Rencana Texas A&M Jadi Pusat Inovasi Nuklir AS
Teknologi ini dianggap ideal untuk lokasi terpencil, aplikasi industri dan pusat data yang membutuhkan pasokan listrik stabil
![](https://context.id/images-data/2025/02/11/getimg_ai_img-3mdj7eupji3fmr3phtbhv.jpeg)
Context.id, JAKARTA - Universitas Texas A&M akan menjadi tuan rumah bagi empat reaktor nuklir skala kecil (small modular reactors/SMR) dalam upaya meningkatkan pasokan energi di Texas.
Inisiatif ini diumumkan pada Selasa (5/2) dan melibatkan kerja sama dengan empat perusahaan energi nuklir terkemuka.
SMR merupakan reaktor yang lebih kecil dari pembangkit nuklir konvensional.
Keunggulannya terletak pada fleksibilitas pemasangan, karena dapat dirakit di pabrik sebelum dipasang di lokasi akhir.
Teknologi ini dianggap ideal untuk lokasi terpencil, aplikasi industri, serta pusat data yang membutuhkan pasokan listrik stabil.
"Sederhana saja: Amerika Serikat membutuhkan lebih banyak tenaga," kata Rektor Texas A&M John Sharp seperti dilansir Newsweek.
Menurutnya, Texas adalah satu-satunya negara bagian yang bersedia maju membangun pembangkit listrik baru yang dibutuhkan.
Empat reaktor ini akan dibangun di Texas A&M-RELLIS, kampus teknologi dan inovasi seluas 2.400 hektar di Bryan, Texas.
Universitas menilai fasilitas ini dapat mengisi celah infrastruktur yang selama ini menghambat ekspansi energi nuklir di negara bagian tersebut.
Reaktor-reaktor ini akan beroperasi di Energy Proving Ground, sebuah pusat penelitian yang bertujuan menguji dan mengembangkan teknologi SMR.
Tenaga yang dihasilkan di sini juga dapat membantu meningkatkan pasokan listrik ke jaringan Electric Reliability Council of Texas (ERCOT).
Para mitra industri yang terlibat dalam proyek ini di antaranya Aalo Atomics, Kairos Power, Natura Resources dan Terrestrial Energy.
Secara keseluruhan, reaktor di lokasi ini diperkirakan akan menghasilkan lebih dari satu gigawatt listrik, setara dengan kapasitas reaktor nuklir konvensional.
"Kami antusias bekerja sama dengan Texas A&M System, sebuah pemimpin inovasi, untuk membentuk masa depan energi," ujar CEO Aalo Atomics Matt Loszak.
Aalo Atomics berencana membangun hingga enam unit reaktor, masing-masing berkapasitas 10 megawatt.
Texas A&M meyakini proyek ini akan menjadi model bagi pengembangan reaktor modular kecil di seluruh AS. Jika berhasil, proyek ini dapat mengubah lanskap energi Amerika Serikat.
POPULAR
RELATED ARTICLES
Rencana Texas A&M Jadi Pusat Inovasi Nuklir AS
Teknologi ini dianggap ideal untuk lokasi terpencil, aplikasi industri dan pusat data yang membutuhkan pasokan listrik stabil
![](https://context.id/images-data/2025/02/11/getimg_ai_img-3mdj7eupji3fmr3phtbhv.jpeg)
Context.id, JAKARTA - Universitas Texas A&M akan menjadi tuan rumah bagi empat reaktor nuklir skala kecil (small modular reactors/SMR) dalam upaya meningkatkan pasokan energi di Texas.
Inisiatif ini diumumkan pada Selasa (5/2) dan melibatkan kerja sama dengan empat perusahaan energi nuklir terkemuka.
SMR merupakan reaktor yang lebih kecil dari pembangkit nuklir konvensional.
Keunggulannya terletak pada fleksibilitas pemasangan, karena dapat dirakit di pabrik sebelum dipasang di lokasi akhir.
Teknologi ini dianggap ideal untuk lokasi terpencil, aplikasi industri, serta pusat data yang membutuhkan pasokan listrik stabil.
"Sederhana saja: Amerika Serikat membutuhkan lebih banyak tenaga," kata Rektor Texas A&M John Sharp seperti dilansir Newsweek.
Menurutnya, Texas adalah satu-satunya negara bagian yang bersedia maju membangun pembangkit listrik baru yang dibutuhkan.
Empat reaktor ini akan dibangun di Texas A&M-RELLIS, kampus teknologi dan inovasi seluas 2.400 hektar di Bryan, Texas.
Universitas menilai fasilitas ini dapat mengisi celah infrastruktur yang selama ini menghambat ekspansi energi nuklir di negara bagian tersebut.
Reaktor-reaktor ini akan beroperasi di Energy Proving Ground, sebuah pusat penelitian yang bertujuan menguji dan mengembangkan teknologi SMR.
Tenaga yang dihasilkan di sini juga dapat membantu meningkatkan pasokan listrik ke jaringan Electric Reliability Council of Texas (ERCOT).
Para mitra industri yang terlibat dalam proyek ini di antaranya Aalo Atomics, Kairos Power, Natura Resources dan Terrestrial Energy.
Secara keseluruhan, reaktor di lokasi ini diperkirakan akan menghasilkan lebih dari satu gigawatt listrik, setara dengan kapasitas reaktor nuklir konvensional.
"Kami antusias bekerja sama dengan Texas A&M System, sebuah pemimpin inovasi, untuk membentuk masa depan energi," ujar CEO Aalo Atomics Matt Loszak.
Aalo Atomics berencana membangun hingga enam unit reaktor, masing-masing berkapasitas 10 megawatt.
Texas A&M meyakini proyek ini akan menjadi model bagi pengembangan reaktor modular kecil di seluruh AS. Jika berhasil, proyek ini dapat mengubah lanskap energi Amerika Serikat.
POPULAR
RELATED ARTICLES