Stories - 07 August 2024
Kisah di Balik Dukungan PKS ke Bobby Nasution
PKS tak punya cukup kursi untuk mengusung calon gubernur
Context.id, JAKARTA - Keputusan Partai Keadilan Sejahtera mendukung Bobby Nasution dalam Pilkada Sumatra Utara turut dipengaruhi oleh sikap lamban PDIP.
Hal itu dijelaskan secara panjang lebar oleh Tifatur Sembiring, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui akun X @tifsembiring, Rabu (7/8/2024).
Menurutnya, syarat jumlah kursi untuk bisa mengajukan calon Gubernur Sumatra Utara adalah dukungan 20 kursi dari partai di DPRD.
PKS yang cuma memiliki 10 kursi menurutnya tidak bisa mengusung calon sendiri sehingga harus berkoalisi dengan partai lain.
“Arahan umum pimpinan pusat PKS, bahwa koalisi di daerah tidak harus sama dengan koalisi di Pilpres lalu. Koalisi Pilkada di daerah, lebih cair. Beda karakteristik. Ada faktor ketokohan, ketegasan, kapasitas kepemimpinan, dukungan politik dan masyarakat, dll yang bersifat setempatan daerah. Faktanya juga begitu, pak Prabowo menang di Pilpres lalu, tapi Gerindra di Sumut bukan pemenang pileg,” ujarnya.
BACA JUGA
- Whittier, Sebuah Kota dalam Gedung di Dekat Kutub Utara
- Beking Jawara di Karier Politik Airin Rachmi Diany
- Terjawab Sudah Teka Teki Mumi Menjerit di Mesir
Dia melanjutkan, dalam enam bulan terakhir, nama bakal calon gubernur yang muncul ke publik hanya Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution dan pada 2018, PKS bersama beberapa partai lain mendukung Edy Rahmayadi yang saat ini mengarah ke PDIP.
PKS, tuturnya, menjalin komunikasi dengan Edy dan Bobby. Namun dia mengakui partai itu sangat intensif berkomunikasi dengan Edy Rahmayadi lantaran sudah ada pengalaman bekerja sama lima tahun sebelumnya.
Tapi, PKS yang tidak memiliki cukup kursi untuk mengajukan sendiri calonnya, meminta Edy agar berusaha mencari partai lain hingga mencapai kuota 20%.
Edy kemudian mengarah ke PDIP yang memiliki perolehan 21 kursi di DPRD.
“Namun sampai lebih kurang empat kali penundaan, PDIP belum memberikan SK cagub kepada Pak Edy. Jadi PKS Sumut harus menunggu sampai kapan. Padahal ada batas waktu, administrasi, jadwal pilkada, pendaftaran, syarat calon yang harus dilengkapi semua,” tuturnya.
Karena itulah, pihaknya kemudian segera merapat ke Bobby. Di antara poin-poin kesepakatan dengan Bobby adalah pembangunan yang merata, bersikap adil, memajukan kesejahteraan masyarakat Sumut.
“Jika ditakdirkan menang, PKS akan terus mengawal pasangan ini agar tidak melenceng dari kebaikan dan nilai yang dianut oleh bangsa ini,” jelasnya.
Penulis : Noviarizal Fernandez
Editor : Wahyu Arifin
MORE STORIES
Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital
Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset\" sirkuit otak
Context.id | 30-10-2024
Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat
Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...
Helen Angelia | 30-10-2024
Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman
Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...
Context.id | 29-10-2024
Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih
Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung
Context.id | 29-10-2024
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2024 - Context
Copyright © 2024 - Context