Share

Home Stories

Stories 21 Januari 2025

Prediksi Teknologi 2025: Era Baru Kecerdasan Buatan dan Dunia Kerja

Para pemimpin industri teknologi, seperti Sam Altman dan Werner Vogels, memaparkan prediksi mereka tentang masa depan kecerdasan buatan (AI) pada 2025

Ilustrasi manusia dan teknologi AI/Revello

Context.id, JAKARTA - Sam Altman, CEO OpenAI, memperkirakan teknologi kecerdasan buatan (AI) akan mulai bergabung dengan angkatan kerja dan mengambil peran sebagai rekan kerja digital untuk meningkatkan hasil produksi perusahaan. 

Namun, Altman juga mengakui kekhawatiran pekerja terhadap keamanan kerja akibat kehadiran AI generatif.

"Menempatkan perangkat hebat di tangan orang-orang akan menghasilkan hasil yang lebih baik dan terdistribusi luas," tulis Altman dalam blognya.

Melansir Business Insider, Werner Vogels, CTO Amazon, menambahkan teknologi AI sedang mengubah hubungan kita dengan dunia digital. 

Menurutnya, pekerja masa depan tidak hanya mengejar kesuksesan finansial, tetapi juga berfokus pada dampak sosial. 

Generasi Milenial dan Gen Z menjadi pendorong utama tren ini, dengan pekerja yang semakin memprioritaskan kesejahteraan dan makna hidup.

Di sisi lain, Vogels menyoroti pentingnya pemakaian teknologi secara terarah. Penggunaan media sosial yang berlebihan, khususnya di kalangan remaja, telah menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap kesehatan mental.

Vogels memperkirakan masyarakat akan semakin menyadari pentingnya membatasi waktu layar, sementara beberapa konsumen mungkin beralih ke perangkat futuristik, seperti robot pribadi.

Terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS membawa tantangan baru bagi dunia usaha. 

Trump berencana memberlakukan tarif tinggi pada barang impor, yang dikhawatirkan akan memicu kenaikan harga barang dan gangguan rantai pasokan.

Melihat itu, perusahaan diprediksi akan mengencangkan ikat pinggang dan memangkas proyek untuk menyeimbangkan dampak ekonomi dari kebijakan tarif. 

"Kami bekerja sama dengan mitra untuk mengevaluasi proyek yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang hanya tambahan," katanya Vogels.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 21 Januari 2025

Prediksi Teknologi 2025: Era Baru Kecerdasan Buatan dan Dunia Kerja

Para pemimpin industri teknologi, seperti Sam Altman dan Werner Vogels, memaparkan prediksi mereka tentang masa depan kecerdasan buatan (AI) pada 2025

Ilustrasi manusia dan teknologi AI/Revello

Context.id, JAKARTA - Sam Altman, CEO OpenAI, memperkirakan teknologi kecerdasan buatan (AI) akan mulai bergabung dengan angkatan kerja dan mengambil peran sebagai rekan kerja digital untuk meningkatkan hasil produksi perusahaan. 

Namun, Altman juga mengakui kekhawatiran pekerja terhadap keamanan kerja akibat kehadiran AI generatif.

"Menempatkan perangkat hebat di tangan orang-orang akan menghasilkan hasil yang lebih baik dan terdistribusi luas," tulis Altman dalam blognya.

Melansir Business Insider, Werner Vogels, CTO Amazon, menambahkan teknologi AI sedang mengubah hubungan kita dengan dunia digital. 

Menurutnya, pekerja masa depan tidak hanya mengejar kesuksesan finansial, tetapi juga berfokus pada dampak sosial. 

Generasi Milenial dan Gen Z menjadi pendorong utama tren ini, dengan pekerja yang semakin memprioritaskan kesejahteraan dan makna hidup.

Di sisi lain, Vogels menyoroti pentingnya pemakaian teknologi secara terarah. Penggunaan media sosial yang berlebihan, khususnya di kalangan remaja, telah menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap kesehatan mental.

Vogels memperkirakan masyarakat akan semakin menyadari pentingnya membatasi waktu layar, sementara beberapa konsumen mungkin beralih ke perangkat futuristik, seperti robot pribadi.

Terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS membawa tantangan baru bagi dunia usaha. 

Trump berencana memberlakukan tarif tinggi pada barang impor, yang dikhawatirkan akan memicu kenaikan harga barang dan gangguan rantai pasokan.

Melihat itu, perusahaan diprediksi akan mengencangkan ikat pinggang dan memangkas proyek untuk menyeimbangkan dampak ekonomi dari kebijakan tarif. 

"Kami bekerja sama dengan mitra untuk mengevaluasi proyek yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang hanya tambahan," katanya Vogels.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025