Share

Home Stories

Stories 30 Januari 2025

Ambisi Vast Space Membangun Stasiun Luar Angkasa dengan Gravitasi Buatan

Pembangunan stasiun dengan gravitasi buatan membutuhkan waktu 10 20 tahun dan dana yang sangat besar

Ilustrasi stasiun luar angkasa/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Vast Space, perusahaan berbasis di California, memiliki ambisi besar: meluncurkan stasiun luar angkasa komersial Haven-2 ke orbit rendah Bumi pada tahun 2028. 

Langkah ini dilakukan untuk memberikan alternatif bagi para astronaut setelah Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dinonaktifkan pada 2030. 

Lebih ambisiusnya, Vast Space berencana membangun stasiun dengan gravitasi buatan sebagai proyek jangka panjangnya seperti dilaporkan Wired

“Kami tahu manusia dapat bertahan hidup di kondisi tanpa gravitasi selama setahun lebih, meskipun tidak mudah. Mungkin gravitasi seperti di Bulan atau Mars sudah cukup untuk kehidupan jangka panjang. Satu-satunya cara mengetahui itu adalah dengan membangun stasiun yang memiliki gravitasi buatan,” ujar CEO Vast Space, Max Haot.

Vast Space didirikan pada 2021 oleh Jed McCaleb, pengusaha dan programmer terkenal yang juga pendiri platform peer-to-peer eDonkey dan mantan CEO Mt. Gox. 

Pada Desember 2024, Vast mengumumkan kerja sama dengan SpaceX untuk menjalankan dua misi ke ISS sebagai bagian dari rencana peluncuran stasiun Haven-1 pada akhir 2025. 

Misi tersebut akan berada di bawah program misi astronaut swasta NASA, yang bertujuan mengembangkan ekonomi luar angkasa di orbit rendah Bumi.

Menurut Haot, Haven-1 akan menjadi langkah awal dalam strategi jangka panjang Vast Space. 

“Pembangunan stasiun dengan gravitasi buatan membutuhkan waktu 10–20 tahun dan dana yang saat ini belum kami miliki. Namun, dengan sumber daya pendiri kami, kami yakin dapat meluncurkan empat astronaut ke Haven-1 pada 2025 untuk misi dua minggu. Ini akan menjadi pembuktian kepada NASA sebelum pesaing lainnya,” jelas Haot.

Persaingan komersial
Vast Space berupaya masuk ke dalam program Commercial Destinations in Low Earth Orbit (CLD) milik NASA, yang diluncurkan pada 2021 dengan dana sebesar US$415 juta untuk mendukung pengembangan stasiun luar angkasa swasta. 

Saat ini, dana tersebut telah dialokasikan untuk beberapa proyek, termasuk Starlab dan Orbital Reef milik Blue Origin. 

Vast belum memiliki kontrak dengan NASA, tetapi optimistis dapat menarik perhatian dengan peluncuran Haven-1 yang dijadwalkan lebih cepat dibanding pesaing lainnya.

Haven-1 dirancang memiliki volume 45 meter kubik, lengkap dengan port dok, laboratorium, ruang hidup pribadi untuk kru, dan jendela berbentuk kubah setinggi satu meter. 

Komunikasi akan dilakukan menggunakan teknologi Starlink laser link yang telah diuji selama misi Polaris Dawn pada musim gugur 2024.

Setelah peluncuran Haven-1, Vast akan mempersiapkan stasiun Haven-2, yang modular dan lebih besar. 

“Modul pertama akan siap pada 2028 sehingga NASA memiliki waktu dua tahun untuk menguji sebelum ISS dinonaktifkan,” ujar Haot. 

Haven-2 akan memiliki dua port dok, panjang lima meter lebih besar dari pendahulunya dan kapasitas untuk menampung hingga 12 orang dengan volume total 550 meter kubik.

Meski Haven-2 tidak dirancang untuk gravitasi buatan, uji coba tersebut akan dilakukan pada Haven-1 sebelum operasionalnya berakhir pada 2028. 

Stasiun akan diputar untuk mereplikasi gravitasi bulan pada bagian tertentu, namun tanpa kru.

Haot menyadari pasar stasiun luar angkasa komersial saat ini belum ada. Namun, ia optimistis. 

“Hingga saat ini, semua stasiun luar angkasa dibangun oleh pemerintah dengan biaya sangat tinggi. Proyek kami akan mengurangi biaya hingga lima kali lipat atau lebih,” ujarnya. 

Vast Space berharap dapat menarik minat NASA sebagai pelanggan utama dan membuka peluang bagi negara-negara lain yang belum terlibat dalam pasar luar angkasa.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Home Stories

Stories 30 Januari 2025

Ambisi Vast Space Membangun Stasiun Luar Angkasa dengan Gravitasi Buatan

Pembangunan stasiun dengan gravitasi buatan membutuhkan waktu 10 20 tahun dan dana yang sangat besar

Ilustrasi stasiun luar angkasa/getimg.ai

Context.id, JAKARTA - Vast Space, perusahaan berbasis di California, memiliki ambisi besar: meluncurkan stasiun luar angkasa komersial Haven-2 ke orbit rendah Bumi pada tahun 2028. 

