Share

Stories 26 Februari 2024

Ini Komitmen Investasi VinFast

Fokus mendorong pembangunan infrastruktur, beradaptasi dengan peraturan lokal, dan mempertahankan pendekatan yang fleksibel untuk pasar Indonesia

Context.id, JAKARTA - Produsen kendaraan listrik asal Vietnam, VinFast berkomitmen untuk membangun ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia secara holistik seiring dengan investasi jangka panjang bernilai US$1,2 miliar atau Rp18,7 triliun.

CEO VinFast Indonesia Tran Quoc Huy mengatakan pihaknya akan fokus mendorong pembangunan infrastruktur, beradaptasi dengan peraturan lokal, dan mempertahankan pendekatan yang fleksibel untuk pasar Indonesia. 

"Kami percaya pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang holistik sangat penting untuk tujuan jangka panjang kami di pasar Indonesia," katanya sebagaimana dikutip,Senin (26/2/2024). 

VinFast, tuturnya,  melihat Indonesia sebagai salah satu pasar otomotif utama di Asia Tenggara. Sektor kendaraan listrik di RI juga disebut memiliki prospek cerah dan akan mengalami lonjakan yang didorong oleh insentif pemerintah seperti pemotongan pajak dan investasi infrastruktur. 

Hal ini menciptakan peluang bagi VinFast sekaligus memotivasi masyarakat Indonesia untuk mengadopsi mobilitas berkelanjutan di masa mendatang. 

"Indonesia mewakili pasar utama berikutnya bagi VinFast sekaligus menjadi penghubung strategis dalam rantai pasokan kendaraan listrik global kami," ujarnya. 

Meskipun, dalam hal pembangunan manufaktur EV, Indonesia masih memiliki sederet pekerjaan rumah. Menurut dia, Indonesia memerlukan pendekatan yang disesuaikan berdasarkan lanskap peraturan spesifiknya.

Di Vietnam, VinFast telah membangun dan mengoperasikan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif mencakup jajaran kendaraan listrik yang lengkap termasuk 7 model mobil penumpang, mulai dari mobil mini hingga segmen E-SUV (VF e34, VF 3, VF 5, VF 6, VF 7, VF 8, VF 9), dengan 5 model di antaranya sudah diluncurkan ke pasar. 



Selain kendaraan roda empat, VinFast juga menawarkan 06 model e-skuter serta e-bus untuk memenuhi beragam kebutuhan transportasi konsumen.

"Proses manufaktur kami mencakup kompleks manufaktur otomotif canggih dengan skalabilitas terdepan secara global yang menawarkan otomatisasi hingga 90% di Hai Phong," terangnya. 

Selain itu, VinFast juga mendirikan 4 pabrik sel baterai dan pengemasan untuk mengamankan rantai pasokan yang berkelanjutan.

VinFast secara aktif mencari peluang kemitraan strategis yang memungkinkan untuk menerapkan praktik yang lebih berkelanjutan, misalnya kemitraan dengan Li-Cycle dan Marubeni untuk memanfaatkan kembali baterai kendaraan listrik bekas dan membangun ekonomi sirkular.

"Selain itu, kami telah membangun jaringan nasional dengan lebih dari 150.000 port pengisian daya, memastikan kenyamanan bagi konsumen VinFast serta membantu mempromosikan mobilitas ramah lingkungan di pasar domestik," pungkasnya. 

Adapun, komitmen penanaman modal VinFast di Indonesia salah satunya untuk membangun pabrik mobil listrik yang diperkirakan akan mulai berproduksi pada 2026 dengan kapasitas 50.000 unit per tahun.  



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 26 Februari 2024

Ini Komitmen Investasi VinFast

Fokus mendorong pembangunan infrastruktur, beradaptasi dengan peraturan lokal, dan mempertahankan pendekatan yang fleksibel untuk pasar Indonesia

Context.id, JAKARTA - Produsen kendaraan listrik asal Vietnam, VinFast berkomitmen untuk membangun ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia secara holistik seiring dengan investasi jangka panjang bernilai US$1,2 miliar atau Rp18,7 triliun.

