenak dunia mengungguli Arroz Caldo dari Filipina serta Chè ba màu, bubur khas Vietn ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025

Menang di WTO, Mendag Dorong Uni Eropa Cabut Bea Imbalan Biodiesel

Pemerintah Indonesia mendesak Uni Eropa agar segera menghapus bea masuk imbalan atas impor produk biodiesel RI setelah terbitnya keputusan WTO

Renita Sukma . 25 August 2025

Kunyah Pinang Sirih Sudah Ada Sejak Zaman Kuno

Penelitian menemukan bukti praktik mengunyah pinang telah ada sejak zaman kuno, terutama di wilayah Asia Tenggara.

Renita Sukma . 24 August 2025