Share

Stories 12 Maret 2024

Tips Mencegah Kulit Kering dan Kusam saat Puasa Ramadan

Dehidrasi kulit saat puasa dapat disebabkan oleh kurangnya asupan air, cuaca ekstrim dan penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.

Context.id, JAKARTA - Minimnya asupan cairan selama puasa di bulan Ramadan tidak hanya berisiko membuat seseorang dehidrasi yang berdampak pada tubuh secara keseluruhan, tetapi juga pada kesehatan kulit. 

Kulit merupakan organ tubuh terluar yang berfungsi sebagai pelindung dan penjaga keseimbangan air dalam tubuh. Saat dehidrasi, kulit akan kehilangan air dan menjadi kering, kusam, dan mudah iritasi. 

Dehidrasi kulit saat puasa dapat disebabkan oleh kurangnya asupan air, cuaca ekstrim dan penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.

Untuk itu, dokter spesialis kulit dr. Kardiana Dewi, Sp.KK, FINSDV memberikan sejumlah tips agar kesehatan kulit tetap terjaga selama berpuasa. 

1. Banyak minum air putih 
Pastikan asupan cairan dalam tubuh terpenuhi guna menjaga kelembapan kulit. Dokter Kardiana menyarankan untuk minum dua gelas saat sahur dan sebelum imsak, lalu enam gelas saat berbuka puasa hingga sebelum tidur. 



"[Namun] hindari minuman berkalori tinggi, serta gula yang berlebih, seperti soda atau sirup, karena dapat menyebabkan timbulnya permasalahan pada kulit terutama yang sensitif, seperti jerawat, iritasi, hingga eksim," katanya.

2. Perhatikan durasi mandi dan suhu air 
Hindari mandi terlalu lama, terlebih jika menggunakan air panas. Pasalnya, hal tersebut bisa menghilangkan minyak alami kulit, sehingga kulit pun menjadi kering.

3. Konsumsi makanan yang baik untuk kulit 
Makanan yang kita konsumsi pada dasarnya dapat memengaruhi kondisi kulit.

Untuk itu, pilihlah makanan yang memiliki banyak manfaat bagi kulit saat berbuka puasa dan makan sahur, seperti kurma yang bisa membuat kulit menjadi lembut. 

"Selain itu, mengonsumsi sayur dan buah-buahan dengan kandungan air tinggi, seperti semangka, pepaya, jeruk dan nanas, juga dapat menjaga kelembaban kulit," ucap dr. Kardiana.

4. Pilih pelembap sesuai kondisi kulit 
dr. Kardiana juga menyarankan untuk menambahkan perawatan dan perlindungan kulit, yakni saat sebelum beraktivitas luar ruang dengan menggunakan pelindung tabir surya atau sunscreen. 

Bagi pemilik kulit berminyak disarankan memilih pelembap bertekstur ringan atau water based. Sementara untuk kulit kering dapat memilih pelembap dengan tekstur lebih pekat atau creamy. 

"[Namun] jika sedang mengalami masalah eksim pada kulit, gunakan lotion dengan kandungan hypoallergenic," katanya.

5. Kurangi pemakaian produk yang picu kulit kering 
Jangan terlalu sering dan bahkan hindari menggunakan produk eksfoliasi.

Eksofiliasi adalah perawatan mengangkat sel-sel kulit mati dan debu kotoran yang menempel di permukaan kulit. Pasalnya, selama puasa, kondisi kulit cenderung lebih kering dari biasanya. 

"Cek kandungan pada skincare. Bagi yang memiliki kulit kering, hindari dulu produk yang mengandung cairan acid, seperti AHA, BHA, dan retinol karena dapat menimbulkan iritasi," pungkas dr. Kardiana.



Penulis : Ririn oktaviani

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 12 Maret 2024

Tips Mencegah Kulit Kering dan Kusam saat Puasa Ramadan

Dehidrasi kulit saat puasa dapat disebabkan oleh kurangnya asupan air, cuaca ekstrim dan penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.

Context.id, JAKARTA - Minimnya asupan cairan selama puasa di bulan Ramadan tidak hanya berisiko membuat seseorang dehidrasi yang berdampak pada tubuh secara keseluruhan, tetapi juga pada kesehatan kulit. 

Kulit merupakan organ tubuh terluar yang berfungsi sebagai pelindung dan penjaga keseimbangan air dalam tubuh. Saat dehidrasi, kulit akan kehilangan air dan menjadi kering, kusam, dan mudah iritasi. 

Dehidrasi kulit saat puasa dapat disebabkan oleh kurangnya asupan air, cuaca ekstrim dan penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.

Untuk itu, dokter spesialis kulit dr. Kardiana Dewi, Sp.KK, FINSDV memberikan sejumlah tips agar kesehatan kulit tetap terjaga selama berpuasa. 

1. Banyak minum air putih 
Pastikan asupan cairan dalam tubuh terpenuhi guna menjaga kelembapan kulit. Dokter Kardiana menyarankan untuk minum dua gelas saat sahur dan sebelum imsak, lalu enam gelas saat berbuka puasa hingga sebelum tidur. 



"[Namun] hindari minuman berkalori tinggi, serta gula yang berlebih, seperti soda atau sirup, karena dapat menyebabkan timbulnya permasalahan pada kulit terutama yang sensitif, seperti jerawat, iritasi, hingga eksim," katanya.

2. Perhatikan durasi mandi dan suhu air 
Hindari mandi terlalu lama, terlebih jika menggunakan air panas. Pasalnya, hal tersebut bisa menghilangkan minyak alami kulit, sehingga kulit pun menjadi kering.

3. Konsumsi makanan yang baik untuk kulit 
Makanan yang kita konsumsi pada dasarnya dapat memengaruhi kondisi kulit.

Untuk itu, pilihlah makanan yang memiliki banyak manfaat bagi kulit saat berbuka puasa dan makan sahur, seperti kurma yang bisa membuat kulit menjadi lembut. 

"Selain itu, mengonsumsi sayur dan buah-buahan dengan kandungan air tinggi, seperti semangka, pepaya, jeruk dan nanas, juga dapat menjaga kelembaban kulit," ucap dr. Kardiana.

4. Pilih pelembap sesuai kondisi kulit 
dr. Kardiana juga menyarankan untuk menambahkan perawatan dan perlindungan kulit, yakni saat sebelum beraktivitas luar ruang dengan menggunakan pelindung tabir surya atau sunscreen. 

Bagi pemilik kulit berminyak disarankan memilih pelembap bertekstur ringan atau water based. Sementara untuk kulit kering dapat memilih pelembap dengan tekstur lebih pekat atau creamy. 

"[Namun] jika sedang mengalami masalah eksim pada kulit, gunakan lotion dengan kandungan hypoallergenic," katanya.

5. Kurangi pemakaian produk yang picu kulit kering 
Jangan terlalu sering dan bahkan hindari menggunakan produk eksfoliasi.

Eksofiliasi adalah perawatan mengangkat sel-sel kulit mati dan debu kotoran yang menempel di permukaan kulit. Pasalnya, selama puasa, kondisi kulit cenderung lebih kering dari biasanya. 

"Cek kandungan pada skincare. Bagi yang memiliki kulit kering, hindari dulu produk yang mengandung cairan acid, seperti AHA, BHA, dan retinol karena dapat menimbulkan iritasi," pungkas dr. Kardiana.



Penulis : Ririn oktaviani

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset \" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia . 30 October 2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...

Context.id . 29 October 2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id . 29 October 2024