Share

Home Stories

Stories 27 Desember 2024

Membuat Pohon Natal Menjadi Sumber Protein Rendah Karbon

Penggabungan pohon natal dengan jamur bisa menjadi sumber pangan sekaligus penyerap karbon yang sangat efektif

Pohon natal/Butterfly Conservation

Context.id, JAKARTA - Di sebuah gundukan tanah tertutup plastik di Pulau Bute, Skotlandia, ribuan bibit pohon pinus Skotlandia tumbuh. 

Meski terlihat biasa, bibit ini memiliki potensi luar biasa: akar mereka telah diinokulasi dengan jamur ektomikoriza yang saling menciptakan hubungan simbiosis. Jamur ini menyediakan nutrisi bagi pohon dan sebagai gantinya, menerima karbon. 

Hasilnya adalah pohon yang tidak hanya menyerap karbon dalam jumlah besar, tetapi juga menghasilkan jamur kaya protein yang dapat dimakan.

Mikoforestri jadi solusi 
Proyek ini adalah pelopor mikoforestri, praktik menanam pohon sekaligus menghasilkan pangan. Hal ini penting karena permintaan lahan pertanian adalah pendorong utama deforestasi global. 

Penelitian Universitas Stirling menunjukkan mikoforestri dapat mengatasi konflik ini, menggabungkan manfaat lingkungan dan produksi pangan di lahan yang sama.

Paul Thomas, profesor kehormatan di Universitas Stirling dan Direktur Mycorrhizal Systems Ltd., berpendapat perkebunan pohon Natal atau pohon pinus adalah model ideal. 

Spesies seperti cemara Sitka cocok untuk produksi jamur karena cara penanamannya yang terorganisir.

Penelitian ini mendapatkan dana hibah £554.000 dari badan inovasi Inggris dan telah menanam lebih dari 14.000 bibit, termasuk pinus Skotlandia, birch perak, hazel, dan ek Inggris. 

Bibit ini diinokulasi dengan 17 spesies jamur berbeda di laboratorium khusus. Setelah ditanam, mereka akan mulai menghasilkan jamur dalam tiga tahun pertama.

Menyerap karbon
Menurut penelitian, hutan yang ditanami dengan jamur ektomikoriza dapat menyerap hingga 12,8 ton karbon per hektare per tahun, jauh lebih baik dibandingkan produksi pangan lain yang umumnya menghasilkan emisi karbon. 

Bahkan dibandingkan daging sapi, jamur ini lebih efisien dalam penggunaan lahan.

Tim peneliti juga mencoba membuat proses ini mudah diterapkan di industri kehutanan. 

Salah satu fokus mereka adalah memastikan jamur yang digunakan adalah spesies asli untuk menghindari risiko ekologis. 

Selain itu, keberhasilan jangka panjang proyek ini bergantung pada keberlanjutan spesies pohon dan jamur di tengah perubahan iklim global.

Selain menghasilkan protein, proyek ini dapat membuat pohon Natal lebih ramah lingkungan. 

Biasanya, pohon Natal hanya menyerap karbon selama hidupnya, tetapi jamur yang ditanam bersama pohon dapat memberikan manfaat tambahan, seperti pengurangan dampak karbon secara keseluruhan.

Jamur yang dihasilkan tidak hanya bergizi tetapi juga lezat. Beberapa varietas bahkan memiliki nama unik seperti delicious milk cap dan penny bun, menggambarkan rasa dan tampilannya yang menggoda.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 27 Desember 2024

Membuat Pohon Natal Menjadi Sumber Protein Rendah Karbon

Penggabungan pohon natal dengan jamur bisa menjadi sumber pangan sekaligus penyerap karbon yang sangat efektif

Pohon natal/Butterfly Conservation

Context.id, JAKARTA - Di sebuah gundukan tanah tertutup plastik di Pulau Bute, Skotlandia, ribuan bibit pohon pinus Skotlandia tumbuh. 

