Share

Home Stories

Stories 18 Januari 2024

Baru Dilantik, Komisioner KPPU Tancap Gas

Presiden melantik 9 anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang mayoritas terdiri dari muka-muka lama

Context.id, JAKARTA- Akhirnya Komisi Pengawas Persaingan Usaha resmi memiliki jajaran komisioner yang baru. Presiden Joko Widodo hari ini Kamis (18 /1/2004) di Istana Negara melantik 9 Anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Periode 2024-2029. 

Adapun para komisioner yang baru itu adalah M. Fanshurullah Asa,. Aru Armando, Rhido Jusmadi,  Gopprera Panggabean, Hilman Pujana, Mohammad Noor Rofieq, Mohammad Reza,  Eugenia Mardanugraha dan Budi Joyo Santoso.

Seluruh anggota KPPU tersebut telah aktif bekerja sejak awal minggu ini, dan tengah mempersiapkan rencana kerja dan prioritas untuk lima tahun ke depan.

Mereka juga telah melakukan rapat komisi dan menyepakati untuk menunjuk Fanshurullah Asa dan Aru Armando sebagai ketua dan wakil ketua di awal periode tersebut.

Ketua KPPU, yang juga akrab dipanggil Ifan, setelah pelantikan mengungkapkan bahwa banyak tantangan besar yang menunggu di periode keanggotaannya.



“Periode kelima ini sangat menantang, karena masih banyak pekerjaan rumah KPPU yang belum tuntas. Seperti transformasi kelembagaan dan kepegawaian KPPU, anggaran yang rendah ditengah lingkup tugas yang luas dengan perkembangan pasar digital, maupun amandemen atas undang-undang persaingan usaha,” ujarnya.

Lebih lanjut Ifan percaya dengan komposisi anggota KPPU periode ini, akan menjamin keberlanjutan program dan mempercepat proses adaptasi kerja sehingga anggota yang baru dapat segera menjalankan tugas dan fungsinya.

Untuk 100 hari pertama, KPPU akan memfokuskan diri pada pengawasan persaingan usaha di sektor dengan besaran Indeks Persaingan Usaha Nasional terendah atau di bawah rata-rata selama lima tahun terakhir.

Sebagai informasi, ada sektor yang indeks persaingan usahanya masih rendah yakni sektor energi dan sumber daya mineral, seperti gas, ketenagalistrikan, dan pertambangan; serta sektor konstruksi selain tentunya mencermati ekonomi digital dan pangan.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 18 Januari 2024

Baru Dilantik, Komisioner KPPU Tancap Gas

Presiden melantik 9 anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang mayoritas terdiri dari muka-muka lama

Context.id, JAKARTA- Akhirnya Komisi Pengawas Persaingan Usaha resmi memiliki jajaran komisioner yang baru. Presiden Joko Widodo hari ini Kamis (18 /1/2004) di Istana Negara melantik 9 Anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Periode 2024-2029. 

Adapun para komisioner yang baru itu adalah M. Fanshurullah Asa,. Aru Armando, Rhido Jusmadi,  Gopprera Panggabean, Hilman Pujana, Mohammad Noor Rofieq, Mohammad Reza,  Eugenia Mardanugraha dan Budi Joyo Santoso.

Seluruh anggota KPPU tersebut telah aktif bekerja sejak awal minggu ini, dan tengah mempersiapkan rencana kerja dan prioritas untuk lima tahun ke depan.

Mereka juga telah melakukan rapat komisi dan menyepakati untuk menunjuk Fanshurullah Asa dan Aru Armando sebagai ketua dan wakil ketua di awal periode tersebut.

Ketua KPPU, yang juga akrab dipanggil Ifan, setelah pelantikan mengungkapkan bahwa banyak tantangan besar yang menunggu di periode keanggotaannya.



“Periode kelima ini sangat menantang, karena masih banyak pekerjaan rumah KPPU yang belum tuntas. Seperti transformasi kelembagaan dan kepegawaian KPPU, anggaran yang rendah ditengah lingkup tugas yang luas dengan perkembangan pasar digital, maupun amandemen atas undang-undang persaingan usaha,” ujarnya.

Lebih lanjut Ifan percaya dengan komposisi anggota KPPU periode ini, akan menjamin keberlanjutan program dan mempercepat proses adaptasi kerja sehingga anggota yang baru dapat segera menjalankan tugas dan fungsinya.

Untuk 100 hari pertama, KPPU akan memfokuskan diri pada pengawasan persaingan usaha di sektor dengan besaran Indeks Persaingan Usaha Nasional terendah atau di bawah rata-rata selama lima tahun terakhir.

Sebagai informasi, ada sektor yang indeks persaingan usahanya masih rendah yakni sektor energi dan sumber daya mineral, seperti gas, ketenagalistrikan, dan pertambangan; serta sektor konstruksi selain tentunya mencermati ekonomi digital dan pangan.



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Muatan Politis Proyek Revisi Sejarah Versi Pemerintah

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia versi pemerintah dianggap bermuatan politis, bukan karena dasar pertimbangan ilmu pengetahuan

Renita Sukma . 25 June 2025

Bagaimana AI Meresap dalam Parfum

AI merevolusi proses pembuatan wewangian atau parfum. Benarkah hasilnya sesuai dengan hasil racikan tangan manusia?

Noviarizal Fernandez . 25 June 2025

Meningkatnya Penculikan Miliarder Kripto

Awalnya, pencurian kripto identik dengan peretas tapi kini kembali ke cara konvensional, menculik investornya dan memindahkan kekayaannya ke rekening

Noviarizal Fernandez . 23 June 2025

Turang Sudah Pulang, Film Terbaik yang Lama Menghilang

Seniman Bunga Siagian berhasil membawa pulang film karya aktivis Lekra Bachtiar Siagian berjudul Turang, yang sempat hilang puluhan tahun dari per ...

Renita Sukma . 22 June 2025