Share

Home Stories

Stories 19 Februari 2024

Ini 10 Artis yang Bakal Melenggang ke Senayan

Lantas siapakah caleg artis dengan suara terbanyak di pileg kali ini?

Beberapa selebritas yang menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari Partai Amanat Nasional (PAN). Akun Instagram @bluesquad_ofc

Context.id, JAKARTA - Hitung suara pemilihan umum legislatif DPR maupun DPD oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih berlangsung hingga Senin (19/2/2024).

Pada kontestasi ini, puluhan artis ikut serta bertarung menuju Senayan alias gedung DPR. Lantas siapakah caleg artis dengan suara terbanyak di pileg kali ini?

Berikut daftar artis-artis yang diperkirakan bakal melenggang ke Senayan berdasarkan publikasi KPU di laman pemilu2024.kpu.go.id untuk perhitungan Senin siang pukul 11.00 WIB.

1. Komeng alias Alifiansyah 1.811.604 suara (DPD Jabar)

2. Jihan Fahira 698.403 suara (DPD Jabar)

3. Uya Kuya 436.937suara (Dapil Jakarta II/PAN)



4. Lula Kamal 363.142 suara (Dapil Jakarta II/PAN)

5. Once Mekel 348.891 suara (Dapil Jakarta II/PDIP)

6. Primus Yustisio 54.336 suara (Dapil Jawa Barat V/PAN)

7. Moreno Soeprapto 64.788 suara (Dapil Jawa Timur V/Gerindra)

8. Tommy Kurniawan 44.965 suara (Dapil Jawa Barat V/PKB)

9. Nafa Urbach 46.477 suara (Dapil Jawa Tengah VI/Nasdem)

10. Mulan Jameela 39.437 suara (Dapil Jawa Barat XI/Gerindra)

Popularitas yang ditawarkan oleh publik figur memang bisa menjadi modal kuat dalam pemilu. Namun nyatanya, ini merupakan bentuk marketing yang tidak berkesinambungan.

Seringkali figur tersebut tidak membawa ide atau gagasan yang jelas sehingga, ketika sudah terpilih, masyarakat merasa tidak puas dengan kinerja mereka. Terlebih jika yang diusung adalah figur publik yang direkrut secara instan, bukan tokoh yang lahir dari proses kaderisasi internal partai.

Dalam jangka panjang, ini semua akan berdampak pada munculnya rasa apatisme di masyarakat terhadap kegiatan demokrasi. Pada akhirnya strategi ini akan merugikan partai dan masyarakat umum.

Strategi marketing menggunakan publik figur untuk maju dalam konteks politik juga sebenarnya bukan cara yang “haram”. Hanya saja, jangan sampai “pemasangan” figur tersebut menghilangkan inovasi politik dan janji politik kepada masyarakat.

Semoga saja pesohor yang lolos membawa gagasan dan memperjuangkan aspirasi konstituennya.
 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 19 Februari 2024

Ini 10 Artis yang Bakal Melenggang ke Senayan

Lantas siapakah caleg artis dengan suara terbanyak di pileg kali ini?

Beberapa selebritas yang menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari Partai Amanat Nasional (PAN). Akun Instagram @bluesquad_ofc

Context.id, JAKARTA - Hitung suara pemilihan umum legislatif DPR maupun DPD oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih berlangsung hingga Senin (19/2/2024).

Pada kontestasi ini, puluhan artis ikut serta bertarung menuju Senayan alias gedung DPR. Lantas siapakah caleg artis dengan suara terbanyak di pileg kali ini?

Berikut daftar artis-artis yang diperkirakan bakal melenggang ke Senayan berdasarkan publikasi KPU di laman pemilu2024.kpu.go.id untuk perhitungan Senin siang pukul 11.00 WIB.

1. Komeng alias Alifiansyah 1.811.604 suara (DPD Jabar)

2. Jihan Fahira 698.403 suara (DPD Jabar)

3. Uya Kuya 436.937suara (Dapil Jakarta II/PAN)



4. Lula Kamal 363.142 suara (Dapil Jakarta II/PAN)

5. Once Mekel 348.891 suara (Dapil Jakarta II/PDIP)

6. Primus Yustisio 54.336 suara (Dapil Jawa Barat V/PAN)

7. Moreno Soeprapto 64.788 suara (Dapil Jawa Timur V/Gerindra)

8. Tommy Kurniawan 44.965 suara (Dapil Jawa Barat V/PKB)

9. Nafa Urbach 46.477 suara (Dapil Jawa Tengah VI/Nasdem)

10. Mulan Jameela 39.437 suara (Dapil Jawa Barat XI/Gerindra)

Popularitas yang ditawarkan oleh publik figur memang bisa menjadi modal kuat dalam pemilu. Namun nyatanya, ini merupakan bentuk marketing yang tidak berkesinambungan.

Seringkali figur tersebut tidak membawa ide atau gagasan yang jelas sehingga, ketika sudah terpilih, masyarakat merasa tidak puas dengan kinerja mereka. Terlebih jika yang diusung adalah figur publik yang direkrut secara instan, bukan tokoh yang lahir dari proses kaderisasi internal partai.

Dalam jangka panjang, ini semua akan berdampak pada munculnya rasa apatisme di masyarakat terhadap kegiatan demokrasi. Pada akhirnya strategi ini akan merugikan partai dan masyarakat umum.

Strategi marketing menggunakan publik figur untuk maju dalam konteks politik juga sebenarnya bukan cara yang “haram”. Hanya saja, jangan sampai “pemasangan” figur tersebut menghilangkan inovasi politik dan janji politik kepada masyarakat.

Semoga saja pesohor yang lolos membawa gagasan dan memperjuangkan aspirasi konstituennya.
 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025