Share

Stories 04 Maret 2024

Temasek dan EV Adakan Kompetisi Inovasi Teknologi Iklim 2024

Sebelumnya, East Ventures dan Temasek Foundation sukses menggelar Climate Impact Innovations Challenge 2023 yang diikuti 330 pendaftar dengan beragam inovasi teknologi iklim

Context.id, JAKARTA - East Ventures, perusahaan venture capital (VC) global yang telah mendukung lebih dari 300 perusahaan teknologi di Asia Tenggara bersama dengan Temasek Foundation, organisasi filantropi asal Singapura kembali mengumumkan edisi kedua Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2024. 

CIIC merupakan platform kompetisi inovasi teknologi iklim terbesar di Indonesia yang mendukung inisiatif pembangunan berkelanjutan. Sebelumnya, East Ventures dan Temasek Foundation sukses menggelar CIIC 2023. 

Tahun lalu, kompetisi ini menerima lebih dari 330 pendaftar dan dirangkum dengan Grand Finale, yang merupakan bagian dari side event dari Asean Business and Investment Summit 2023. 

CIIC 2023 telah menganugerahkan empat pemenang, termasuk AfterOil (Energi Terbarukan), Qarbotech (Pangan & Pertanian), BANIQL (Mobilitas) dan Waste4Change (Kelautan).
 
CIIC 2024 ini juga akan mendorong dan memberdayakan inovator teknologi untuk menampilkan inovasi berkelanjutan mereka. Nantinya para peserta akan bersaing ketat untuk menguji coba solusi mereka dalam mengatasi berbagai tantangan ekologis dan memitigasi dampak perubahan iklim di Indonesia. 

Avina Sugiarto, Partner East Ventures mengatakan total hadiah yang diperebutkan oleh para inovator sebesar Rp10 miliar. Berkaca dari tingginya antusias peserta Climate Impact Innovations Challenge 2023, CIIC 2024 ini juga pasti akan banyak mendatangkan berbagai inovasi dan ide di bidang iklim. 



"Sebagai pendukung kuat ekosistem startup dan digital, kami percaya inovator teknologi iklim berperan penting dalam menciptakan solusi berbagai masalah dan membuka jalan menuju masa depan tangguh dan berkelanjutan. Kami mengajak inovator teknologi iklim dan para mitra untuk bergabung dalam menciptakan perubahan positif yang bermanfaat bagi Indonesia dan sekitarnya,” kata Avina Sugiarto, dalam keterangan resminya Senin (4/3).

Senada, Lim Hock Chuan, Head, Programmes Temasek Foundation mengatakan platform CIIC 2023 telah memicu kreativitas dan semangat dunia startup dalam mendorong masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh. 

"Temasek Foundation senang dapat kembali bermitra dengan East Ventures untuk mendukung para inovator dan entrepreneur. CIIC 2024 akan membantu mereka dalam memanfaatkan peluang baru dan berupaya meningkatkan solusi yang bermanfaat bagi ekosistem Indonesia dan kawasan Asia Tenggara,” kata Lim Hock Chuan.

Tahun ini, CIIC 2024 fokus pada tiga trek, yaitu:

Transisi Energi

Ide dan solusi inovatif baru yang mendorong adopsi energi terbarukan dan berkontribusi pada pengurangan dan penghapusan emisi karbon, untuk membantu para komunitas dan industri beralih menuju transisi energi secara inklusif dan dengan biaya yang rendah. 

Pertanian Berkelanjutan

Mencari ide dan solusi inovatif baru yang meningkatkan produksi pangan (menanam, mengolah, memanen, memproses), meningkatkan praktik pertanian terutama dengan adanya perubahan iklim dan solusi berbasis alam yang melibatkan model bisnis yang berkelanjutan. 

Harapannya, model bisnisnya dapat direplikasi sehingga meningkatkan mata pencaharian petani dan keamanan pangan serta mengurangi emisi karbon.  

Sirkular Ekonomi

Ide dan solusi inovatif baru yang bertujuan untuk meningkatkan proses pengelolaan limbah; mengubah limbah menjadi bahan berharga, sumber daya, dan energi, sehingga mengurangi limbah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah dan untuk pembakaran, serta polusi plastik.

Periode kompetisi CIIC 2024 akan berlangsung dari Maret hingga September 2024 dan dibagi dalam lima tahap, yakni periode pendaftaran (Maret - Juni 2024), seleksi peserta (Juni - Juli 2024) dan pengumuman finalis (Juli 2024). 

Selepas pengumuman finalis akan ada pendampingan atau mentorship (Agustus 2024) dan puncaknya Grand Finale (September 2024). 



