Share

Home Stories

Stories 06 Oktober 2024

Gen Z Siap Berganti Pekerjaan Demi Pilihan Politik?

Generasi Z cenderung siap berganti pekerjaan jika nilai-nilai politik perusahaan tidak sejalan keyakinan mereka. Ini menandakan perubahan hubungan karier dan prinsip hidup

Ilustrasi gen z/ personifycorp.com

Context.id, JAKARTA -  Generasi Z, yang kini memasuki dunia kerja, menunjukkan kecenderungan unik dalam memilih karier. Menurut survei terbaru, banyak dari mereka yang siap meninggalkan pekerjaan mereka jika nilai-nilai politik dan sosial mereka tidak sejalan dengan perusahaan tempat mereka bekerja. 

Fenomena ini menggambarkan betapa pentingnya keselarasan nilai bagi generasi yang dikenal dengan semangat idealisme dan keberanian untuk bersuara. Dalam banyak ungkapan Gen Z di media sosial, mereka mengatakan tidak mau bekerja di tempat yang tidak sejalan dengan keyakinannya. 

Bagi mereka jika perusahaan tidak mendukung isu-isu yang dipercayainya, seperti perubahan iklim atau hak asasi manusia, Gen Z tidak segan untuk mencari tempat lain.

Hasil survei 
Menurut laporan yang dilansir dari Harvard Business Review, survei yang dilakukan oleh Deloitte pada 2023 menunjukkan 54% responden dari generasi ini mengatakan mereka akan mempertimbangkan untuk berganti pekerjaan jika perusahaan tidak mendukung isu-isu sosial yang mereka anggap penting. 

Survei tersebut juga mencatat Gen Z lebih cenderung berganti pekerjaan dibandingkan generasi sebelumnya.



Menurut laporan McKinsey & Company pada 2022, 40% pekerja Gen Z melaporkan bahwa mereka merasa tidak terhubung dengan perusahaan mereka dan bersedia mencari peluang lain. 

Dalam artikel yang diterbitkan oleh Newsweek, dijelaskan Gen Z lebih memilih perusahaan yang memiliki misi sosial yang jelas dan mengedepankan keberlanjutan. 

"Kami tidak hanya ingin bekerja, tetapi juga ingin menjadi bagian dari perubahan positif," ungkap seorang responden dalam survei yang dilakukan Newsweek.

Pengaruh media sosial
Media sosial juga berperan besar dalam membentuk pandangan politik Gen Z. Platform seperti Twitter dan Instagram memungkinkan mereka untuk terhubung dengan isu-isu global secara cepat. 

Banyak dari mereka yang aktif dalam kampanye sosial, yang sering kali berujung pada keputusan untuk berganti pekerjaan jika perusahaan tidak mendukung gerakan tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan di media sosial mendorong generasi ini untuk lebih aktif dalam memilih lingkungan kerja yang mencerminkan nilai-nilai mereka.

Perubahan ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk menyesuaikan diri. Banyak perusahaan mulai menyadari menarik talenta Gen Z membutuhkan lebih dari sekadar gaji yang kompetitif. 

Gen Z meyakini perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan nilai-nilai generasinya ini mungkin akan kehilangan banyak talenta berbakat dari generasinya. 

Dengan ketidakpuasan terhadap perusahaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai politik dan sosial mereka, Gen Z menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga makna di baliknya. 

Keselarasan nilai menjadi kunci bagi generasi ini dalam memilih karier. 

Lalu apakah dengan pandangan ini, dunia kerja dan perusahaan yang terus berkembang akan beradaptasi demi mempertahankan mereka? 



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 06 Oktober 2024

Gen Z Siap Berganti Pekerjaan Demi Pilihan Politik?

Generasi Z cenderung siap berganti pekerjaan jika nilai-nilai politik perusahaan tidak sejalan keyakinan mereka. Ini menandakan perubahan hubungan karier dan prinsip hidup

Ilustrasi gen z/ personifycorp.com

Context.id, JAKARTA -  Generasi Z, yang kini memasuki dunia kerja, menunjukkan kecenderungan unik dalam memilih karier. Menurut survei terbaru, banyak dari mereka yang siap meninggalkan pekerjaan mereka jika nilai-nilai politik dan sosial mereka tidak sejalan dengan perusahaan tempat mereka bekerja. 

