Share

Home Stories

Stories 30 April 2024

Perempuan Jadi Ujung Tombak Kekayaan Intelektual

Perempuan Indonesia masih kurang berpartisipasi aktif dalam sistem kekayaan intelektual

Context.id, JAKARTA- Kaum perempuan menjadi ujung tombak perekonomian bangsa melalui pengelolaan kekayaan intelektual.

Hal itu menjadi pesan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dalam seminar beertajuk ‘Perempuan Berkarya, Indonesia Cemerlang’ di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Min Usihen menyampaikan, saat ini peran perempuan Indonesia merupakan ujung tombak perekonomian bangsa.

Hal tersebut didukung oleh data BPS 2021, sekitar 64,5% total usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia dikelola dan dimiliki oleh perempuan.

Namun, dia menyadari pada kenyataannya masih banyak pula perempuan Indonesia yang kurang berpartisipasi aktif dalam sistem kekayaan intelektual  dibandingkan dengan pria, sehingga masih sedikit yang mendapatkan manfaat dari sistem ini.



“Kita perlu mendorong lebih banyak perempuan Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan intelektual sehingga memberi nilai tambah pada karyanya dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, inklusif serta mendapatkan kehidupan yang lebih layak,” terangnya.

Menurutnya, menyatakan pemerintah memberikan ruang untuk perempuan berperan aktif dan berpartisipasi dalam mengelola pembangunan di semua bidang.

Pemerintah berkomitmen terus mendorong kreativitas dan inovasi perempuan Indonesia, sehingga sejalan dengan prinsip ketiga tujuan pembangunan berkelanjutan

Seminar perempuan ini membahas kiprah dan karya para perempuan hebat dengan kompetensi dan kesuksesan di bidangnya masing-masing yang erat kaitannya dengan sistem KI.

Adapun narasumber dari kegiatan ini, seperti perancang busana Anne Avantie, penyanyi Ikke Nurjanah, novelis Asma Nadia.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 30 April 2024

Perempuan Jadi Ujung Tombak Kekayaan Intelektual

Perempuan Indonesia masih kurang berpartisipasi aktif dalam sistem kekayaan intelektual

Context.id, JAKARTA- Kaum perempuan menjadi ujung tombak perekonomian bangsa melalui pengelolaan kekayaan intelektual.

Hal itu menjadi pesan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dalam seminar beertajuk ‘Perempuan Berkarya, Indonesia Cemerlang’ di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Min Usihen menyampaikan, saat ini peran perempuan Indonesia merupakan ujung tombak perekonomian bangsa.

Hal tersebut didukung oleh data BPS 2021, sekitar 64,5% total usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia dikelola dan dimiliki oleh perempuan.

Namun, dia menyadari pada kenyataannya masih banyak pula perempuan Indonesia yang kurang berpartisipasi aktif dalam sistem kekayaan intelektual  dibandingkan dengan pria, sehingga masih sedikit yang mendapatkan manfaat dari sistem ini.



“Kita perlu mendorong lebih banyak perempuan Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan intelektual sehingga memberi nilai tambah pada karyanya dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, inklusif serta mendapatkan kehidupan yang lebih layak,” terangnya.

Menurutnya, menyatakan pemerintah memberikan ruang untuk perempuan berperan aktif dan berpartisipasi dalam mengelola pembangunan di semua bidang.

Pemerintah berkomitmen terus mendorong kreativitas dan inovasi perempuan Indonesia, sehingga sejalan dengan prinsip ketiga tujuan pembangunan berkelanjutan

Seminar perempuan ini membahas kiprah dan karya para perempuan hebat dengan kompetensi dan kesuksesan di bidangnya masing-masing yang erat kaitannya dengan sistem KI.

Adapun narasumber dari kegiatan ini, seperti perancang busana Anne Avantie, penyanyi Ikke Nurjanah, novelis Asma Nadia.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Ada Tuntutan Bubarkan DPR, Secara Hukum Indonesia Bisa?

Tuntutan pembubaran DPR menggaung saat aksi demonstrasi 25 Agustus 2025. Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti menyebut hal itu secara hukum tid ...

Renita Sukma . 14 September 2025

Fakta Unik, Gelombang Panas Bisa Bikin Kita Cepat Menua

Sebelumnya gelombang panas diketahui dapat meningkatkan risiko kematian dini akibat serangan panas, iskemia dan masalah kesehatan lainnya

Jessica Gabriela Soehandoko . 12 September 2025

PBB Sebut Waktu Pencegahan Eskalasi Kelaparan di Gaza Terbatas

PBB menyoroti fenomena kelaparan di Gaza dan menyebut sempitnya peluang untuk mencegah kelaparan menyebar di kota ini.

Renita Sukma . 08 September 2025

Pengibaran Bendera Inggris di Sepanjang Jalan dan Sentimen Anti Imigran

Berkibarnya bendera bendera St. George s Cross dan bendera Union Jack bertebaran di seluruh wilayah Inggris menimbulkan kekhawatiran atas meluasny ...

Renita Sukma . 27 August 2025