Pelantikan Presiden Donald Trump yang Jadi Sorotan Dunia
Salah satu hal yang jadi sorotan adalah soal keamanan yang ditingkatkan drastis setelah pada Juli 2024 lalu Trump pernah menjadi sasaran pembunuhan
Context.id, JAKARTA - Pada hari Senin (20/1) atau Selasa dini hari waktu Indonesia, Donald Trump akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat untuk masa jabatan kedua, menandai kembalinya yang mengejutkan ke Gedung Putih.
Setelah kalah dalam Pemilu AS 2020, banyak yang mengira karier politik Trump telah berakhir. Namun, kemenangan besar dalam Pemilu 2024 membuktikan sebaliknya.
Kritik terhadapnya masih membara.
Tuduhan kecurangan pemilu yang memicu penyerangan Capitol AS pada 6 Januari 2021, serta empat dakwaan pidana terkait dokumen rahasia, pemalsuan catatan bisnis, dan campur tangan pemilu, masih menjadi sorotan.
Namun, Trump berhasil memenangkan pemilu dengan mayoritas suara elektoral dan simbolis suara rakyat.
Pelantikan presiden di Amerika Serikat adalah momen presiden terpilih mengambil sumpah jabatan dan resmi memulai masa tugasnya.
Tradisi ini melibatkan presiden terpilih meletakkan tangan di atas kitab suci biasanya Alkitab dan menyampaikan sumpah berdasarkan Pasal II Bagian I Konstitusi AS:
"Saya bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa saya akan menjalankan Jabatan Presiden Amerika Serikat dengan setia, dan akan, dengan kemampuan terbaik saya, memelihara, melindungi, dan membela Konstitusi Amerika Serikat."
Detail Pelantikan Trump 2025
Waktu dan Lokasi
Upacara dimulai pukul 12.00 Waktu Timur (17.00 GMT) pada 20 Januari 2025, di Capitol Rotunda, Washington, DC. Perubahan lokasi ini dilakukan karena suhu ekstrem yang diperkirakan mencapai -6°C.
Kerumunan
Sekitar 250.000 tiket awalnya dirilis untuk acara di luar ruangan, tetapi perpindahan ke dalam ruangan membatasi kapasitas menjadi hanya 20.000 peserta.
Tamu Kehormatan
Hadir dalam acara ini tiga mantan presiden AS (Barack Obama, George W. Bush, Bill Clinton), Presiden Argentina Javier Milei, PM Italia Giorgia Meloni, politisi Inggris Nigel Farage, dan pemimpin teknologi seperti Elon Musk, Jeff Bezos, serta Tim Cook dan lainnya.
Kontroversi dan Keamanan
Keamanan ditingkatkan drastis setelah upaya pembunuhan terhadap Trump pada Juli 2024.
Pagar setinggi dua meter dipasang mengelilingi area Capitol, dengan 25.000 petugas keamanan dikerahkan. Protes skala besar seperti pada pelantikan 2017 tampaknya tidak diantisipasi.
Kontroversi juga muncul terkait pengibaran bendera setengah tiang untuk menghormati mendiang mantan Presiden Jimmy Carter.
Trump meminta pengecualian untuk memastikan bendera dikibarkan penuh pada hari pelantikan, keputusan yang akhirnya didukung oleh DPR AS.
Penampilan dan Hiburan
Pelantikan kali ini menampilkan penyanyi Carrie Underwood dan Lee Greenwood, serta grup Village People dengan lagu YMCA, favorit Trump.
Donasi dan Sponsorship
Dana pelantikan Trump 2025 mencapai US$200 juta, melampaui rekor sebelumnya. Donor besar termasuk perusahaan teknologi (Google, Amazon, Meta), perusahaan farmasi, serta tokoh terkemuka seperti Sam Altman.
