Share

Home Stories

Stories 13 Maret 2024

Puasa Ramadan Bisa Kontrol Eating Disorder

Eating disorder punya dampak yang serius dan cukup fatal bagi tubuh

Ilustrasi

Context.id, JAKARTA- Bulan Ramadan mebawa berkah bagi orang yang mengalami eating disorder. Lho kok bisa?

Eating disorder atau gangguan makan adalah kondisi yang dialami seseorang terhadap pola makan, dan mengakibatkan masalah yang cukup fatal pada tubuh.

Saat bulan Ramadan, setiap orang membutuhkan banyak asupan sebagai sumber energi saat menjalankan puasa.

Sumber tersebut dihasilkan dari bahan makanan yang memiliki nilai zat gizi tinggi dan seimbang bagi kesehatan tubuh.

Bagi penderita eating disorder, berpuasa dapat berakibat pada penurunan kesehatan. Penurunan kesehatan yang dimaksud adalah ketika tubuh manusia tidak memiliki asupan yang cukup dan memaksakan untuk tetap berpuasa dengan keadaan yang lemah.

Namun, Ramadan mampu menjadi navigasi penderita eating disorder dalam upaya mengembalikan dan menerapkan pola hidup sehat setiap harinya.

Upaya tersebut dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung protein, lemak, dan karbohidrat kompleks dalam tubuh.

Maka dari itu, perlu adanya upaya dan pemahaman yang dipahami oleh penderita eating disorder selama bulan Ramadan.

Simak manfaat berpuasa bagi penderita eating disorder atau gangguan makan:

  1. Menentukan waktu sahur yang tepat

Sahur merupakan waktu yang digunakan oleh umat Islam untuk makan dan minum sebelum melaksanakan ibadah puasa.

Dalam hal ini, Anda perlu membuat waktu yang tepat untuk melaksanakan sahur. Konsumsi makanan yang seimbang baik dari protein, karbohidrat, hingga lemak.

Tujuannya adalah supaya tubuh Anda tidak mudah merasa haus dan lapar saat menjalankan ibadah puasa.

Bagi penderita eating disorder juga sangat dianjurkan membuat jadwal rencana makan untuk menentukan jenis makanan apa yang dikonsumsi setiap harinya.

2. Membuat dan menetapkan batasan

Batasan dalam bulan ramadan yang dimaksud adalah dengan menentukan waktu, tempat, dan orang sekitar.

Anda boleh saja mengikuti kegiatan diluar seperti buka bersama atau yang lainnya. Namun, perlu Anda ketahui ketika mengonsumsi makanan dan minuman di luar rumah, akan menimbulkan risiko kambuhnya gangguan makan pada tubuh.

Dalam hal ini, maka penderita eating disorder harus memilih dan membuat batasan mengenai jenis makanan dan berbagai kegiatan di luar lainnya.

3. Membuat jurnal refleksi Ramadan

Jurnal refleksi ramadan memiliki banyak manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Anda dapat membuat banyak perencanaan khusus selama Ramadan, termasuk membuat identifikasi dan mempertajam bacaan terkait dengan berbagai isu pemberitaan yang ada.

Melalui hal tersebut, Anda dapat menciptakan suasana terbaik versi diri sendiri.

4. Memanfaatkan momentum salat sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri

Salat merupakan tiang agama bagi umat Islam. Manfaat dari pelaksanaan salat adalah penyempurna ibadah dan media seseorang untuk berinteraksi kepada Allah SWT.

Bukti Ramadan hadir sebagai navigasi bagi para penderita eating disorder, memperlihatkan cara bagaimana mengelola suatu kehidupan berdasarkan aspek kesehatan, gaya hidup, serta sisi agama.

Semua aspek tersebut tentunya memiliki nilai manfaat dan pelajaran yang baik dalam menciptakan suasana kebatinan, serta kesehatan fisik bagi diri Anda. 
 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 13 Maret 2024

Puasa Ramadan Bisa Kontrol Eating Disorder

Eating disorder punya dampak yang serius dan cukup fatal bagi tubuh

Ilustrasi

Context.id, JAKARTA- Bulan Ramadan mebawa berkah bagi orang yang mengalami eating disorder. Lho kok bisa?

Eating disorder atau gangguan makan adalah kondisi yang dialami seseorang terhadap pola makan, dan mengakibatkan masalah yang cukup fatal pada tubuh.

Saat bulan Ramadan, setiap orang membutuhkan banyak asupan sebagai sumber energi saat menjalankan puasa.

Sumber tersebut dihasilkan dari bahan makanan yang memiliki nilai zat gizi tinggi dan seimbang bagi kesehatan tubuh.

Bagi penderita eating disorder, berpuasa dapat berakibat pada penurunan kesehatan. Penurunan kesehatan yang dimaksud adalah ketika tubuh manusia tidak memiliki asupan yang cukup dan memaksakan untuk tetap berpuasa dengan keadaan yang lemah.

Namun, Ramadan mampu menjadi navigasi penderita eating disorder dalam upaya mengembalikan dan menerapkan pola hidup sehat setiap harinya.

Upaya tersebut dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung protein, lemak, dan karbohidrat kompleks dalam tubuh.

Maka dari itu, perlu adanya upaya dan pemahaman yang dipahami oleh penderita eating disorder selama bulan Ramadan.

Simak manfaat berpuasa bagi penderita eating disorder atau gangguan makan:

  1. Menentukan waktu sahur yang tepat

Sahur merupakan waktu yang digunakan oleh umat Islam untuk makan dan minum sebelum melaksanakan ibadah puasa.

Dalam hal ini, Anda perlu membuat waktu yang tepat untuk melaksanakan sahur. Konsumsi makanan yang seimbang baik dari protein, karbohidrat, hingga lemak.

Tujuannya adalah supaya tubuh Anda tidak mudah merasa haus dan lapar saat menjalankan ibadah puasa.

Bagi penderita eating disorder juga sangat dianjurkan membuat jadwal rencana makan untuk menentukan jenis makanan apa yang dikonsumsi setiap harinya.

2. Membuat dan menetapkan batasan

Batasan dalam bulan ramadan yang dimaksud adalah dengan menentukan waktu, tempat, dan orang sekitar.

Anda boleh saja mengikuti kegiatan diluar seperti buka bersama atau yang lainnya. Namun, perlu Anda ketahui ketika mengonsumsi makanan dan minuman di luar rumah, akan menimbulkan risiko kambuhnya gangguan makan pada tubuh.

Dalam hal ini, maka penderita eating disorder harus memilih dan membuat batasan mengenai jenis makanan dan berbagai kegiatan di luar lainnya.

3. Membuat jurnal refleksi Ramadan

Jurnal refleksi ramadan memiliki banyak manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Anda dapat membuat banyak perencanaan khusus selama Ramadan, termasuk membuat identifikasi dan mempertajam bacaan terkait dengan berbagai isu pemberitaan yang ada.

Melalui hal tersebut, Anda dapat menciptakan suasana terbaik versi diri sendiri.

4. Memanfaatkan momentum salat sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri

Salat merupakan tiang agama bagi umat Islam. Manfaat dari pelaksanaan salat adalah penyempurna ibadah dan media seseorang untuk berinteraksi kepada Allah SWT.

Bukti Ramadan hadir sebagai navigasi bagi para penderita eating disorder, memperlihatkan cara bagaimana mengelola suatu kehidupan berdasarkan aspek kesehatan, gaya hidup, serta sisi agama.

Semua aspek tersebut tentunya memiliki nilai manfaat dan pelajaran yang baik dalam menciptakan suasana kebatinan, serta kesehatan fisik bagi diri Anda. 
 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025