Penulis : Ririn oktaviani

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 04 Maret 2024

Temasek dan EV Adakan Kompetisi Inovasi Teknologi Iklim 2024

Sebelumnya, East Ventures dan Temasek Foundation sukses menggelar Climate Impact Innovations Challenge 2023 yang diikuti 330 pendaftar dengan beragam inovasi teknologi iklim

Context.id, JAKARTA - East Ventures, perusahaan venture capital (VC) global yang telah mendukung lebih dari 300 perusahaan teknologi di Asia Tenggara bersama dengan Temasek Foundation, organisasi filantropi asal Singapura kembali mengumumkan edisi kedua Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2024. 

CIIC merupakan platform kompetisi inovasi teknologi iklim terbesar di Indonesia yang mendukung inisiatif pembangunan berkelanjutan. Sebelumnya, East Ventures dan Temasek Foundation sukses menggelar CIIC 2023. 

Tahun lalu, kompetisi ini menerima lebih dari 330 pendaftar dan dirangkum dengan Grand Finale, yang merupakan bagian dari side event dari Asean Business and Investment Summit 2023. 

CIIC 2023 telah menganugerahkan empat pemenang, termasuk AfterOil (Energi Terbarukan), Qarbotech (Pangan & Pertanian), BANIQL (Mobilitas) dan Waste4Change (Kelautan).
 
CIIC 2024 ini juga akan mendorong dan memberdayakan inovator teknologi untuk menampilkan inovasi berkelanjutan mereka. Nantinya para peserta akan bersaing ketat untuk menguji coba solusi mereka dalam mengatasi berbagai tantangan ekologis dan memitigasi dampak perubahan iklim di Indonesia. 

Avina Sugiarto, Partner East Ventures mengatakan total hadiah yang diperebutkan oleh para inovator sebesar Rp10 miliar. Berkaca dari tingginya antusias peserta Climate Impact Innovations Challenge 2023, CIIC 2024 ini juga pasti akan banyak mendatangkan berbagai inovasi dan ide di bidang iklim. 



"Sebagai pendukung kuat ekosistem startup dan digital, kami percaya inovator teknologi iklim berperan penting dalam menciptakan solusi berbagai masalah dan membuka jalan menuju masa depan tangguh dan berkelanjutan. Kami mengajak inovator teknologi iklim dan para mitra untuk bergabung dalam menciptakan perubahan positif yang bermanfaat bagi Indonesia dan sekitarnya,” kata Avina Sugiarto, dalam keterangan resminya Senin (4/3).

Senada, Lim Hock Chuan, Head, Programmes Temasek Foundation mengatakan platform CIIC 2023 telah memicu kreativitas dan semangat dunia startup dalam mendorong masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh. 

"Temasek Foundation senang dapat kembali bermitra dengan East Ventures untuk mendukung para inovator dan entrepreneur. CIIC 2024 akan membantu mereka dalam memanfaatkan peluang baru dan berupaya meningkatkan solusi yang bermanfaat bagi ekosistem Indonesia dan kawasan Asia Tenggara,” kata Lim Hock Chuan.

Tahun ini, CIIC 2024 fokus pada tiga trek, yaitu:

Transisi Energi

Ide dan solusi inovatif baru yang mendorong adopsi energi terbarukan dan berkontribusi pada pengurangan dan penghapusan emisi karbon, untuk membantu para komunitas dan industri beralih menuju transisi energi secara inklusif dan dengan biaya yang rendah. 

Pertanian Berkelanjutan

Mencari ide dan solusi inovatif baru yang meningkatkan produksi pangan (menanam, mengolah, memanen, memproses), meningkatkan praktik pertanian terutama dengan adanya perubahan iklim dan solusi berbasis alam yang melibatkan model bisnis yang berkelanjutan. 

Harapannya, model bisnisnya dapat direplikasi sehingga meningkatkan mata pencaharian petani dan keamanan pangan serta mengurangi emisi karbon.  

Sirkular Ekonomi

Ide dan solusi inovatif baru yang bertujuan untuk meningkatkan proses pengelolaan limbah; mengubah limbah menjadi bahan berharga, sumber daya, dan energi, sehingga mengurangi limbah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah dan untuk pembakaran, serta polusi plastik.

Periode kompetisi CIIC 2024 akan berlangsung dari Maret hingga September 2024 dan dibagi dalam lima tahap, yakni periode pendaftaran (Maret - Juni 2024), seleksi peserta (Juni - Juli 2024) dan pengumuman finalis (Juli 2024). 

Selepas pengumuman finalis akan ada pendampingan atau mentorship (Agustus 2024) dan puncaknya Grand Finale (September 2024). 



Penulis : Ririn oktaviani

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset \" sirkuit otak

Context.id . 30 October 2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia . 30 October 2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...

Context.id . 29 October 2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id . 29 October 2024