Share

Stories 22 Februari 2024

WNI Gemar Mengakses Layanan Kesehatan di Malaysia

Presiden Joko Widodo pernah menyebutkan bahwa hampir 2 juta orang Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahunnya.

Context.id, JAKARTA - Orang Indonesia banyak yang melakukan pengobatan ke negeri jiran, bisa ke Singapura dan juga Malaysia.

Hal ini tak bisa dihindari melihat teknologi dan pengobatan di luar negeri yang sudah lebih maju.  Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pernah menyebutkan bahwa hampir 2 juta orang Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahunnya. 

Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Roy Himawan mengungkapkan salah satu kendalanya adalah ketersediaan obat, terutama obat paten yang masuk ke Indonesia. 

Menanggapi hal itu, Chief Commercial Officer IHH Healthcare Malaysia, Sipika Singh menyebutkan bahwa orang Indonesia banyak datang ke Malaysia untuk berobat. Umumnya untuk pemeriksaan onkologi, skrining kesehatan, medical check up, radiologi, dan berbagai kanker. 

"Sudah ada 60.000 pasien yang tercatat berobat di IHH Healthcare Malaysia. Kanker paling banyak yang membuat orang Indonesia berobat di Malaysia. Kemudian ada penyakit lain seperti penyakit pencernaan, gerd, kemudian otrhopaedi dan saraf," ujarnya dalam penandatanganan kerja sama Bank Mega dengan IHH Healthcare Malaysia,dikutip dari Bisnis, Kamis (22/4/2024). 

Dia menyebutkan, di IHH Healthcare Malaysia juga punya tenaga medis multidisiplin untuk menangani kasus-kasus sulit, dan dilengkapi dengan teknologi canggih, termasuk spesialis yang beragam, sehingga kasus-kasus yang ada bisa ditangani bisa ditangani secara detail. 

"IHH Healthcare Malaysia menyediakan layanan kesehatan berkualitas. Tim kami yang terdiri dari lebih dari 1.200 profesional kesehatan, memanfaatkan teknologi medis canggih dan peralatan mutakhir seperti PET-CT, Gamma Knife, Sistem Bedah Robotic Da Vinci, dan LINAC, serta telah meningkatkan kemampuan kami untuk menyediakan perawatan komprehensif dalam banyak spesialisasi," ujarnya. 

Di Indonesia, IHH Healthcare, sebagai penyedia layanan kesehatan terkemuka dengan jaringan seperti Gleneagles Hospitals, Pantai Hospitals, dan Prince Court Medical Centre, juga baru saja meneken kerja sama dengan PT Bank Mega Tbk. (MEGA).

Melalui kerjasama ini, kata Singh, diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi pemegang kartu Bank Mega dan memberikan lebih banyak pilihan dalam mendapatkan perawatan medis berkualitas tinggi dan mudah diakses di Malaysia.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 22 Februari 2024

WNI Gemar Mengakses Layanan Kesehatan di Malaysia

Presiden Joko Widodo pernah menyebutkan bahwa hampir 2 juta orang Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahunnya.

Context.id, JAKARTA - Orang Indonesia banyak yang melakukan pengobatan ke negeri jiran, bisa ke Singapura dan juga Malaysia.

Hal ini tak bisa dihindari melihat teknologi dan pengobatan di luar negeri yang sudah lebih maju.  Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pernah menyebutkan bahwa hampir 2 juta orang Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahunnya. 

Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Roy Himawan mengungkapkan salah satu kendalanya adalah ketersediaan obat, terutama obat paten yang masuk ke Indonesia. 

Menanggapi hal itu, Chief Commercial Officer IHH Healthcare Malaysia, Sipika Singh menyebutkan bahwa orang Indonesia banyak datang ke Malaysia untuk berobat. Umumnya untuk pemeriksaan onkologi, skrining kesehatan, medical check up, radiologi, dan berbagai kanker. 

"Sudah ada 60.000 pasien yang tercatat berobat di IHH Healthcare Malaysia. Kanker paling banyak yang membuat orang Indonesia berobat di Malaysia. Kemudian ada penyakit lain seperti penyakit pencernaan, gerd, kemudian otrhopaedi dan saraf," ujarnya dalam penandatanganan kerja sama Bank Mega dengan IHH Healthcare Malaysia,dikutip dari Bisnis, Kamis (22/4/2024). 

Dia menyebutkan, di IHH Healthcare Malaysia juga punya tenaga medis multidisiplin untuk menangani kasus-kasus sulit, dan dilengkapi dengan teknologi canggih, termasuk spesialis yang beragam, sehingga kasus-kasus yang ada bisa ditangani bisa ditangani secara detail. 

"IHH Healthcare Malaysia menyediakan layanan kesehatan berkualitas. Tim kami yang terdiri dari lebih dari 1.200 profesional kesehatan, memanfaatkan teknologi medis canggih dan peralatan mutakhir seperti PET-CT, Gamma Knife, Sistem Bedah Robotic Da Vinci, dan LINAC, serta telah meningkatkan kemampuan kami untuk menyediakan perawatan komprehensif dalam banyak spesialisasi," ujarnya. 

Di Indonesia, IHH Healthcare, sebagai penyedia layanan kesehatan terkemuka dengan jaringan seperti Gleneagles Hospitals, Pantai Hospitals, dan Prince Court Medical Centre, juga baru saja meneken kerja sama dengan PT Bank Mega Tbk. (MEGA).

Melalui kerjasama ini, kata Singh, diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi pemegang kartu Bank Mega dan memberikan lebih banyak pilihan dalam mendapatkan perawatan medis berkualitas tinggi dan mudah diakses di Malaysia.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Apakah Asteroid yang Kaya Logam Mulia Ribuan Triliun Dolar Bisa Ditambang?

Sebuah wahana antariksa sedang dalam perjalanan menuju sebuah asteroid yang mungkin mengandung logam berharga senilai sekitar US 100 ribu kuadrili ...

Context.id . 22 November 2024

Sertifikasi Halal Perkuat Daya Saing Produk Dalam Negeri

Sertifikasi halal menjadi salah satu tameng bagi pengusaha makanan dan minuman dari serbuan produk asing.

Noviarizal Fernandez . 22 November 2024

Paus Fransiskus Bakal Kanonisasi Carlo Acutis, Santo Millenial Pertama

Paus Fransiskus akan mengkanonisasi Carlo Acutis pada 27 April 2025, menjadikannya santo millenial pertama dan simbol kesatuan iman dengan dunia d ...

Context.id . 22 November 2024

Benar-benar Komedi, Pisang Dilakban Bisa Dilelang hingga Rp98,8 Miliar

Karya seni konseptual pisang karya Maurizio Cattelan, \"Comedian,\" saat dilelang di rumah lelang Sotheby’s jatuh ke tangan seorang pengusaha kr ...

Context.id . 22 November 2024