Konglomerat Indonesia Paling Kaya di Asia Tenggara
Meski ada beberapa nama konglomerat yang meraih banyak cuan, secara keseluruhan jurang ketimpangan di Indonesia kian melebar.
Context.id, JAKARTA- Indonesia adalah negara kaya raya. Buktinya, ada tiga konglomerat negeri ini yang masuk deretan orang tajir se-Asia Tenggara.
Dalam daftar orang terkaya di Asia Tenggara, Crazy Rich Indonesia selalu berada dalam peringkat 10 besar.
Salah satu di antaranya, tidak lain dan tidak bukan, adalah Prajogo Pangestu yang mencetak kenaikan harta terbesar pada tahun ini baik dari sisi nominal maupun persentase.
Dalam Forbes Real Time Billionaires, Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Asia Tenggara. Untuk posisi dunia, Prajogo nangkring di peringkat ke-40 dengan kekayaan mencapai US$35,9 miliar pada Rabu (17/1).
Tahun sebelumnya, Prajogo menempati peringkat ke-24 secara global dan peringkat ke-4 di Asia. Jika merujuk dari Forbes, Prajogo merupakan satu dari empat orang di seluruh dunia yang mengalami peningkatan kekayaan sangat signifikan sepanjang 2023.
Forbes melaporkan nilai kekayaan bersih atau net worth Prajogo Pangestu lebih dari delapan kali lipat dari US$5,1 miliar pada 2022 menjadi US$43,7 miliar akhir 2023 lalu dan turun menjadi US$35,9 miliar awal tahun ini.
Prajogo merupakan pendiri Barito Pacific, sebuah perusahaan energi terkemuka di Tanah Air bahkan Asia. Selain mengumpulkan pundi-pundi kekayaan dari gergasi itu, mantan sopir angkot ini juga punya mesin uang lainnya.
Emiten pertambangan batu bara, Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) dan perusahaan energi terbarukan Barito Renewables Energy (BREN) miliknya yang belum ini melantai dan mengalami berkali-kali lipat kenaikan harga saham juga ikut menyumbang kenaikan harta Prajogo.
Kepemilikan saham BREN dengan nilai US$14,8 miliar memang memberikan kontribusi besar. Selain saham BREN, kepemilikan saham CUAN senilai US$8,3 miliar juga ikut berkontribusi.
Juara Lainnya
Selain Prajogo, Low Tuck Kwong, juga dari Indonesia, menempati posisi sebagai orang terkaya kedua di Asia Tenggara, sementara Hartono bersaudara berada pada posisi ketiga dan keempat. Artinya, ada empat jawara Indonesia yang hartanya paling banyak di Asia Tenggara ini.
Forbes mencatat raja batu bara Low Tuck Kwong juga melipatgandakan hartanya menjadi US$27,9 miliar sepanjang 2023. Low Tuck Kwong, mengendalikan perusahaan batu bara Bayan Resources.
Selain bermain di batu bara, sama seperti Prajogo, Low juga memiliki perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy dan memiliki saham di The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Electric.
Kekayaannya memang meningkat tajam pada 2023, dari sebelumnya US$3,7 miliar pada 2022, menjadi US$25,5 miliar.
Lalu ada duet R. Budi Hartono dan Michael Hartono, pemilik Djarum, BCA dan dagang-el, Blibli. Budi Hartono berada di posisi tiga orang terkaya di Asia Tenggara dengan kekayaan US$36,5 miliar.
Dalam IPO terbesar kedua di Indonesia pada 2022, kakak beradik ini mendaftarkan Global Digital Niaga, pemilik e-commerce Blibli, dan mengumpulkan US$510 juta.
Sedangkan Michael Hartono, saudara kandung Budi Hartono, menempati peringkat keempat dengan kekayaan sekitar US$25,4 miliar.
Meski ada beberapa nama konglomerat yang meraih banyak cuan, secara keseluruhan jurang ketimpangan di Indonesia kian melebar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan rasio gini atau pelebaran ketimpangan dari 0,381 poin pada September 2022 menjadi 0,388 poin pada Maret 2023, atau meningkat sebesar 0,007 poin.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal mengungkapkan, rasio gini meningkat akibat masyarakat miskin yang keluar dari garis kemiskinan tidak beralih menjadi sejahtera.
Hanya saja secara statistik mereka tidak lagi tergolong di bawah garis kemiskinan, meski realitasnya masih berpendapatan rendah atau miskin.
