Share

Stories 11 Oktober 2024

Penerbangan Hipersonik, Terbang antar Benua Hanya Satu Jam

Penerbangan hipersonik satu jam memungkinkan berkat teknologi canggih yang mengatasi tantangan kecepatan, efisiensi, dan keamanan.

Ilustrasi pesawat hipersonik/Venus Rocket

Context.id, JAKARTA - Dalam dunia teknologi inovasi sering kali menjadi jembatan antara mimpi dan kenyataan. Tak terkecuali di dunia penerbangan. Salah satu langkah terobosan terbaru datang dari Venus Aerospace, sebuah perusahaan kedirgantaraan berbasis di Texas, Amerika Serikat yang tengah mengembangkan jet hipersonik bernama Stargazer. 

Dengan kemampuan untuk membawa penumpang dari New York City ke London dalam waktu kurang dari satu jam, Stargazer menawarkan sebuah revolusi dalam cara kita berpindah tempat.

Melansir New York Post, jet ini dirancang untuk melaju dengan kecepatan mencapai 4.600 mil per jam, atau sekitar enam kali kecepatan suara (Mach 6).

Dalam konteks penerbangan internasional, perjalanan sejauh hampir 3.500 mil dari New York ke London biasanya memakan waktu sekitar tujuh jam. 

Namun, dengan teknologi ini, waktu penerbangan dapat dipangkas drastis. Penumpang tidak hanya akan merasakan perjalanan yang lebih cepat, tetapi juga mendapatkan pemandangan menakjubkan dari ketinggian hingga 110.000 kaki. 



Pada ketinggian ini, mereka akan dapat melihat kelengkungan Bumi, sebuah pengalaman yang jauh di atas yang ditawarkan oleh pesawat penumpang biasa yang terbang pada ketinggian sekitar 35.000 kaki.

Andrew Duggleby, salah satu pendiri Venus Aerospace, mengatakan mesin ini menjadikan ekonomi hipersonik menjadi kenyataan. Pernyataan ini mencerminkan keyakinan perusahaan akan potensi besar teknologi yang mereka kembangkan. 

Venus Aerospace telah memperkenalkan mesin yang dinamakan Venus Detonation Ramjet (VDR2), yang dirancang untuk memberikan daya dorong yang cukup bagi jet hipersonik ini.

Proses panjang 
Meskipun Stargazer menjanjikan kecepatan yang luar biasa, perjalanan menuju penerbangan hipersonik bukanlah hal yang instan.

Venus Aerospace masih dalam tahap pengujian, dengan rencana untuk melakukan uji terbang pertama pada tahun depan. 

"Uji terbang ini akan menjadi langkah ke arah yang benar," kata Alessandro Renesis dalam laporannya di Supercarblondie. 

Meskipun pesawat ini masih dalam tahap prototipe, teknologi yang mendasarinya telah diuji dalam bentuk drone yang mampu terbang pada kecepatan supersonik. Namun, tantangan masih ada. 

Para ilmuwan harus memastikan bahwa mesin dapat beroperasi dengan efisien tanpa menciptakan suara ledakan yang mengganggu, yang menjadi masalah besar bagi pesawat supersonik sebelumnya seperti Concorde. 

Peningkatan efisiensi dan penggunaan bahan bakar yang berkelanjutan menjadi fokus utama dalam pengembangan ini, sehingga memungkinkan penerbangan hipersonik menjadi lebih ramah lingkungan. 

Venus bukanlah satu-satunya perusahaan yang menggarap pesawat hipersonik. Perusahaan rintisan Australia, Hypersonix, juga sedang mengembangkan pesawat yang mampu terbang dengan kecepatan Mach 7. 

Meskipun proyek mereka berfokus pada aplikasi militer, perkembangan ini menunjukkan bahwa minat terhadap teknologi hipersonik semakin meningkat secara global.

