China Tantang Dominasi AS di Teknologi AI
Persaingan AS dan China di bidang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin ketat.
Context.id, JAKARTA - Persaingan di dunia kecerdasan buatan (AI) semakin memanas. Setelah kehadiran DeepSeek mengejutkanOpenAI, kini Alibaba meluncurkan Qwen 2.5, yang diklaim lebih canggih dari ChatGPT.
Pada awal Januari, Tiongkok memperkenalkan DeepSeek-V3, model AI yang mampu menyaingi ChatGPT dengan biaya sepuluh kali lebih murah.
DeepSeek hanya menghabiskan dana US$6 juta, jauh lebih efisien dibandingkan ChatGPT yang menghabiskan US$63 juta.
Efeknya langsung terasa di Silicon Valley. Saham raksasa teknologi AS seperti Nvidia , Microsoft, dan Alphabet mengalami penurunan yang signifikan.
Kepanikan semakin meluas ketika Alibaba masuk ke persaingan dengan Qwen 2.5. Model AI ini unggul dalam berbagai pengujian, bahkan mengalahkan DeepSeek-V3 dan GPT-4o.
Alibaba juga memperkenalkan Qwen 2.5-VL, versi AI yang mampu berinteraksi dengan perangkat lunak, menganalisis data kompleks, hingga memahami video panjang.
Qwen juga bisa membantu pengguna dalam berbagai tugas, termasuk memesan tiket pesawat secara otomatis.
Persaingan AI di China sendiri semakin ketat. Selain Alibaba, perusahaan lain seperti ByteDance juga mulai masuk ke arena.
Akankah dominasi AS di dunia AI segera berakhir?
POPULAR
RELATED ARTICLES
China Tantang Dominasi AS di Teknologi AI
Persaingan AS dan China di bidang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin ketat.
Context.id, JAKARTA - Persaingan di dunia kecerdasan buatan (AI) semakin memanas. Setelah kehadiran DeepSeek mengejutkanOpenAI, kini Alibaba meluncurkan Qwen 2.5, yang diklaim lebih canggih dari ChatGPT.
Pada awal Januari, Tiongkok memperkenalkan DeepSeek-V3, model AI yang mampu menyaingi ChatGPT dengan biaya sepuluh kali lebih murah.
DeepSeek hanya menghabiskan dana US$6 juta, jauh lebih efisien dibandingkan ChatGPT yang menghabiskan US$63 juta.
Efeknya langsung terasa di Silicon Valley. Saham raksasa teknologi AS seperti Nvidia , Microsoft, dan Alphabet mengalami penurunan yang signifikan.
Kepanikan semakin meluas ketika Alibaba masuk ke persaingan dengan Qwen 2.5. Model AI ini unggul dalam berbagai pengujian, bahkan mengalahkan DeepSeek-V3 dan GPT-4o.
Alibaba juga memperkenalkan Qwen 2.5-VL, versi AI yang mampu berinteraksi dengan perangkat lunak, menganalisis data kompleks, hingga memahami video panjang.
Qwen juga bisa membantu pengguna dalam berbagai tugas, termasuk memesan tiket pesawat secara otomatis.
Persaingan AI di China sendiri semakin ketat. Selain Alibaba, perusahaan lain seperti ByteDance juga mulai masuk ke arena.
Akankah dominasi AS di dunia AI segera berakhir?
POPULAR
RELATED ARTICLES