Langkah ini dilakukan untuk memberikan alternatif bagi para astronaut setelah Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dinonaktifkan pada 2030. 

Lebih ambisiusnya, Vast Space berencana membangun stasiun dengan gravitasi buatan sebagai proyek jangka panjangnya seperti dilaporkan Wired

“Kami tahu manusia dapat bertahan hidup di kondisi tanpa gravitasi selama setahun lebih, meskipun tidak mudah. Mungkin gravitasi seperti di Bulan atau Mars sudah cukup untuk kehidupan jangka panjang. Satu-satunya cara mengetahui itu adalah dengan membangun stasiun yang memiliki gravitasi buatan,” ujar CEO Vast Space, Max Haot.

Vast Space didirikan pada 2021 oleh Jed McCaleb, pengusaha dan programmer terkenal yang juga pendiri platform peer-to-peer eDonkey dan mantan CEO Mt. Gox. 

Pada Desember 2024, Vast mengumumkan kerja sama dengan SpaceX untuk menjalankan dua misi ke ISS sebagai bagian dari rencana peluncuran stasiun Haven-1 pada akhir 2025. 

Misi tersebut akan berada di bawah program misi astronaut swasta NASA, yang bertujuan mengembangkan ekonomi luar angkasa di orbit rendah Bumi.

Menurut Haot, Haven-1 akan menjadi langkah awal dalam strategi jangka panjang Vast Space. 

“Pembangunan stasiun dengan gravitasi buatan membutuhkan waktu 10–20 tahun dan dana yang saat ini belum kami miliki. Namun, dengan sumber daya pendiri kami, kami yakin dapat meluncurkan empat astronaut ke Haven-1 pada 2025 untuk misi dua minggu. Ini akan menjadi pembuktian kepada NASA sebelum pesaing lainnya,” jelas Haot.

Persaingan komersial
Vast Space berupaya masuk ke dalam program Commercial Destinations in Low Earth Orbit (CLD) milik NASA, yang diluncurkan pada 2021 dengan dana sebesar US$415 juta untuk mendukung pengembangan stasiun luar angkasa swasta. 

Saat ini, dana tersebut telah dialokasikan untuk beberapa proyek, termasuk Starlab dan Orbital Reef milik Blue Origin. 

Vast belum memiliki kontrak dengan NASA, tetapi optimistis dapat menarik perhatian dengan peluncuran Haven-1 yang dijadwalkan lebih cepat dibanding pesaing lainnya.

Haven-1 dirancang memiliki volume 45 meter kubik, lengkap dengan port dok, laboratorium, ruang hidup pribadi untuk kru, dan jendela berbentuk kubah setinggi satu meter. 

Komunikasi akan dilakukan menggunakan teknologi Starlink laser link yang telah diuji selama misi Polaris Dawn pada musim gugur 2024.

Setelah peluncuran Haven-1, Vast akan mempersiapkan stasiun Haven-2, yang modular dan lebih besar. 

“Modul pertama akan siap pada 2028 sehingga NASA memiliki waktu dua tahun untuk menguji sebelum ISS dinonaktifkan,” ujar Haot. 

Haven-2 akan memiliki dua port dok, panjang lima meter lebih besar dari pendahulunya dan kapasitas untuk menampung hingga 12 orang dengan volume total 550 meter kubik.

Meski Haven-2 tidak dirancang untuk gravitasi buatan, uji coba tersebut akan dilakukan pada Haven-1 sebelum operasionalnya berakhir pada 2028. 

Stasiun akan diputar untuk mereplikasi gravitasi bulan pada bagian tertentu, namun tanpa kru.

Haot menyadari pasar stasiun luar angkasa komersial saat ini belum ada. Namun, ia optimistis. 

“Hingga saat ini, semua stasiun luar angkasa dibangun oleh pemerintah dengan biaya sangat tinggi. Proyek kami akan mengurangi biaya hingga lima kali lipat atau lebih,” ujarnya. 

Vast Space berharap dapat menarik minat NASA sebagai pelanggan utama dan membuka peluang bagi negara-negara lain yang belum terlibat dalam pasar luar angkasa.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Peneliti Otak Menemukan Cara Menghapus atau Melemahkan Ingatan Buruk

Otak dapat dilatih untuk melemahkan kenangan buruk dengan menggantinya dengan asosiasi positif

Context.id . 30 January 2025

Algoritma Mesin Mampu Menilai Aroma Wiski Lebih Akurat dari Ahlinya

OWSum, algoritma yang dikembangkan oleh peneliti, dapat mengidentifikasi negara asal wiski dan lima aroma terkuatnya r n

Context.id . 30 January 2025

Mendorong Kolaborasi di Era AI

Acara \"Women in the Future of Work \" yang diselenggarakan oleh BritCham PWH menekankan pentingnya kolaborasi dan pemanfaatan teknologi bagi wome ...

Helen Angelia . 30 January 2025

Ambisi Vast Space Membangun Stasiun Luar Angkasa dengan Gravitasi Buatan

Pembangunan stasiun dengan gravitasi buatan membutuhkan waktu 10 20 tahun dan dana yang sangat besar

Context.id . 30 January 2025