Pelantikan ini menandai babak baru dalam politik AS. Trump kembali ke tampuk kekuasaan dengan janji besar, meski tetap dibayangi kontroversi dan tantangan
RELATED ARTICLES
Pelantikan Presiden Donald Trump yang Jadi Sorotan Dunia
Salah satu hal yang jadi sorotan adalah soal keamanan yang ditingkatkan drastis setelah pada Juli 2024 lalu Trump pernah menjadi sasaran pembunuhan
Context.id, JAKARTA - Pada hari Senin (20/1) atau Selasa dini hari waktu Indonesia, Donald Trump akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat untuk masa jabatan kedua, menandai kembalinya yang mengejutkan ke Gedung Putih.
Setelah kalah dalam Pemilu AS 2020, banyak yang mengira karier politik Trump telah berakhir. Namun, kemenangan besar dalam Pemilu 2024 membuktikan sebaliknya.
Kritik terhadapnya masih membara.
Tuduhan kecurangan pemilu yang memicu penyerangan Capitol AS pada 6 Januari 2021, serta empat dakwaan pidana terkait dokumen rahasia, pemalsuan catatan bisnis, dan campur tangan pemilu, masih menjadi sorotan.
Namun, Trump berhasil memenangkan pemilu dengan mayoritas suara elektoral dan simbolis suara rakyat.
Pelantikan presiden di Amerika Serikat adalah momen presiden terpilih mengambil sumpah jabatan dan resmi memulai masa tugasnya.
Tradisi ini melibatkan presiden terpilih meletakkan tangan di atas kitab suci biasanya Alkitab dan menyampaikan sumpah berdasarkan Pasal II Bagian I Konstitusi AS:
"Saya bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa saya akan menjalankan Jabatan Presiden Amerika Serikat dengan setia, dan akan, dengan kemampuan terbaik saya, memelihara, melindungi, dan membela Konstitusi Amerika Serikat."
Detail Pelantikan Trump 2025
Waktu dan Lokasi
Upacara dimulai pukul 12.00 Waktu Timur (17.00 GMT) pada 20 Januari 2025, di Capitol Rotunda, Washington, DC. Perubahan lokasi ini dilakukan karena suhu ekstrem yang diperkirakan mencapai -6°C.
Kerumunan
Sekitar 250.000 tiket awalnya dirilis untuk acara di luar ruangan, tetapi perpindahan ke dalam ruangan membatasi kapasitas menjadi hanya 20.000 peserta.
Tamu Kehormatan
Hadir dalam acara ini tiga mantan presiden AS (Barack Obama, George W. Bush, Bill Clinton), Presiden Argentina Javier Milei, PM Italia Giorgia Meloni, politisi Inggris Nigel Farage, dan pemimpin teknologi seperti Elon Musk, Jeff Bezos, serta Tim Cook dan lainnya.
Kontroversi dan Keamanan
Keamanan ditingkatkan drastis setelah upaya pembunuhan terhadap Trump pada Juli 2024.
Pagar setinggi dua meter dipasang mengelilingi area Capitol, dengan 25.000 petugas keamanan dikerahkan. Protes skala besar seperti pada pelantikan 2017 tampaknya tidak diantisipasi.
Kontroversi juga muncul terkait pengibaran bendera setengah tiang untuk menghormati mendiang mantan Presiden Jimmy Carter.
Trump meminta pengecualian untuk memastikan bendera dikibarkan penuh pada hari pelantikan, keputusan yang akhirnya didukung oleh DPR AS.
Penampilan dan Hiburan
Pelantikan kali ini menampilkan penyanyi Carrie Underwood dan Lee Greenwood, serta grup Village People dengan lagu YMCA, favorit Trump.
Donasi dan Sponsorship
Dana pelantikan Trump 2025 mencapai US$200 juta, melampaui rekor sebelumnya. Donor besar termasuk perusahaan teknologi (Google, Amazon, Meta), perusahaan farmasi, serta tokoh terkemuka seperti Sam Altman.
Pelantikan ini menandai babak baru dalam politik AS. Trump kembali ke tampuk kekuasaan dengan janji besar, meski tetap dibayangi kontroversi dan tantangan
POPULAR
RELATED ARTICLES