RELATED ARTICLES
Konglomerat Indonesia Paling Kaya di Asia Tenggara
Meski ada beberapa nama konglomerat yang meraih banyak cuan, secara keseluruhan jurang ketimpangan di Indonesia kian melebar.
Context.id, JAKARTA- Indonesia adalah negara kaya raya. Buktinya, ada tiga konglomerat negeri ini yang masuk deretan orang tajir se-Asia Tenggara.
Dalam daftar orang terkaya di Asia Tenggara, Crazy Rich Indonesia selalu berada dalam peringkat 10 besar.
Salah satu di antaranya, tidak lain dan tidak bukan, adalah Prajogo Pangestu yang mencetak kenaikan harta terbesar pada tahun ini baik dari sisi nominal maupun persentase.
Dalam Forbes Real Time Billionaires, Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Asia Tenggara. Untuk posisi dunia, Prajogo nangkring di peringkat ke-40 dengan kekayaan mencapai US$35,9 miliar pada Rabu (17/1).
Tahun sebelumnya, Prajogo menempati peringkat ke-24 secara global dan peringkat ke-4 di Asia. Jika merujuk dari Forbes, Prajogo merupakan satu dari empat orang di seluruh dunia yang mengalami peningkatan kekayaan sangat signifikan sepanjang 2023.
Forbes melaporkan nilai kekayaan bersih atau net worth Prajogo Pangestu lebih dari delapan kali lipat dari US$5,1 miliar pada 2022 menjadi US$43,7 miliar akhir 2023 lalu dan turun menjadi US$35,9 miliar awal tahun ini.
Prajogo merupakan pendiri Barito Pacific, sebuah perusahaan energi terkemuka di Tanah Air bahkan Asia. Selain mengumpulkan pundi-pundi kekayaan dari gergasi itu, mantan sopir angkot ini juga punya mesin uang lainnya.
Emiten pertambangan batu bara, Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) dan perusahaan energi terbarukan Barito Renewables Energy (BREN) miliknya yang belum ini melantai dan mengalami berkali-kali lipat kenaikan harga saham juga ikut menyumbang kenaikan harta Prajogo.
Kepemilikan saham BREN dengan nilai US$14,8 miliar memang memberikan kontribusi besar. Selain saham BREN, kepemilikan saham CUAN senilai US$8,3 miliar juga ikut berkontribusi.
Juara Lainnya
Selain Prajogo, Low Tuck Kwong, juga dari Indonesia, menempati posisi sebagai orang terkaya kedua di Asia Tenggara, sementara Hartono bersaudara berada pada posisi ketiga dan keempat. Artinya, ada empat jawara Indonesia yang hartanya paling banyak di Asia Tenggara ini.
Forbes mencatat raja batu bara Low Tuck Kwong juga melipatgandakan hartanya menjadi US$27,9 miliar sepanjang 2023. Low Tuck Kwong, mengendalikan perusahaan batu bara Bayan Resources.
Selain bermain di batu bara, sama seperti Prajogo, Low juga memiliki perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy dan memiliki saham di The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Electric.
Kekayaannya memang meningkat tajam pada 2023, dari sebelumnya US$3,7 miliar pada 2022, menjadi US$25,5 miliar.
Lalu ada duet R. Budi Hartono dan Michael Hartono, pemilik Djarum, BCA dan dagang-el, Blibli. Budi Hartono berada di posisi tiga orang terkaya di Asia Tenggara dengan kekayaan US$36,5 miliar.
Dalam IPO terbesar kedua di Indonesia pada 2022, kakak beradik ini mendaftarkan Global Digital Niaga, pemilik e-commerce Blibli, dan mengumpulkan US$510 juta.
Sedangkan Michael Hartono, saudara kandung Budi Hartono, menempati peringkat keempat dengan kekayaan sekitar US$25,4 miliar.
Meski ada beberapa nama konglomerat yang meraih banyak cuan, secara keseluruhan jurang ketimpangan di Indonesia kian melebar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan rasio gini atau pelebaran ketimpangan dari 0,381 poin pada September 2022 menjadi 0,388 poin pada Maret 2023, atau meningkat sebesar 0,007 poin.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal mengungkapkan, rasio gini meningkat akibat masyarakat miskin yang keluar dari garis kemiskinan tidak beralih menjadi sejahtera.
Hanya saja secara statistik mereka tidak lagi tergolong di bawah garis kemiskinan, meski realitasnya masih berpendapatan rendah atau miskin.
POPULAR
RELATED ARTICLES