CEO VinFast Indonesia Tran Quoc Huy mengatakan pihaknya akan fokus mendorong pembangunan infrastruktur, beradaptasi dengan peraturan lokal, dan mempertahankan pendekatan yang fleksibel untuk pasar Indonesia. 

"Kami percaya pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang holistik sangat penting untuk tujuan jangka panjang kami di pasar Indonesia," katanya sebagaimana dikutip,Senin (26/2/2024). 

VinFast, tuturnya,  melihat Indonesia sebagai salah satu pasar otomotif utama di Asia Tenggara. Sektor kendaraan listrik di RI juga disebut memiliki prospek cerah dan akan mengalami lonjakan yang didorong oleh insentif pemerintah seperti pemotongan pajak dan investasi infrastruktur. 

Hal ini menciptakan peluang bagi VinFast sekaligus memotivasi masyarakat Indonesia untuk mengadopsi mobilitas berkelanjutan di masa mendatang. 

"Indonesia mewakili pasar utama berikutnya bagi VinFast sekaligus menjadi penghubung strategis dalam rantai pasokan kendaraan listrik global kami," ujarnya. 

Meskipun, dalam hal pembangunan manufaktur EV, Indonesia masih memiliki sederet pekerjaan rumah. Menurut dia, Indonesia memerlukan pendekatan yang disesuaikan berdasarkan lanskap peraturan spesifiknya.

Di Vietnam, VinFast telah membangun dan mengoperasikan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif mencakup jajaran kendaraan listrik yang lengkap termasuk 7 model mobil penumpang, mulai dari mobil mini hingga segmen E-SUV (VF e34, VF 3, VF 5, VF 6, VF 7, VF 8, VF 9), dengan 5 model di antaranya sudah diluncurkan ke pasar. 



Selain kendaraan roda empat, VinFast juga menawarkan 06 model e-skuter serta e-bus untuk memenuhi beragam kebutuhan transportasi konsumen.

"Proses manufaktur kami mencakup kompleks manufaktur otomotif canggih dengan skalabilitas terdepan secara global yang menawarkan otomatisasi hingga 90% di Hai Phong," terangnya. 

Selain itu, VinFast juga mendirikan 4 pabrik sel baterai dan pengemasan untuk mengamankan rantai pasokan yang berkelanjutan.

VinFast secara aktif mencari peluang kemitraan strategis yang memungkinkan untuk menerapkan praktik yang lebih berkelanjutan, misalnya kemitraan dengan Li-Cycle dan Marubeni untuk memanfaatkan kembali baterai kendaraan listrik bekas dan membangun ekonomi sirkular.

"Selain itu, kami telah membangun jaringan nasional dengan lebih dari 150.000 port pengisian daya, memastikan kenyamanan bagi konsumen VinFast serta membantu mempromosikan mobilitas ramah lingkungan di pasar domestik," pungkasnya. 

Adapun, komitmen penanaman modal VinFast di Indonesia salah satunya untuk membangun pabrik mobil listrik yang diperkirakan akan mulai berproduksi pada 2026 dengan kapasitas 50.000 unit per tahun.  



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Apakah Asteroid yang Kaya Logam Mulia Ribuan Triliun Dolar Bisa Ditambang?

Sebuah wahana antariksa sedang dalam perjalanan menuju sebuah asteroid yang mungkin mengandung logam berharga senilai sekitar US 100 ribu kuadrili ...

Context.id . 22 November 2024

Sertifikasi Halal Perkuat Daya Saing Produk Dalam Negeri

Sertifikasi halal menjadi salah satu tameng bagi pengusaha makanan dan minuman dari serbuan produk asing.

Noviarizal Fernandez . 22 November 2024

Paus Fransiskus Bakal Kanonisasi Carlo Acutis, Santo Millenial Pertama

Paus Fransiskus akan mengkanonisasi Carlo Acutis pada 27 April 2025, menjadikannya santo millenial pertama dan simbol kesatuan iman dengan dunia d ...

Context.id . 22 November 2024

Benar-benar Komedi, Pisang Dilakban Bisa Dilelang hingga Rp98,8 Miliar

Karya seni konseptual pisang karya Maurizio Cattelan, \"Comedian,\" saat dilelang di rumah lelang Sotheby’s jatuh ke tangan seorang pengusaha kr ...

Context.id . 22 November 2024