Share

Home Stories

Stories 06 Januari 2025

Airbnb Terkeren di Dunia, Jet Pribadi yang Pernah Dimiliki Pablo Escobar

Pesawat jet pribadi pabrikan Boeing yang pernah dimiliki gembong mafia Pablo Escoba diubah menjadi penginapan mewah

Bekas pesawat pribadi Pablo Escobar yang diubah menjadi AirBnB mewa/Stuff

Context.id, JAKARTA - Sebuah pesawat Boeing 727 yang konon pernah dimiliki oleh gembong mafia narkotika Kolombia, Pablo Escobar kini disulap menjadi salah satu Airbnb paling unik di dunia.

Berlokasi di kawasan industri di Bristol, jet mewah ini menawarkan fasilitas seperti hot tub, sauna, dan dua kamar tidur ganda dengan tarif mencapai Rp16 juta per malam.

Pesawat ini awalnya dibuat pada tahun 1968 untuk Japan Airlines, lalu diubah menjadi jet pribadi pada tahun 1981.

Pesawat tersebut digunakan oleh beberapa pemilik hingga akhirnya penerbangan terakhirnya dilakukan pada 2012 menuju Bandara Filton.

Melansir SWNS,  Johnny Palmer, seorang pengusaha berusia 41 tahun, membeli pesawat ini dan mengubahnya menjadi akomodasi mewah.

Fantasi gaya hidup miliarder
Palmer menggambarkan pengalaman menginap di jet ini sebagai fantasi yang memberikan tamu kesempatan untuk merasakan gaya hidup miliarder.

"Kontras antara fantasi miliarder dan kehidupan nyata dapat memberikan pengalaman yang mengejutkan sehat bagi banyak orang," ujarnya

Rumor menyebutkan bahwa pemilik jet sebelumnya termasuk seorang pangeran Arab, mafia, dan kemungkinan besar Pablo Escobar. Namun, Palmer lebih fokus pada dampak positif dari proyeknya.

Airbnb ini dilengkapi dengan panel kayu walnut, kursi kulit, pancuran dan toilet berlapis emas, serta kokpit yang masih utuh.

Meskipun pesawat ini tidak lagi memiliki sayap atau mesin, fitur lainnya seperti tangga pesawat, pencahayaan, tiga toilet, dapur, dan banyak lampu kokpit tetap berfungsi.

"Saya selalu ingin memiliki jet pribadi. Bagi saya, pesawat ini bukan tentang terbang, tetapi tentang memiliki sesuatu yang luar biasa dan unik."

Proyek kreatif dan berkelanjutan
Proyek restorasi ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan. Palmer bekerja sama dengan tukang listrik, tukang kayu, dan tukang ledeng untuk mengembalikan kondisi interior jet seperti aslinya.

Selain menyewakan jet ini, Palmer mengadakan tur terbuka bagi warga sekitar dan hasil donasinya disumbangkan ke badan amal lokal.
Dia juga meminjamkan jet ini secara gratis kepada seniman untuk pembuatan video musik atau sesi foto.

Melalui popularitasnya, Palmer kini berencana menambah satu jet lagi yang lebih besar dan lebih megah di lokasi yang sama.

"Semua penghasilan dari jet ini kami investasikan kembali untuk meningkatkan pengalaman tamu di masa depan," pungkasnya.

Harga dan ketersediaan
Harga sewa jet ini berkisar antara Rp4,8 juta hingga Rp16 juta per malam, dengan musim puncak di bulan Agustus. Pemesanan hampir penuh sepanjang tahun.

Palmer menambahkan privasi tamu adalah prioritas utama, sehingga tidak boleh mengungkapkan siapa saja tamu terkenal yang pernah menginap di jet ini.

"Hal ini bukan tentang menghasilkan uang, tetapi tentang menciptakan sesuatu yang membawa kebahagiaan bagi banyak orang," jelasnya

Proyek ini menjadi bukti kreativitas dapat mengubah sesuatu yang usang menjadi pengalaman yang benar-benar luar biasa.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 06 Januari 2025

Airbnb Terkeren di Dunia, Jet Pribadi yang Pernah Dimiliki Pablo Escobar

Pesawat jet pribadi pabrikan Boeing yang pernah dimiliki gembong mafia Pablo Escoba diubah menjadi penginapan mewah

Bekas pesawat pribadi Pablo Escobar yang diubah menjadi AirBnB mewa/Stuff

Context.id, JAKARTA - Sebuah pesawat Boeing 727 yang konon pernah dimiliki oleh gembong mafia narkotika Kolombia, Pablo Escobar kini disulap menjadi salah satu Airbnb paling unik di dunia.