Fenomena ini menggambarkan betapa pentingnya keselarasan nilai bagi generasi yang dikenal dengan semangat idealisme dan keberanian untuk bersuara. Dalam banyak ungkapan Gen Z di media sosial, mereka mengatakan tidak mau bekerja di tempat yang tidak sejalan dengan keyakinannya. 

Bagi mereka jika perusahaan tidak mendukung isu-isu yang dipercayainya, seperti perubahan iklim atau hak asasi manusia, Gen Z tidak segan untuk mencari tempat lain.

Hasil survei 
Menurut laporan yang dilansir dari Harvard Business Review, survei yang dilakukan oleh Deloitte pada 2023 menunjukkan 54% responden dari generasi ini mengatakan mereka akan mempertimbangkan untuk berganti pekerjaan jika perusahaan tidak mendukung isu-isu sosial yang mereka anggap penting. 

Survei tersebut juga mencatat Gen Z lebih cenderung berganti pekerjaan dibandingkan generasi sebelumnya.



Menurut laporan McKinsey & Company pada 2022, 40% pekerja Gen Z melaporkan bahwa mereka merasa tidak terhubung dengan perusahaan mereka dan bersedia mencari peluang lain. 

Dalam artikel yang diterbitkan oleh Newsweek, dijelaskan Gen Z lebih memilih perusahaan yang memiliki misi sosial yang jelas dan mengedepankan keberlanjutan. 

"Kami tidak hanya ingin bekerja, tetapi juga ingin menjadi bagian dari perubahan positif," ungkap seorang responden dalam survei yang dilakukan Newsweek.

Pengaruh media sosial
Media sosial juga berperan besar dalam membentuk pandangan politik Gen Z. Platform seperti Twitter dan Instagram memungkinkan mereka untuk terhubung dengan isu-isu global secara cepat. 

Banyak dari mereka yang aktif dalam kampanye sosial, yang sering kali berujung pada keputusan untuk berganti pekerjaan jika perusahaan tidak mendukung gerakan tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan di media sosial mendorong generasi ini untuk lebih aktif dalam memilih lingkungan kerja yang mencerminkan nilai-nilai mereka.

Perubahan ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk menyesuaikan diri. Banyak perusahaan mulai menyadari menarik talenta Gen Z membutuhkan lebih dari sekadar gaji yang kompetitif. 

Gen Z meyakini perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan nilai-nilai generasinya ini mungkin akan kehilangan banyak talenta berbakat dari generasinya. 

Dengan ketidakpuasan terhadap perusahaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai politik dan sosial mereka, Gen Z menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga makna di baliknya. 

Keselarasan nilai menjadi kunci bagi generasi ini dalam memilih karier. 

Lalu apakah dengan pandangan ini, dunia kerja dan perusahaan yang terus berkembang akan beradaptasi demi mempertahankan mereka? 



Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

Ketika Visa Menjadi Senjata Politik, Trump Deportasi Mahasiswa Asing

Ribuan mahasiswa asing yang sedang belajar di kampus-kampus bergengsi di AS tiba-tiba dicabut visanya oleh Presiden Trump. Apa penyebabnya?

Noviarizal Fernandez . 22 April 2025

Bukan Bandung, Ini Lokasi Dokter Terjahat di Dunia

Dokter di Bandung terjerat kasus rudapaksa, dunia medis pernah diguncang kasus lebih mengerikan, tepatnya di jantung Eropa

Noviarizal Fernandez . 21 April 2025

Konidin X Nobrands Luncurkan Sepatu Kekinian untuk Generasi Aktif

Konidin gandeng Nobrands luncurkan sepatu edisi terbatas \"The Unstoppable Step \" 14 April 2025, dorong semangat generasi muda terus maju tanpa batas

Media Digital . 17 April 2025

Bagaimana Efek Tarif Trump ke Pekerja Muda?

Tarif resiprokal atau tarif Trump tidak hanya berdampak pada pengusaha, namun juga pekerja muda. Seperti apa?

Renita Sukma . 16 April 2025