Share

Home Stories

Stories 16 Januari 2024

Akhirnya Ada Pabrik Alkohol di Tanah Arab

Jenama tersebut sebelumnya menjadi mitra maskapai penerbangan kebanggaaan UEA, Etihad Airlines dengan menyediakan minum beralkohol selama penerbangan.

Context.id, JAKARTA - Uni Emirat Arab menjadi negara pertama di kawasan teluk yang memiliki pabrik minuman beralkohol.

Dikutip dari Foodbev, Selasa (16/1/2024), pabrik yang didirikan oleh perusahaan Side Hustle Brews berlokasi di The Galleria Al Maryah Island di Kota Abu Dhabi.

Jenama tersebut sebelumnya memang menjadi mitra maskapai penerbangan kebanggaaan UEA, Etihad Airlines dengan menyediakan minum beralkohol selama penerbangan.

UEA sebelumnya telah merevisi aturan mengenai perizinan minuman beralkohol pada 2021 lalu. Regulasi itu memberikan izin bagi pemegang lisensi untuk memproduksi minuman tersebut di negara itu dengan jumlah yang terbatas.

Tempat pembuatan bir ini akan menyediakan minuman hop dan koktail buatan Side Hustle, merek minuman beralkohol pertama di UEA.



Pendiri dan CEO Side Hustle Brews & Spirits, Chad McGehee, berkata bahwa sebagai pendiri gerakan usaha lokal, pihaknya mengakui tanggung jawab yang diberikan kepada mereka dan dengan rendah hati serta gembira bisa membuka pabrik bir mikro kerajinan pertama di Abu Dhabi.

“Kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman food and beverage yang inovatif dan autentik sesuai dengan standar tinggi seiring kami membangun Craft by Side Hustle menjadi merek yang dapat dibanggakan oleh komunitas di negara ini sebagai milik mereka.

Keterbukaan memang tengah melanda kawasan Teluk. Pada 2021 lalu, Arab Saudi dikabarkan mempertimbangkan untuk melegalkan minum-minuman keras dan hanya berlaku di  Neom, sebuah kota baru senilai US$500 miliar yang akan dibangun di Laut Merah.

Neom akan beroperasi di bawah undang-undang pendiriannya sendiri yang masih dirumuskan. CEO Neom's Tech and Digital Holding Company, Joseph Bradley mengatakan pihaknya tidak memastikan apakah alkohol akan diizinkan di bawah undang-undang.

 "Semua orang mengerti perlunya menarik bakat dan turis asing. Apa yang sering kami tanyakan adalah seluruh gagasan tentang apakah akan ada alkohol, apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi ini?" ketika itu.
 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 16 Januari 2024

Akhirnya Ada Pabrik Alkohol di Tanah Arab

Jenama tersebut sebelumnya menjadi mitra maskapai penerbangan kebanggaaan UEA, Etihad Airlines dengan menyediakan minum beralkohol selama penerbangan.

Context.id, JAKARTA - Uni Emirat Arab menjadi negara pertama di kawasan teluk yang memiliki pabrik minuman beralkohol.

Dikutip dari Foodbev, Selasa (16/1/2024), pabrik yang didirikan oleh perusahaan Side Hustle Brews berlokasi di The Galleria Al Maryah Island di Kota Abu Dhabi.

Jenama tersebut sebelumnya memang menjadi mitra maskapai penerbangan kebanggaaan UEA, Etihad Airlines dengan menyediakan minum beralkohol selama penerbangan.

UEA sebelumnya telah merevisi aturan mengenai perizinan minuman beralkohol pada 2021 lalu. Regulasi itu memberikan izin bagi pemegang lisensi untuk memproduksi minuman tersebut di negara itu dengan jumlah yang terbatas.

Tempat pembuatan bir ini akan menyediakan minuman hop dan koktail buatan Side Hustle, merek minuman beralkohol pertama di UEA.



Pendiri dan CEO Side Hustle Brews & Spirits, Chad McGehee, berkata bahwa sebagai pendiri gerakan usaha lokal, pihaknya mengakui tanggung jawab yang diberikan kepada mereka dan dengan rendah hati serta gembira bisa membuka pabrik bir mikro kerajinan pertama di Abu Dhabi.

“Kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman food and beverage yang inovatif dan autentik sesuai dengan standar tinggi seiring kami membangun Craft by Side Hustle menjadi merek yang dapat dibanggakan oleh komunitas di negara ini sebagai milik mereka.

Keterbukaan memang tengah melanda kawasan Teluk. Pada 2021 lalu, Arab Saudi dikabarkan mempertimbangkan untuk melegalkan minum-minuman keras dan hanya berlaku di  Neom, sebuah kota baru senilai US$500 miliar yang akan dibangun di Laut Merah.

Neom akan beroperasi di bawah undang-undang pendiriannya sendiri yang masih dirumuskan. CEO Neom's Tech and Digital Holding Company, Joseph Bradley mengatakan pihaknya tidak memastikan apakah alkohol akan diizinkan di bawah undang-undang.

 "Semua orang mengerti perlunya menarik bakat dan turis asing. Apa yang sering kami tanyakan adalah seluruh gagasan tentang apakah akan ada alkohol, apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi ini?" ketika itu.
 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Google VEO 3, AI yang Bisa Bikin Video dari Teks

Bayangkan kamu cukup menulis cerita dan dalam hitungan menit, video sinematik pun tercipta

Renita Sukma . 30 May 2025

Dua Dekade Marjin Kiri, Bernapas di Sela-Sela Penjegalan dan Pasar Buku

Penerbit Marjin Kiri bertahan hingga usia dua puluh tahun. Bertarung melawan modal besar hingga keengganan membaca buku serius

Renita Sukma . 28 May 2025

Bahasa Inggris, Tiket ke Panggung Global

Keinginan masyarakat Indonesia untuk menembus dunia kerja dan pendidikan global terus meningkat. Namun satu hal mendasar justru tertinggal, kemamp ...

Renita Sukma . 27 May 2025

Soeharto Tetap Membayangi Meskipun Sudah 27 Tahun Lengser

Dua puluh tujuh tahun setelah Soeharto mengakhiri 32 tahun kekuasaannya, Indonesia kembali bergulat dengan warisan Orde Baru

Renita Sukma . 26 May 2025