Berlokasi di kawasan industri di Bristol, jet mewah ini menawarkan fasilitas seperti hot tub, sauna, dan dua kamar tidur ganda dengan tarif mencapai Rp16 juta per malam.

Pesawat ini awalnya dibuat pada tahun 1968 untuk Japan Airlines, lalu diubah menjadi jet pribadi pada tahun 1981.

Pesawat tersebut digunakan oleh beberapa pemilik hingga akhirnya penerbangan terakhirnya dilakukan pada 2012 menuju Bandara Filton.

Melansir SWNS,  Johnny Palmer, seorang pengusaha berusia 41 tahun, membeli pesawat ini dan mengubahnya menjadi akomodasi mewah.

Fantasi gaya hidup miliarder
Palmer menggambarkan pengalaman menginap di jet ini sebagai fantasi yang memberikan tamu kesempatan untuk merasakan gaya hidup miliarder.

"Kontras antara fantasi miliarder dan kehidupan nyata dapat memberikan pengalaman yang mengejutkan sehat bagi banyak orang," ujarnya

Rumor menyebutkan bahwa pemilik jet sebelumnya termasuk seorang pangeran Arab, mafia, dan kemungkinan besar Pablo Escobar. Namun, Palmer lebih fokus pada dampak positif dari proyeknya.

Airbnb ini dilengkapi dengan panel kayu walnut, kursi kulit, pancuran dan toilet berlapis emas, serta kokpit yang masih utuh.

Meskipun pesawat ini tidak lagi memiliki sayap atau mesin, fitur lainnya seperti tangga pesawat, pencahayaan, tiga toilet, dapur, dan banyak lampu kokpit tetap berfungsi.

"Saya selalu ingin memiliki jet pribadi. Bagi saya, pesawat ini bukan tentang terbang, tetapi tentang memiliki sesuatu yang luar biasa dan unik."

Proyek kreatif dan berkelanjutan
Proyek restorasi ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan. Palmer bekerja sama dengan tukang listrik, tukang kayu, dan tukang ledeng untuk mengembalikan kondisi interior jet seperti aslinya.

Selain menyewakan jet ini, Palmer mengadakan tur terbuka bagi warga sekitar dan hasil donasinya disumbangkan ke badan amal lokal.
Dia juga meminjamkan jet ini secara gratis kepada seniman untuk pembuatan video musik atau sesi foto.

Melalui popularitasnya, Palmer kini berencana menambah satu jet lagi yang lebih besar dan lebih megah di lokasi yang sama.

"Semua penghasilan dari jet ini kami investasikan kembali untuk meningkatkan pengalaman tamu di masa depan," pungkasnya.

Harga dan ketersediaan
Harga sewa jet ini berkisar antara Rp4,8 juta hingga Rp16 juta per malam, dengan musim puncak di bulan Agustus. Pemesanan hampir penuh sepanjang tahun.

Palmer menambahkan privasi tamu adalah prioritas utama, sehingga tidak boleh mengungkapkan siapa saja tamu terkenal yang pernah menginap di jet ini.

"Hal ini bukan tentang menghasilkan uang, tetapi tentang menciptakan sesuatu yang membawa kebahagiaan bagi banyak orang," jelasnya

Proyek ini menjadi bukti kreativitas dapat mengubah sesuatu yang usang menjadi pengalaman yang benar-benar luar biasa.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Sushila Karki, Perdana Menteri Perempuan Pertama di Nepal

Setelah meredanya gelombang protes di Nepal, Sushila Karki ditunjuk sebagai Perdana Menteri Sementara dan disebut menandakan tumbuhnya kepercayaan ...

Renita Sukma . 16 September 2025

Penembak Aktivis Charlie Kirk Ditangkap Setelah 33 Jam Diburu

Tyler Robinson, pria 22 tahun dari Utah, berhasil ditangkap setelah buron 33 jam atas tuduhan membunuh aktivis konservatif Charlie Kirk

Renita Sukma . 14 September 2025

Setelah Penggerebekan Imigrasi AS, Pekerja Korea Selatan Dipulangkan

Sekitar 300 pekerja Korea Selatan akhirnya kembali ke negara setelah sempat ditahan oleh imigrasi AS.

Renita Sukma . 14 September 2025

Ada Tuntutan Bubarkan DPR, Secara Hukum Indonesia Bisa?

Tuntutan pembubaran DPR menggaung saat aksi demonstrasi 25 Agustus 2025. Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti menyebut hal itu secara hukum tid ...

Renita Sukma . 14 September 2025