Meski terlihat biasa, bibit ini memiliki potensi luar biasa: akar mereka telah diinokulasi dengan jamur ektomikoriza yang saling menciptakan hubungan simbiosis. Jamur ini menyediakan nutrisi bagi pohon dan sebagai gantinya, menerima karbon. 

Hasilnya adalah pohon yang tidak hanya menyerap karbon dalam jumlah besar, tetapi juga menghasilkan jamur kaya protein yang dapat dimakan.

Mikoforestri jadi solusi 
Proyek ini adalah pelopor mikoforestri, praktik menanam pohon sekaligus menghasilkan pangan. Hal ini penting karena permintaan lahan pertanian adalah pendorong utama deforestasi global. 

Penelitian Universitas Stirling menunjukkan mikoforestri dapat mengatasi konflik ini, menggabungkan manfaat lingkungan dan produksi pangan di lahan yang sama.

Paul Thomas, profesor kehormatan di Universitas Stirling dan Direktur Mycorrhizal Systems Ltd., berpendapat perkebunan pohon Natal atau pohon pinus adalah model ideal. 

Spesies seperti cemara Sitka cocok untuk produksi jamur karena cara penanamannya yang terorganisir.

Penelitian ini mendapatkan dana hibah £554.000 dari badan inovasi Inggris dan telah menanam lebih dari 14.000 bibit, termasuk pinus Skotlandia, birch perak, hazel, dan ek Inggris. 

Bibit ini diinokulasi dengan 17 spesies jamur berbeda di laboratorium khusus. Setelah ditanam, mereka akan mulai menghasilkan jamur dalam tiga tahun pertama.

Menyerap karbon
Menurut penelitian, hutan yang ditanami dengan jamur ektomikoriza dapat menyerap hingga 12,8 ton karbon per hektare per tahun, jauh lebih baik dibandingkan produksi pangan lain yang umumnya menghasilkan emisi karbon. 

Bahkan dibandingkan daging sapi, jamur ini lebih efisien dalam penggunaan lahan.

Tim peneliti juga mencoba membuat proses ini mudah diterapkan di industri kehutanan. 

Salah satu fokus mereka adalah memastikan jamur yang digunakan adalah spesies asli untuk menghindari risiko ekologis. 

Selain itu, keberhasilan jangka panjang proyek ini bergantung pada keberlanjutan spesies pohon dan jamur di tengah perubahan iklim global.

Selain menghasilkan protein, proyek ini dapat membuat pohon Natal lebih ramah lingkungan. 

Biasanya, pohon Natal hanya menyerap karbon selama hidupnya, tetapi jamur yang ditanam bersama pohon dapat memberikan manfaat tambahan, seperti pengurangan dampak karbon secara keseluruhan.

Jamur yang dihasilkan tidak hanya bergizi tetapi juga lezat. Beberapa varietas bahkan memiliki nama unik seperti delicious milk cap dan penny bun, menggambarkan rasa dan tampilannya yang menggoda.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Hitungan Prabowo Soal Uang Kasus CPO Rp13,2 Triliun, Bisa Buat Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto melakukan perhitungan terkait uang kasus korupsi CPO Rp13,2 triliun yang ia sebut bisa digunakan untuk membangun desa ne ...

Renita Sukma . 20 October 2025

Polemik IKN Sebagai Ibu Kota Politik, Ini Kata Kemendagri dan Pengamat

Terminologi ibu kota politik yang melekat kepada IKN dianggap rancu karena bertentangan dengan UU IKN. r n r n

Renita Sukma . 18 October 2025

Dilema Kebijakan Rokok: Penerimaan Negara Vs Kesehatan Indonesia

Menkeu Purbaya ingin menggairahkan kembali industri rokok dengan mengerem cukai, sementara menteri sebelumnya Sri Mulyani gencar menaikkan cukai d ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 15 October 2025

Di Tengah Ketidakpastian Global, Emas Justru Terus Mengkilap

Meskipun secara historis dianggap sebagai aset lindung nilai paling aman, emas kerap ikut tertekan ketika terjadi aksi jual besar-besaran di pasar ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 13 October 2025