Stories - 06 August 2024

Maskapai Korea Larang Mie Instan di Pesawatnya

Pelarangan itu untuk menghindari kecelakaan yang fatal karena tersiram kuah mi yang panas saat turbulensi


Makan mi di pesawat/Istimewa

Context.id, JAKARTA - Pesawat mempunyai tingkat keamanan yang tinggi agar terhindar dari berbagai kecelakaan saat terbang di udara. Kecelakaan pada pesawat bisa diakibatkan oleh berbagai hal seperti cuaca, buruknya kualitas pemeliharaan pesawat, kesalahan pengatur lalu lintas udara, dan lain-lain. 

Selain itu, demi keamanan dan keselamatan, penumpang juga dilarang membawa beberapa barang ke dalam kabin pesawat. Melansir ANA Airline, beberapa barang terlarang itu seperti bahan peledak (kembang api, petasan, bom yang gagal meledak), zat yang gampang terbakar (korek api, kompor portabel, minuman beralkohol di atas 70 persen), serta zat beracun (pestisida dan insektisida).

Jumlah kecelakaan bukanlah suatu hal yang remeh. Menurut data dari Statistical Summary of Commercial Jet Airplane Accidents, dari tahun 2013–2022, jumlah kecelakaan pada pesawat mencapai 300 kejadian. 32 kejadian merupakan kecelakaan fatal, sementara 268 lainnya adalah kecelakaan non-fatal. 

Namun baru-baru ini, dunia penerbangan dikejutkan dengan keputusan dari maskapai Korean Air. Seperti yang ditulis The Times of India, Korean Air tidak akan lagi menyediakan varian mi instan jenis Shin Ramyun untuk penumpang di kelas ekonomi dalam penerbangan jarak jauh. 

Korean Air menjadikan menu mi instan sebagai layanan self-service di bar makanan. Pelarangan mi instan ini akan berlaku mulai 15 Agustus. Namun, menu mi instan ini akan diganti dengan beberapa pilihan makanan lainnya seperti sandwich, corn dog, dan pizza. 



Pelarangan mi instan dalam pesawat maskapai Korean Air ini bukan tanpa alasan. Mengutip New York Post, keputusan ini dibuat untuk mencegah terjadinya insiden luka bakar jika sewaktu-waktu terjadi turbulensi. 

Keputusan ini dilakukan setelah insiden turbulensi yang menewaskan satu orang beberapa bulan lalu. Penerbangan Singapore Airlines dari London ke Singapura mengalami turbulensi pada Selasa (21/5/2024). 

Turbulensi ini mengakibatkan penumpang dan awak pesawat terlempar dari kursinya ke sekeliling kabin hingga pesawat terpaksa mendarat darurat di Bangkok. Satu orang penumpang berusia 73 tahun tewas dan 71 orang lainnya mengalami luka-luka. 

Sebelumnya pada bulan Juli, Korean air menghentikan layanan kabin untuk penerbangan jarak jauh dan menengah selama 20 menit lebih awal demi keselamatan awak dan penumpang. Korean Air sendiri menempati urutan ke-11 sebagai maskapai terbaik di dunia tahun 2024. 

Kontributor: Fadlan Priatna


Penulis : Context.id

Editor   : Wahyu Arifin

MORE  STORIES

Inovasi Kesehatan Mental: Mengobati Depresi Melalui Aplikasi Digital

Aplikasi Rejoyn menawarkan solusi inovatif untuk mengobati depresi dengan latihan emosional yang \"mereset\" sirkuit otak

Context.id | 30-10-2024

Lewat Pertukaran Pelajar, Hubungan Indonesia-Kazakhstan Makin Erat

Hubungan Indonesia-Kazakhstan semakin erat melalui acara \"Kazakhstan-Indonesia Friendship Society\" dan program pertukaran pelajar untuk generasi ...

Helen Angelia | 30-10-2024

Jam Kerja Rendah Tapi Produktivitas Tinggi, Berkaca dari Jerman

Data OECD menunjukkan bmeskipun orang Jerman hanya bekerja rata-rata 1.340 jam per tahun, partisipasi perempuan yang tinggi dan regulasi bagus mem ...

Context.id | 29-10-2024

Konsep Adrenal Fatigue Hanyalah Mitos dan Bukan Diagnosis yang Sahih

Konsep adrenal fatigue adalah mitos tanpa dasar ilmiah dan bukan diagnosis medis sah yang hanyalah trik marketing dari pendengung

Context.id | 29-10-2024