Share

Home Stories

Stories 25 Juli 2024

Semangat Kebangkitan dalam Karya Ernesto Abram

Karya-karyanya membawa semangat optimisme untuk kemajuan Indonesia

Koleksi-koleks Spirit of Revival dari Ernesto Abram

Context.id, JAKARTA - Setiap individu pernah mengalami kejatuhan, bahkan hingga berkali-kali. Namun, bangkit adalah satu-satunya cara untuk terus bertahan.

Semangat kebangkitan itulah yang menjiwai karya-karya desainer muda, Ernesto Abram dalam perhelatan peragaan busana JF3 2024 yang digelar di Jakarta dan Tangerang Selatan pada akhir Juli dan awal Agustus tahun ini.

Mengusung tema spirit of revival, Ernesto membawa semangat optimisme untuk Indonesia.

“Selalu ada spirit yang membuat kita bangkit. Ini harus menjadi semangat kita bersama sebagai bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan budaya dan sangat adidaya, cuma kita tidak pernah menyadarinya,” ujarnya Kamis (25/7/2024).

Dia menambahkan, simbol kebangkitan dalam setiap karyanya sangat berarti baginya, terutama setelah melewati berbagai proses dan tantangan dalam industri fesyen.



Koleksi ini mencerminkan semangat kebangkitan dan harapan, mengajak siapa saja untuk bangkit dan terus menatap ke depan.

Dalam 40 karya yang ditampilkan Minggu (28/7/2024) ini, Ernesto terinspirasi dari kekayaan material yang dimiliki oleh Indonesia dengan balutan warna yang terpinspirasi dari tanah, dedaunan, atau tembaga.

Koleksi ini juga menggabungkan estetika klasik dengan sentuhan modern. Ia menggunakan material kontras seperti tulle, kulit sintetis ringan, chiffon, organza dan jacquard untuk menciptakan harmoni dalam setiap desainnya.

“Koleksi ini adalah kelanjutan dari tema sebelumnya dengan nuansa yang lebih berwarna dan semangat membangkitkan industri fesyen yang jatuh akibat pandemi. Tahun lalu di ajang yang sama saya terpinspirasi masa keemasan Sriwijaya sehingga koleksi-koleksi saya dominannya berwarna emas,” terangnya.

Dia memaparkan, hampir 100 persen koleksinya kali ini merupakan hasil kerajinan tangan dari pengrajin lokal. Mengedepankan kepentingan nasional dengan menggunakan material produksi dalam negeri adalah bentuk ideologi nasionalismenya.

“Karena itulah saya memilih bekerja sama dengan Amero Jewellery yang memiliki karakter persona unik dan luas bagi masing-masing kategori produk,” tambahnya.

Adapun Ernesto memulai karirnya sebagai asisten salah seorang desainer kenamaan Indonesia dan bekerja di beberapa rumah mode.

Pengalaman ini diperkuat dengan perannya sebagai desainer sekaligus merchandiser di berbagai industri garmen dan ritel Tanah Air.

 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin

Stories 25 Juli 2024

Semangat Kebangkitan dalam Karya Ernesto Abram

Karya-karyanya membawa semangat optimisme untuk kemajuan Indonesia

Koleksi-koleks Spirit of Revival dari Ernesto Abram

Context.id, JAKARTA - Setiap individu pernah mengalami kejatuhan, bahkan hingga berkali-kali. Namun, bangkit adalah satu-satunya cara untuk terus bertahan.

Semangat kebangkitan itulah yang menjiwai karya-karya desainer muda, Ernesto Abram dalam perhelatan peragaan busana JF3 2024 yang digelar di Jakarta dan Tangerang Selatan pada akhir Juli dan awal Agustus tahun ini.

Mengusung tema spirit of revival, Ernesto membawa semangat optimisme untuk Indonesia.

“Selalu ada spirit yang membuat kita bangkit. Ini harus menjadi semangat kita bersama sebagai bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan budaya dan sangat adidaya, cuma kita tidak pernah menyadarinya,” ujarnya Kamis (25/7/2024).

Dia menambahkan, simbol kebangkitan dalam setiap karyanya sangat berarti baginya, terutama setelah melewati berbagai proses dan tantangan dalam industri fesyen.



Koleksi ini mencerminkan semangat kebangkitan dan harapan, mengajak siapa saja untuk bangkit dan terus menatap ke depan.

Dalam 40 karya yang ditampilkan Minggu (28/7/2024) ini, Ernesto terinspirasi dari kekayaan material yang dimiliki oleh Indonesia dengan balutan warna yang terpinspirasi dari tanah, dedaunan, atau tembaga.

Koleksi ini juga menggabungkan estetika klasik dengan sentuhan modern. Ia menggunakan material kontras seperti tulle, kulit sintetis ringan, chiffon, organza dan jacquard untuk menciptakan harmoni dalam setiap desainnya.

“Koleksi ini adalah kelanjutan dari tema sebelumnya dengan nuansa yang lebih berwarna dan semangat membangkitkan industri fesyen yang jatuh akibat pandemi. Tahun lalu di ajang yang sama saya terpinspirasi masa keemasan Sriwijaya sehingga koleksi-koleksi saya dominannya berwarna emas,” terangnya.

Dia memaparkan, hampir 100 persen koleksinya kali ini merupakan hasil kerajinan tangan dari pengrajin lokal. Mengedepankan kepentingan nasional dengan menggunakan material produksi dalam negeri adalah bentuk ideologi nasionalismenya.

“Karena itulah saya memilih bekerja sama dengan Amero Jewellery yang memiliki karakter persona unik dan luas bagi masing-masing kategori produk,” tambahnya.

Adapun Ernesto memulai karirnya sebagai asisten salah seorang desainer kenamaan Indonesia dan bekerja di beberapa rumah mode.

Pengalaman ini diperkuat dengan perannya sebagai desainer sekaligus merchandiser di berbagai industri garmen dan ritel Tanah Air.

 



Penulis : Noviarizal Fernandez

Editor   : Wahyu Arifin


RELATED ARTICLES

TikTok Rilis Fitur Kampus, Mirip Facebook Versi Awal

Survei Pew Research Center pada 2024 menemukan enam dari sepuluh remaja di AS mengaku rutin menggunakan TikTok dan fitur ini bisa menggaet lebih ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025

Bubur Ayam Indonesia Dinobatkan sebagai Bubur Terenak di Dunia!

TasteAtlas menempatkan bubur ayam Indonesia sebagai bubur terenak dunia mengungguli Arroz Caldo dari Filipina serta Chè ba màu, bubur khas Vietn ...

Jessica Gabriela Soehandoko . 26 August 2025

Menang di WTO, Mendag Dorong Uni Eropa Cabut Bea Imbalan Biodiesel

Pemerintah Indonesia mendesak Uni Eropa agar segera menghapus bea masuk imbalan atas impor produk biodiesel RI setelah terbitnya keputusan WTO

Renita Sukma . 25 August 2025

Kunyah Pinang Sirih Sudah Ada Sejak Zaman Kuno

Penelitian menemukan bukti praktik mengunyah pinang telah ada sejak zaman kuno, terutama di wilayah Asia Tenggara.

Renita Sukma . 24 August 2025