Jet hipersonik seperti Stargazer tidak hanya menawarkan janji perjalanan yang lebih cepat dan pengalaman yang lebih mendebarkan, tetapi juga mencerminkan kemajuan luar biasa dalam teknologi penerbangan. 

Dengan adanya inovasi seperti Stargazer, kita mungkin hanya selangkah lagi menuju era penerbangan hipersonik yang mengubah cara kita bepergian. Seiring teknologi ini berkembang, dunia penerbangan akan memasuki era baru yang penuh dengan kemungkinan yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. 

Ketika pesawat ini akhirnya terbang, dampaknya pada cara kita menjelajahi dunia bisa menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah transportasi.

Menurut laporan dari Guidehouse Insights, teknologi pesawat hipersonik diperkirakan akan menjadi disruptor besar dalam transportasi penumpang pada tahun 2035. Berbagai perusahaan dan lembaga pemerintah tengah bekerja sama untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi. 

Pasar untuk pesawat hipersonik masih dalam tahap pengembangan, dengan berbagai isu seperti model bisnis dan tantangan implementasi yang perlu diatasi.

Namun, dengan keberadaan perusahaan seperti Venus Aerospace dan proyek-proyek inovatif lainnya, masa depan penerbangan hipersonik tampak semakin cerah. 

Ini merupakan langkah penting agar penerbangan hipersonik dapat diterima secara luas oleh masyarakat dan regulasi penerbangan.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 11 Oktober 2024

Penerbangan Hipersonik, Terbang antar Benua Hanya Satu Jam

Penerbangan hipersonik satu jam memungkinkan berkat teknologi canggih yang mengatasi tantangan kecepatan, efisiensi, dan keamanan.

Ilustrasi pesawat hipersonik/Venus Rocket

Context.id, JAKARTA - Dalam dunia teknologi inovasi sering kali menjadi jembatan antara mimpi dan kenyataan. Tak terkecuali di dunia penerbangan. Salah satu langkah terobosan terbaru datang dari Venus Aerospace, sebuah perusahaan kedirgantaraan berbasis di Texas, Amerika Serikat yang tengah mengembangkan jet hipersonik bernama Stargazer. 

Dengan kemampuan untuk membawa penumpang dari New York City ke London dalam waktu kurang dari satu jam, Stargazer menawarkan sebuah revolusi dalam cara kita berpindah tempat.

Melansir New York Post, jet ini dirancang untuk melaju dengan kecepatan mencapai 4.600 mil per jam, atau sekitar enam kali kecepatan suara (Mach 6).

Dalam konteks penerbangan internasional, perjalanan sejauh hampir 3.500 mil dari New York ke London biasanya memakan waktu sekitar tujuh jam. 

Namun, dengan teknologi ini, waktu penerbangan dapat dipangkas drastis. Penumpang tidak hanya akan merasakan perjalanan yang lebih cepat, tetapi juga mendapatkan pemandangan menakjubkan dari ketinggian hingga 110.000 kaki. 



Pada ketinggian ini, mereka akan dapat melihat kelengkungan Bumi, sebuah pengalaman yang jauh di atas yang ditawarkan oleh pesawat penumpang biasa yang terbang pada ketinggian sekitar 35.000 kaki.

Andrew Duggleby, salah satu pendiri Venus Aerospace, mengatakan mesin ini menjadikan ekonomi hipersonik menjadi kenyataan. Pernyataan ini mencerminkan keyakinan perusahaan akan potensi besar teknologi yang mereka kembangkan. 

Venus Aerospace telah memperkenalkan mesin yang dinamakan Venus Detonation Ramjet (VDR2), yang dirancang untuk memberikan daya dorong yang cukup bagi jet hipersonik ini.

Proses panjang 
Meskipun Stargazer menjanjikan kecepatan yang luar biasa, perjalanan menuju penerbangan hipersonik bukanlah hal yang instan.

Venus Aerospace masih dalam tahap pengujian, dengan rencana untuk melakukan uji terbang pertama pada tahun depan. 

