Jamaah Haji Indonesia yang Wafat Capai 103 Orang
Jumlah jamaah haji asal Indonesia yang wafat di Tanah Suci terus bertambah dan hingga saat ini sudah mencapai 103 orang
Context.id, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan bahwa total jamaah haji asal Indonesia yang telah meninggal dunia di Makkah, Madinah dan Jeddah sudah mencapai 103 orang.
Berdasarkan Data Penyelenggaraan Kesehatan Haji Kemenkes RI di Arab Saudi, disebutkan bahwa penyebab kematian pada jemaah ini masih didominasi oleh penyakit jantung jenis Infark miokard 32 kasus dan syok kardiogenik 21 kasus serta penyakit strok 5 kasus. Sedangkan sisanya tidak dirinci.
Infark miokard akut adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh sumbatan pada arteri koroner. Sementara syok kardiogenik adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah untuk mencukupi kebutuhan tubuh. Kondisi ini sering kali dipicu oleh serangan jantung berat.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag, jemaah haji yang meninggal dunia di Makkah ada sebanyak 68 orang, Madinah 32 orang dan Jeddah 3 orang satu di antaranya wafat saat berada di pesawat dari Indonesia ke Tanah Suci.
Jemaah haji yang wafat di Tanah Suci ini masih didominasi kelompok lanjut usia (lansia) yakni usia 65 tahun ke atas sebanyak 56 orang dengan rincian 34 jemaah meninggal di Makkah, 19 di Madinah dan 3 di Jeddah.
Dari total 103 kasus kematian ini juga, 61 di antaranya merupakan jemaah dengan risiko tinggi (risti) kesehatan, sedangkan 42 sisanya non-risti.
Jemaah haji yang wafat di Tanah Suci terbanyak berasal dari Embarkasi Surabaya (SUB) yakni 25 orang, disusul Embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC) 17 orang, Embarkasi Jakarta-Bekasi (JSK) 16 orang, Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) 14 orang, dan selebihnya masing-masing di bawah 10 orang.
Berkaitan dengan jumlah jamaah haji asal Indonesia yang sudah tiba di Tanah Suci, hingga tanggal 20 Juni 2023 pukul 24.00 WIB total jamaah haji yang telah tiba di Tanah Suci berjumlah 191.208 orang dari 499 kelompok terbang.
Koordinator Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat pada Kemenag, Dodo Murtado mengemukakan bahwa menjelang puncak haji, pihaknya telah mempersiapkan langkah strategis menyambut puncak haji.
Saat ini, kata Dodo, hampir seluruh petugas haji telah terkonsentrasi di Makkah. Selain itu, fasilitas jemaah di Arafah, Muzdalifah dan Mina secara langsung telah ditinjau dan dicek Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
“Tenda jemaah haji Indonesia sudah digelar karpet merah, dilengkapi fasilitas kasur busa dan pendingin udara atau AC. Layanan kasur ini diberikan kali pertama oleh pihak Masyariq pada penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2023 M,” tuturnya.
Tahun ini, kata Dodo, jumlah toilet di Arafah juga sudah ditambah. Setiap Maktab, ditambah 10 toilet. Menurutnya, hal tersebut akan menambah keberadaan 20 toilet yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, dapur-dapur untuk memasak makan jemaah juga telah disiapkan.
“Peningkatan layanan lainnya bagi Jemaah Haji Indonesia dari Pemerintah Arab Saudi adalah mobil golf. Sarana transportasi ini akan digunakan untuk membantu pergerakan jemaah dari tenda di Mina hingga titik terdekat jamaah yang bisa diantar dengan mobil,” katanya.
RELATED ARTICLES
Jamaah Haji Indonesia yang Wafat Capai 103 Orang
Jumlah jamaah haji asal Indonesia yang wafat di Tanah Suci terus bertambah dan hingga saat ini sudah mencapai 103 orang
Context.id, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan bahwa total jamaah haji asal Indonesia yang telah meninggal dunia di Makkah, Madinah dan Jeddah sudah mencapai 103 orang.
Berdasarkan Data Penyelenggaraan Kesehatan Haji Kemenkes RI di Arab Saudi, disebutkan bahwa penyebab kematian pada jemaah ini masih didominasi oleh penyakit jantung jenis Infark miokard 32 kasus dan syok kardiogenik 21 kasus serta penyakit strok 5 kasus. Sedangkan sisanya tidak dirinci.
Infark miokard akut adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh sumbatan pada arteri koroner. Sementara syok kardiogenik adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah untuk mencukupi kebutuhan tubuh. Kondisi ini sering kali dipicu oleh serangan jantung berat.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag, jemaah haji yang meninggal dunia di Makkah ada sebanyak 68 orang, Madinah 32 orang dan Jeddah 3 orang satu di antaranya wafat saat berada di pesawat dari Indonesia ke Tanah Suci.
Jemaah haji yang wafat di Tanah Suci ini masih didominasi kelompok lanjut usia (lansia) yakni usia 65 tahun ke atas sebanyak 56 orang dengan rincian 34 jemaah meninggal di Makkah, 19 di Madinah dan 3 di Jeddah.
Dari total 103 kasus kematian ini juga, 61 di antaranya merupakan jemaah dengan risiko tinggi (risti) kesehatan, sedangkan 42 sisanya non-risti.
Jemaah haji yang wafat di Tanah Suci terbanyak berasal dari Embarkasi Surabaya (SUB) yakni 25 orang, disusul Embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC) 17 orang, Embarkasi Jakarta-Bekasi (JSK) 16 orang, Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) 14 orang, dan selebihnya masing-masing di bawah 10 orang.
Berkaitan dengan jumlah jamaah haji asal Indonesia yang sudah tiba di Tanah Suci, hingga tanggal 20 Juni 2023 pukul 24.00 WIB total jamaah haji yang telah tiba di Tanah Suci berjumlah 191.208 orang dari 499 kelompok terbang.
Koordinator Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat pada Kemenag, Dodo Murtado mengemukakan bahwa menjelang puncak haji, pihaknya telah mempersiapkan langkah strategis menyambut puncak haji.
Saat ini, kata Dodo, hampir seluruh petugas haji telah terkonsentrasi di Makkah. Selain itu, fasilitas jemaah di Arafah, Muzdalifah dan Mina secara langsung telah ditinjau dan dicek Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
“Tenda jemaah haji Indonesia sudah digelar karpet merah, dilengkapi fasilitas kasur busa dan pendingin udara atau AC. Layanan kasur ini diberikan kali pertama oleh pihak Masyariq pada penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2023 M,” tuturnya.
Tahun ini, kata Dodo, jumlah toilet di Arafah juga sudah ditambah. Setiap Maktab, ditambah 10 toilet. Menurutnya, hal tersebut akan menambah keberadaan 20 toilet yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, dapur-dapur untuk memasak makan jemaah juga telah disiapkan.
“Peningkatan layanan lainnya bagi Jemaah Haji Indonesia dari Pemerintah Arab Saudi adalah mobil golf. Sarana transportasi ini akan digunakan untuk membantu pergerakan jemaah dari tenda di Mina hingga titik terdekat jamaah yang bisa diantar dengan mobil,” katanya.
POPULAR
RELATED ARTICLES