Stories - 02 August 2024
Daftar Pemimpin Palestina yang Dibunuh Israel 20 Tahun Terakhir
Eksekusi terhadap Haniyeh menambah daftar panjang pemimpin Palestina yang dikirim ke alam baka oleh Israel.
Context.id,JAKARTA- Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran, Iran setelah gedung tempat ia menginap disikat melalui serangan udara dan Israel menjadi tertuduhnya.
Dilansir dari Aljazeera, Jumat (2/8/2024), Hamas menyatakan Haniyeh terbunuh dalam serangan udara Zionis di kediamannya di Teheran setelah ia berpartisipasi dalam pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian. Kematiannya terjadi sehari setelah Israel menargetkan komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut, Lebanon.
Eksekusi terhadap Haniyeh menambah daftar panjang pemimpin Palestina yang dikirim ke alam baka oleh Israel. Berikut adalah daftar pembunuhan terhadap pemimpin negara itu yang dilakukan oleh Israel selama 20 tahun terakhir, dilansir dari berbagai sumber.
Saleh al-Arouri.
BACA JUGA
- Tradisi Emas Olimpiade yang Memudar
- Deflasi Tanda Ekonomi Indonesia Sedang Buruk
- Ini Penjelasan Salju Bisa Turun di Gurun yang Tandus
Dia tewas pada Januari 2024,di Beirut, Lebanon. Al-Arouri, yang kala itu berusia 57 tahun, adalah wakil kepala biro politik Hamas dan salah satu pendiri sayap bersenjata kelompok tersebut, Brigade Qassam. Ia dibunuh dalam serangan pesawat nirawak di pinggiran kota Beirut.
Ia telah tinggal di pengasingan di Lebanon setelah menghabiskan 15 tahun di penjara Israel. Sebelum perang dimulai pada 7 Oktober, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengancam akan membunuhnya.
Israel tidak bertanggung jawab atas kematiannya. Namun, Danny Danon, mantan utusan Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, memuji serangan itu dan memberi selamat kepada tentara Israel, Shin Bet, dan Mossad, badan intelijen Israel, atas pembunuhan al-Arouri.
Mahmoud al-Mabhouh.
Meninggal pada Januari 2010, Dubai, Uni Emirat Arab. Al-Mabhouh merupakan komandan militer di Brigade Qassam, yang bertanggung jawab atas logistik dan pengadaan senjata.
Ia mendirikan Unit 101, yang didedikasikan untuk menculik para pejuang Israel. Al-Mabhouh dibunuh di Hotel Al Bustan Rotana bintang lima di Dubai, serangan tersebut secara luas diyakini dilakukan oleh Mossad. Menurut polisi, al-Mabhouh dibius, disetrum, dan kemudian dicekik dengan bantal.
Mahmoud al-Majzoub.
Meninggal pada Mei 2006, di Sidon, Lebanon
Al-Majzoub adalah seorang pemimpin senior kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) dan sekutu dekat kelompok Hizbullah Lebanon. Ia dibunuh di kota Sidon, Lebanon, ketika sebuah bom mobil yang dipasang di pintu mobilnya meledak saat ia membukanya. Israel menyangkal bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi baik PIJ maupun Hizbullah menyalahkan Israel atas pembunuhan itu.
Adnan al-Ghul.
Tewas pada Oktober 2004, Kota Gaza, Jalur Gaza. Dia adalah anggota berpangkat tinggi Brigade Qassam, yang dikenal sebagai "Bapak Qassam" atas karyanya dalam membangun sistem pengiriman roket Hamas yang ekstensif.
Pria ini diidentifikasi oleh militer Israel sebagai pembuat bom utama, ia dibunuh dalam pembunuhan yang ditargetkan, helikopter Angkatan Udara Israel AH-64 menembakkan rudal ke mobilnya di Gaza.
Abdel Aziz al-Rantisi.
Pria ini meniggal pada April 2004, Kota Gaza, Jalur Gaza. Al-Rantisi adalah salah satu dari tujuh pendiri gerakan Hamas, termasuk Sheikh Ahmed Yassin, pada hari-hari awal Intifada pertama. Ia telah ditunjuk sebagai pemimpin baru Hamas setelah pembunuhan Yassin pada Maret 2004.
Ia tewas akibat serangan rudal helikopter Israel di Kota Gaza, kurang dari sebulan setelah pembunuhan Yassin. Angkatan Udara Israel telah menembakkan rudal Hellfire dari helikopter Apache AH-64 ke mobilnya.
Sheikh Ahmed Yassin.
Tewas pada Maret 2004, Kota Gaza, Jalur Gaza. Dia dianggap sebagai pemimpin spiritual Hamas. Yassin, seorang lumpuh yang hampir buta, telah bergantung pada kursi roda karena kecelakaan olahraga saat ia berusia 16 tahun. Ia tewas dalam serangan rudal helikopter Israel saat ia didorong keluar dari salat subuh di luar masjid Kota Gaza.
Sumber keamanan Israel mengatakan pada saat itu bahwa Perdana Menteri Ariel Sharon secara pribadi telah memerintahkan dan memantau serangan helikopter terhadap ulama yang lumpuh itu.
Penulis : Noviarizal Fernandez
Editor : Wahyu Arifin
MORE STORIES
Peran Penting Internet untuk Pendidikan di Sudut Lain Indonesia
Kehadiran internet di kota-kota besar mungkin sudah menjadi kebutuhan primer. Tapi, bagaimana di desa atau daerah terpencil yang belum terjamah?
Context.id | 19-09-2024
Industri Antariksa Asia Mulai Menyaingi AS dan Eropa
China, India dan Jepang membuka pintu bagi negara-negara Asia ikut dalam persaingan antariksa
Context.id | 19-09-2024
Lepas Tanggung Jawab Iklim, Perusahaan Energi Fosil Jadi Sponsor Olahraga
Lembaga penelitian iklim menemukan aliran dana besar perusahaan migas ke acara olahraga untuk mengelabui masyarakat soal krisis iklim\r\n
Context.id | 18-09-2024
Ini Rahasia Sukses Norwegia Mengganti Mobil Bensin dengan Listrik!
Norwegia, salah satu negara Nordik yang juga penghasil minyak dan gas terbesar di Eropa justru memimpin penggunaan mobil listrik
Context.id | 18-09-2024
A modern exploration of business, societies, and ideas.
Powered by Bisnis Indonesia.
Copyright © 2024 - Context
Copyright © 2024 - Context