Trump Mengejek Kanada sebagai Negara Bagian AS
Trump mengatakan Kanada bisa menjadi negara bagian AS dan PM Justin Trudeau sebagai gubernurnya
Context.id, JAKARTA - Seperti halnya Indonesia dengan beberapa negeri jiran seperti Malaysia dan Singapura yang seringkali bersitegang, kondisi AS dan Kanada pun tak jauh beda.
Belum lama ini presiden terpilih AS Donald Trump mengejek Perdana Menteri Justin Trudeau karena ditinggal oleh menteri keuangan yang bisa membentengi Kanada dari serangan tarif AS. Trump memang melancarkan gertakan perang dagang dengan Kanada.
"Tidak seorang pun dapat menjawab mengapa kita mensubsidi Kanada hingga lebih dari US$100 juta per tahun? Tidak masuk akal!" kata Trump dalam sebuah posting Rabu pagi di Truth Social.
Trump bahkan memberikan candaan dengan mengatakan Kanada dapat selalu menjadi negara bagian ke-51 AS dan Trudeau menjadi gubernurnya setelah pemimpin Kanada itu bergegas menemuinya di resor Mar-a-Lago miliknya.
"Banyak warga Kanada ingin Kanada menjadi Negara Bagian ke-51. Mereka akan menghemat banyak pajak dan perlindungan militer. Saya pikir itu ide yang bagus. Negara Bagian ke-51!!!," kata Trump seperti dikutip dari Bloomberg
Defisit perdagangan barang AS dengan Kanada hingga Oktober adalah US$50,5 miliar dan selisihnya untuk seluruh tahun 2023 adalah US$64,3 miliar, menurut data Sensus.
Dalam sebuah posting tahun 2018 di platform media sosial yang dikenal sebagai Twitter pada saat itu, dia mengeluh tentang bagaimana Kanada menghasilkan hampir US$100 miliar dalam perdagangan dengan AS.
Di Ottawa pada hari Selasa, Trudeau mencoba meremehkan tantangan paling serius yang dihadapi kepemimpinannya.
"Seperti kebanyakan keluarga, terkadang kami bertengkar saat liburan," katanya dalam pertemuan dengan 153 anggota parlemen Partai Liberal dan staf mereka.
Sebagai informasi, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan yang telah lama dipercayainya, Chrystia Freeland, mengundurkan diri dari kabinet Trudeau.
RELATED ARTICLES
Trump Mengejek Kanada sebagai Negara Bagian AS
Trump mengatakan Kanada bisa menjadi negara bagian AS dan PM Justin Trudeau sebagai gubernurnya
Context.id, JAKARTA - Seperti halnya Indonesia dengan beberapa negeri jiran seperti Malaysia dan Singapura yang seringkali bersitegang, kondisi AS dan Kanada pun tak jauh beda.
Belum lama ini presiden terpilih AS Donald Trump mengejek Perdana Menteri Justin Trudeau karena ditinggal oleh menteri keuangan yang bisa membentengi Kanada dari serangan tarif AS. Trump memang melancarkan gertakan perang dagang dengan Kanada.
"Tidak seorang pun dapat menjawab mengapa kita mensubsidi Kanada hingga lebih dari US$100 juta per tahun? Tidak masuk akal!" kata Trump dalam sebuah posting Rabu pagi di Truth Social.
Trump bahkan memberikan candaan dengan mengatakan Kanada dapat selalu menjadi negara bagian ke-51 AS dan Trudeau menjadi gubernurnya setelah pemimpin Kanada itu bergegas menemuinya di resor Mar-a-Lago miliknya.
"Banyak warga Kanada ingin Kanada menjadi Negara Bagian ke-51. Mereka akan menghemat banyak pajak dan perlindungan militer. Saya pikir itu ide yang bagus. Negara Bagian ke-51!!!," kata Trump seperti dikutip dari Bloomberg
Defisit perdagangan barang AS dengan Kanada hingga Oktober adalah US$50,5 miliar dan selisihnya untuk seluruh tahun 2023 adalah US$64,3 miliar, menurut data Sensus.
Dalam sebuah posting tahun 2018 di platform media sosial yang dikenal sebagai Twitter pada saat itu, dia mengeluh tentang bagaimana Kanada menghasilkan hampir US$100 miliar dalam perdagangan dengan AS.
Di Ottawa pada hari Selasa, Trudeau mencoba meremehkan tantangan paling serius yang dihadapi kepemimpinannya.
"Seperti kebanyakan keluarga, terkadang kami bertengkar saat liburan," katanya dalam pertemuan dengan 153 anggota parlemen Partai Liberal dan staf mereka.
Sebagai informasi, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan yang telah lama dipercayainya, Chrystia Freeland, mengundurkan diri dari kabinet Trudeau.
POPULAR
RELATED ARTICLES