"Uji terbang ini akan menjadi langkah ke arah yang benar," kata Alessandro Renesis dalam laporannya di Supercarblondie. 

Meskipun pesawat ini masih dalam tahap prototipe, teknologi yang mendasarinya telah diuji dalam bentuk drone yang mampu terbang pada kecepatan supersonik. Namun, tantangan masih ada. 

Para ilmuwan harus memastikan bahwa mesin dapat beroperasi dengan efisien tanpa menciptakan suara ledakan yang mengganggu, yang menjadi masalah besar bagi pesawat supersonik sebelumnya seperti Concorde. 

Peningkatan efisiensi dan penggunaan bahan bakar yang berkelanjutan menjadi fokus utama dalam pengembangan ini, sehingga memungkinkan penerbangan hipersonik menjadi lebih ramah lingkungan. 

Venus bukanlah satu-satunya perusahaan yang menggarap pesawat hipersonik. Perusahaan rintisan Australia, Hypersonix, juga sedang mengembangkan pesawat yang mampu terbang dengan kecepatan Mach 7. 

Meskipun proyek mereka berfokus pada aplikasi militer, perkembangan ini menunjukkan bahwa minat terhadap teknologi hipersonik semakin meningkat secara global.

Jet hipersonik seperti Stargazer tidak hanya menawarkan janji perjalanan yang lebih cepat dan pengalaman yang lebih mendebarkan, tetapi juga mencerminkan kemajuan luar biasa dalam teknologi penerbangan. 

Dengan adanya inovasi seperti Stargazer, kita mungkin hanya selangkah lagi menuju era penerbangan hipersonik yang mengubah cara kita bepergian. Seiring teknologi ini berkembang, dunia penerbangan akan memasuki era baru yang penuh dengan kemungkinan yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. 

Ketika pesawat ini akhirnya terbang, dampaknya pada cara kita menjelajahi dunia bisa menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah transportasi.

Menurut laporan dari Guidehouse Insights, teknologi pesawat hipersonik diperkirakan akan menjadi disruptor besar dalam transportasi penumpang pada tahun 2035. Berbagai perusahaan dan lembaga pemerintah tengah bekerja sama untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi. 

Pasar untuk pesawat hipersonik masih dalam tahap pengembangan, dengan berbagai isu seperti model bisnis dan tantangan implementasi yang perlu diatasi.

Namun, dengan keberadaan perusahaan seperti Venus Aerospace dan proyek-proyek inovatif lainnya, masa depan penerbangan hipersonik tampak semakin cerah. 

Ini merupakan langkah penting agar penerbangan hipersonik dapat diterima secara luas oleh masyarakat dan regulasi penerbangan.



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Militer China Terus Memperbarui Senjata Hipersonik dan Elektromagnetiknya

China terus melakukan uji coba senjata kendaraan hipersonik dan elektromagnetiknya yang bisa melumpuhkan kawasan strategis musuh

Context.id . 04 December 2024

Bendung Dampak Perang Dagang Perusahaan China Merekrut Eksekutif Global

Serangan terhadap ekonomi China melalui perang tarif membuat perusahaan di Negeri Tirai Bambu ini mengambil strategi baru, merekrut eksekutif yang ...

Context.id . 04 December 2024

Tur Global 2024 Menjadi Alat Pemasaran Terbaik di Dunia Mode

Jenama fesyen dunia meraup keuntungan dengan adanya tur musik dunia seperti Eras Tour Taylor Swift karena mereka mendapatkan sarana pemasaran yang ...

Context.id . 04 December 2024

Peneliti Virginia Tech Mampu Mengubah Plastik Menjadi Sabun dan Deterjen

Tim peneliti dari Virginia Tech menemukan cara mengubah limbah plastik menjadi bahan berguna seperti sabun dan deterjen. Masalahnya, cara mengubah ...

Context.id . 04 December 2024